Bagian 2

32 2 0
                                    

3 Tahun yang lalu.

Thania POV

Sekarang adalah wisuda purna wiyata SD Megantara semua siswa memakai pakaian yang sudah d tentukan. Thania dan 3 sahabatnya menggunakan pakaian adat jawa berwarna pink ungu dan di padukan sepatu highheels yang tidak terlalu tinggi. Mereka sudah berkumpul disana sesudah adzan maghrib dan menggunakan waktu luang mereka untuk ber swafoto bersama sahabat dan teman sekelah maupun tetangga kelas.

"Kelas 6A ayo foto terlebih dahulu sebelum acara dimulai!" Kata Miss Srini.

"Ya elah bu baru aja foto-foto udah di suruh foto lagi." Kata teman Thania yang berambut ikal kriting yang bernama Tya.

"Kamu Aditya Kurniawan gak usah bantah perintah saya bilangkan Kepsek baru tahu rasa kamu." Tegas Miss Srini.

"Iya bu, bie kuy ke tempat buat foto laknat itu panas kuping gua denger miss Srini ngoceh kayak bebek." Kata Aditya sambil narik tangan Thania.

"Eh Tya kamu tadi ngatain ibu apa?" Pasang wajah garang.

"Miss Srini cantik deh baik pula makin sayang sama Miss Srini." Kata Aditya sambil ngacir ke tempat foto. "Eh bie cepet goblok!" Teriak Aditya di tempat foto.

"Eh Taik lho tau gak sih nih gua ribet sepatu yang gue pakek rasanya bikin gua mau jatuh ogeb." Ketus Thania.

"Ayo Thania kamu sudah di tunggu teman - teman kamu!" Panggil Miss Srini dengan lembut.

"Kalo Thania aja di kalemin kalo gue mah di bentak bentak kayak anak monyet yang nggak mau makan." Sindir Aditya ke miss Srini.

"Brisik lo onta." Kata Mirza ke Aditya.

Bagas POV.

SMP Megantara yang minggu depan akan melaksana kan UKK (Ujian Kenaikan Kelas). Menyuruh para siswa agar belajar di rumah selama 2 hari untuk refreshing. Sedangkan Bagas dan Aldine malah dipergunakan untuk main PS 4 yang di belikan Dady Bagas untuk hadiah kelulusan Bagas tahun kemarin.

"Eh gas lo udah siap belum buat UKK minggu depan?" Tanya Aldine pada sohibnya yang tampan kelewat batas itu.

"Belum." Jawab Bagas singkat padat dan jelas.

"Lo punya kisi-kisi buat UKK gak nyet?" Kata Aldine tanpa mengalihkan perhatian dari PS yang sedang di mainkan.

"Gak." Jawab Bagas yang masih sama.

"Nyet lo apa gak kangen sama Thania?" Kata Aldine sambil makan kacang yang di depan mereka.

Bagas diam terpaku setelah mendengar nama yang udah lama gak dia dengar beberapa tahun lalu.

"Woy nyet lo denger gak sih?" Kata Aldine sambil melemparkan kulit kacang yang udah kosong.

"Gua gak tau." Kata Bagas dengan dingin.

"Sanss.. Bro gua tau kok lo masih punya rasa sama dia. Tapi kalo lo udah nyerah gua bakal maju paling depan." Jawab sans Aldine dengan watadosnya.

*Watados : Wajah tanpa dosa.

"Gua mundur. Lo ambil aja, gua gak pernah suka sama dia dia aja yang suka sama gua." Dengan smirk khas yang membuat semua leleh di buatnya.

"Cih.. Lo kira dia barang sampai lo bilang lo gak tertarik sama dia? Dia itu cewek man lo gak boleh ngomong seolah-olah dia itu rendah di mata lo. Gua tau kalo dia ngejar-ngejar lo tapi lo gak boleh ngrendahin dia. Gua aja tertarik sama dia. Dia mau berusaha keras buat dapetin hati lo yang kayak batu. Cuma dia yang deketeni lo tanpa liat asal usul keluarga lo. Gak kayak cewek - cewek cabe yang gak punya harga diri." Aldine yang hampir emosi karena omongan Bagas lalu pamit pulang untuk nenangin pikiran yang udah mau mledak. "Gua pulang dulu." Sapa Aldine.

Bagas bingung dia mau bersikap gimana karena gadis yang membuat Bagas dan Aldine bertengkar hebat. Setelah pertengkaran tersebut Bagas gak pernah liat lagi batang hidung gadis yang pernah di rebutin oleh mereka berdua. Bagas berfikir 'apa dia cuma mau manfaatin gua sama Aldine atau dia udah bahagia udah buat gua sama aldin bertengkar?.' Yang masih ada di fikiran Bagas.

"Gua capek mikirin lo Tha." Kata Bagas pada dirinya sendiri.

Gimana guys part yang ini?

Seru gak? Mantap gak? Penasaran gak?

Maaf guys karena gua berhubung baru belajar buat novel jadi ya gini deh. Tapi jangan lupa ya guys buat COMMENT apa kekurangan dan kelebihan novel ini biar gua bisa koreksi kekurangan dan kelebihan gua.

Jangan lupa FOLLOW IG : _nbllmrthnia

Maybe I Can Get Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang