25. Turnamen Keakraban

4.8K 831 61
                                    

Hari percontohan turnamen tiba. Clarine harus berusaha keras agar bisa nampak cukup antusias saat sebuah tali asap mendekatinya dan memilihnya sebagai peserta. Tak hanya Clarine, beberapa gadis tampaknya juga harus berusaha keras untuk memberikan tepuk tangan pengantar saat Clarine berjalan menghampiri teman satu timnya yaitu Zoenoel.

Perasaan Clarine semakin tidak enak saat ia harus berdiri di antara Zoenoel dan Valaria yang sudah lebih dahulu berbaris di depan penonton. Pandangan-pandangan sinis dari beberapa gadis bisa Clarine rasakan. Menurut logika, harusnya Clarine tidak perlu merasa bersalah. Namun tetap saja Clarine tertekan dengan perasaan tersebut.

"Hai." Sebuah senyuman terlukis di wajah Zoenoel saat Clarine mengambil tempat di samping pemuda itu.

Selama beberapa detik, Clarine terpaku. Gabungan antara terposona dan tak habis pikir. Begitu ia sadar, buru-buru Clarine membalas senyuman dan sapaan Zoenoel. Sepertinya bukan hanya Clarine yang diancam Dazt untuk bersandiwara hari ini.

Konflik dalam diri Clarine pun semakin berat. Jangankan bisa berpura-pura menjadi pasangan kasmaran selama turnamen, saat ini saja pertahanan Clarine sudah melemah. Clarine mulai tergoda untuk percaya bahwa Zoenoel punya perhatian dan perasaan khusus untuknya.

Selama Pak Walikota berbicara tentang maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan turnamen serta peraturan-peraturan dalam permainan. Clarine memilih sibuk dengan pikirannya. Peran Clarine sebagai Eucharistia sudah membuatnya tahu banyak tentang acara ini. Yang belum diketahui Clarine adalah bagaimana ia harus bersikap sepanjang turnamen berlangsung.

Masalahnya, Katharina dengan jelas ingin menjual kisah asmara Zoenoel. Beberapa tantangan dalam permainan ini sengaja dirancang agar mendorong terjadinya adegan romantis. Bahkan bisa dibilang tidak ada tantangan yang benar-benar mengancam nyawa seperti yang dulu dilalui Faenish dan teman-temannya.

Meski begitu, bukan berarti semua ini mudah bagi Clarine. Ia justru tertekan dan stress mencari alasan penguatan akan kewarasannya.

Pada akhirnya, tepat sebelum beberapa kembang api menyala sebagai tanda dimulainya turnamen, Clarine mengambil keputusan. Ia akan melupakan sejenak segala kerumitan hubungannya dengan Zoenoel dan berusaha menikmati momen bersama pemuda itu. Tak peduli ini hanya sandiwara atau sejenisnya, Clarine hanya berharap ia bisa menjadikan imajinasinya beberapa bulan lalu menjadi kenyataan. Setidaknya, jika memang hubungan mereka tidak dapat diselamatkan, Clarine sudah cukup memberikan kesempatan bagi perasaannya untuk tersampaikan.

Di tengah kemeriahan kembang api, tiga pintu muncul di hadapan ketiga pasangan peserta. Di depan Clarine dan Zoenoel muncul sebuah pintu kayu yang nampak cukup normal dengan ukiran angka 1. Hanya saja, di bawah angka tersebut terdapat peringatan dengan simbol petir dalam segitiga, serta tulisan: Area Terbatas.

Tanda pada pintu tersebut menginformasikan bahwa apapun tantangan yang ada di balik pintu, harus diselesaikan tanpa menggunakan bakat. Dengan kata lain, Kaum Berbakat tidak diperkenankan menggambar segel atau menggunakan ramuan dalam area tersebut. Jika melanggar, peserta tersebut akan disengat listrik sampai pingsan dalam waktu cukup lama.

Selain membuat beberapa area larangan penggunaan bakat, perubahan lain yang dilakukan Eucharistia dalam permainan ini adalah soal pergerakan pemain. Berbeda dengan permainan ular tangga biasanya, dalam permainan kali ini pergerakan pemain tidak ditentukan oleh dadu. Banyaknya langkah ditentukan oleh akumulasi penilaian dari penampilan peserta saat menyelesaikan tantangan sebelumnya. Sementara itu, untuk tantangan pertama, sengaja dipilih berdasarkan penilaian dasar para juri akan kemampuan peserta serta cerita yang ingin mereka jual kepada publik.

Begitu melewati pintu, Clarine dan Zoenoel melangkah ke sebuah area hutan dengan pohon-pohon menjulang tinggi.

"Sepertinya kita harus memasak," ujar Clarine setelah mengedarkan pandangannya. Pemandangan di sekeliling mereka bisa dikatakan tidak normal. Di antara pepohonan, nampak tumbuh beberapa jenis rempah yang sebenarnya tak umum tumbuh berdampingan. Ada juga beberapa ekor ayam yang tengah bertengger di dahan pohon. Di samping salah satu ayam bahkan terlihat sebuah kuali yang tergantung janggal.

CONNECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang