Bagian 16

9 1 0
                                    

Selama pelajaran Bagas tidak dapat fokus karena ucapan sahabat kecilnya Lucas yang berkata 'Jangan pernah nge claim dia cewek lo She is my mine!'. Bagas berteriak dan membuat dirinya menjadi perhatian sekelasnya.
"Bagas kamu kenapa teriak-teriak seperti itu?  Ini tidak di hutan yang perlu teriak-teriak kalo bicara." kata guru yang mengajar di kelasnya. Sedangkan sahabatnya yang duduk di belakang dan di depan Bagas tertawa melihat kebodohan sahabatnya itu.
"Paling Bagas lagi mikirin utang nya di mang Asep bu! " celetuk Aldine sembarangan. Sedangkan guru yang mengajar bingung yang di omongkan muridnya.
"Mang Asep siapa atuh? " tanya guru itu.
"Innalillah bu. Bu Rena  nggak pernah beli seblak atuh?" tanya Rey sambil terkekeh melihat gurunya kebingungan.
"Ya pernah atuh Rey. Tapi saya nggak pernah tu denger namanya mang Asep adanya mang Septian. " kata Bu Rena.
"yah bu Rena ketinggalan information." kata Roy
"emang ada apa? " kata bu Rena.
"mang Septian kan ganti nama bu jadi mang Asep." kata Aldine ngawur.
"siapa yang ganti." kata Rena.
"Ya ibu kepo." kata Lucas yang masih terbawa logat luarnya. Para teman yang mendengar logat lucu Lucas.
" why you lougth me?" kata Lucas bingung. Sedangkan tidak ada satupun yang membalas pertanyaan Lucas.
" ibu tadi nanyakan  yang ngubah namanya mang Septian siapa? " tanya Aldine pada gurunya itu.  Sedangkan Rena yang mendengar jawaban Aldine hanya menganggukan kepalanya.
"Tuh tanya aja sama yang Ahli ganti Nama bu ini ada di depan saya. " kata Aldine sambil menunjukan jari telunjuknya ke arah depannya. Sedangkan Bagas yang tidak faham dengan ucapan Aldine pun hanya diam.
"Bagas kenapa kamu ngubah namanya mang Septian menjadi mang Asep?" tanya Rena pada muridnya yang tampan itu.
"Kok saya sih bu? "tanya Bagas sambil terbingung bingung.
"Kan Aldine bilang yang ngubah namanya kan yang duduk didepannya lah kamu kan ada di depannya Bagas." Bagas yang baru sadar pun langsung memukul kepala Aldine dengan jengkel. Sedangkan Aldin yang dipukul oleh bagas hanya tertawa dengan kerasnya.  Tak terasa bel istirahat pun berbunyi dan Rena pun berpamitan dan meninggal kan kelas. Bagas pun langsung melesat keluar kelas dan sahabatnya pun hanya mengikuti arah langkah Bagas dari jauh.

Para sahabatnya di buat bingung oleh Bagas dan bertanya-tanya kenapa Bagas pergi ke kelas Thania.  Bagas pun yang melihat Thania di depannya langsung menarik Thania keluar kelas.

"Don't follow me and Thania" kata Bagas pada para sahabatnya. Sedangkan para sahabatnya pun hanya menurut dengan ucapan Bagas.

'cih. Gue sadar kalo gue cuma buat sementara buat lo!.' batin Lucas.
Lucas pun sadar dari lamunya setelah Aldine mengajaknya ke kantin.

*Belakang sekolah.

"apaan sih lo tarik-tarik tangan gue sakit tau." kata Thania pada Bagas.
"Lo punya hubungan apa sama Lucas?" tanya Bagas to the point.
"kalo gue punya hubungan apa-apa sama dia lo mau apa?. " tanya Thania.
"Youre my mine." kata Bagas denga tegas.
"kata siapa gue milik lo? Gue bukan milik lo!" kata Thania sambil menekan kan kata kata 'gue bukan milik lo'. Sedangkan Bagas yang di buat frustasi oleh dirinya sendiri pun mengacak ngacak rambutnya yang membuat kadar ke tampanan seorang Bagas Arsenic bertambah.
"Awas gue mau lewat." suruh Thania sambil mendorong dada bidang Bagas. Bagas pun mundur dan memberi jalan Thania. Setelah Thania membalikan badan dan baru melangkah satu langkah Bagas berucap "Gue milik lo dan lo milik gue tanpa bantahan." sedangkan Thania mendengar ucapan konyol Bagas pun hanya tersenyum hambar pada Bagas.

Thania langsung kembali ke kelasnya karena dia harus mengerjakan tugas Biologi yang harus dia kerjakan saat itu.

"habis dari mana lo?" tanya Vania pada Thania.
"Gak dari mana-mana." jawab Thania tanpa melihat Vania.
"Jangan boong bego." kata Aidys.
"Gue gak boong dis!" kata Thania yang meyakinkan oara sahabatnya.
"Gue tadi liat lo di tarik sama bang Bagas masih aja ngeles!" kata Airys yang masih fokus sama smartphone nya.
"Lo tau kenapa tanya?" kata Thania yang capek mendengar pertanyaan bodoh sahabatnya. Sedangkan sahabatnya yang mendengar jawaban dingin Thania pun hanya menggelengkan kepalanya.
Hp Thania pun berbunyi menandakan ada notifikasi masuk dari seseorang.

Anant Soak's Chat

Anant Soak: he bego pulsek ke kelas gue
Me: ngaps ya?
Anant Soak: penting
Me: hm.

Guru pengajar Biologi pun memasuki kelas dan menjelaskan materi tentang sel yang membosankan bagi Thania.

"Baik anak-anak kalian dapat mengerjakan soal di buku paket halaman 57-60 di buku tulis.  Maaf saya tidak dapat mengajar hingga tuntas minggu depan di kumpulkan!" kata guru biologi tersebut. Sedangkan murid-murid pun bahagia karena mereka hari ini jamkos 2jam pelajaran. Sedangkan Thania mengecek smartphone jika ada notifikasi yang masuk.  Setelah memastikan tidak ada notifikasi yang masuk Thania pun langsung menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya yang di atas meja dan pergi ke alam mimpi.

Tak terasa Thania sudah tertidur selama itu dan bel pulang pun sudah berdering dengan suara nyaringnya. Lucas dan Bagas sudah menunggu Thania di depan kelas.  Thania yang baru keluar kelas langsung di hadang oleh dua pria tampan di depannya.

"pulang sama gue." kata Bagas dengan nada datarnya. Sedangkan Lucas yang tidak terima pun membalas ucapan Bagas.
"kan dia bareng gue!" kata Lucas.
"Lucas." Thania langsung menarik lengan Lucas dan mengajaknya pulang.
Sedangkan b
Bagas yang panas melihat adegan tersebut langsung menarik lengan kiri Thania dengan kasar.
"kalo lo lupa Lo cewek gue mulai hari ini! " kata Bagas dengan tegas.  Sedangkan Lucas kaget mendengar penuturan Bagas langsung melepaskan gengaman Thania.
"Lo pulang gih sama Bagas gue gak mau di claim jadi PHO sohib gue sendiri." kata Lucas dengan menunjukan fake smilenya.
"Trus lo gimana?" kata Thania.
"gue bukan anak kecil Than!" kata Lucas sambil menepuk puncak kepala Thania. Sedangkan Bagas yang tambah panas melihat adegan mesra sahabatnya dengan gadisnya itu pun langsung menarik lengan Thania agar cepat menuju ke basemant.

Sesampainya di samping pintu mobilnya Bagas langsung menyuruh Thania duduk di bangku penumpang sebelahnya.
"Mulai besok gue yang antar jemput lo!" kata Bagas yang fokus menatap arah jalanan sekolahnya.
"hm." yang hanya di jawab gumaman oleh Thania. Bagas pun melirik lewat ekor matanya dan kembali fokus ke arah jalanan kota yang dipadati oleh kuda baja yang dimiliki penduduk Jakarta.

Selama perjalanan Thania melihat ke arah luar jendela karena dia malas menatap orang yang dia benci.

' kenapa saat gue ingin keluar dari kehidupan lo malah lo mau maksa gue buat masuk lebih dalam di hidup lo lagi.' batin Thania dan di ikuti dengan nafas kasar.

Gimana guys guys ceritanya bagus gak?  Baper gak?
Kalo gak baper di baper baperin aja ya guys biar tambah seru.

Maybe I Can Get Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang