Author POV.
Setelah acara selesai Thania langsung pergi dari mansionnya untuk menemui seseorang yang sudah lama tidak dia temui. Sebelum pergi Thania berpamitan terlebih dahulu sama orang rumah.
"Mom Dad kakak ke starbucks dulu ya!" Teriak Thania dari arah pintu utama.
"Sama siapa kak?" Tanya Dewi pada anaknya itu.
"Sama Anant,Calrista,Vani Mom." Kata Thania sambil mengambil kunci mobil yang tergeletak di atas meja.
"Ya sudah hati-hati jangan pulang malem-malem loh nanti Dad kunci baru tahu rasa kamu." Jawab Fernan pada anaknya itu.
"Ke Apartemen dong." Ejek Thania pada Dadnya.
Diperjalanan....
CALRISTA's CHAT..
Calrista: Woy beb lu dimana?.
Thania: Masih otw.
Calrista: Cepet woy!
Thania: Hmm..
Thania di dalam mobil memikirkan masalahnya dengan Bagas. Thania seolah-olah berpikiran bahwah dia lah yang salah atas pertengkaran ini.
Starbucks cafe.
Thania mencari sahabat-sahabatnya yang tadi mengajaknya bertemu di starbucks. Dan dia melihat 3 orang yang sangat dia rindukan, dia pun langsung memeluk salah satu sahabatnya tersebut.
"Hey Guys." Teriak Thania pas di kuping Calrista.
"Hey bie." Jawab sahabatnya terkecuali Calrista yang sedang menggosok-gosok kupingnya yang terkena teriakan Thania.
"Lo kok gak jawab sih cal?" Tanya Thania pada Calrista yang sedang sibuk menggosok telinganya.
"Heh ogeb telinga gue yang lo jadikan sasaran TOA lo!" Tukas Calrista pada Thania.
"Sorry kali Cal." Maaf Thani pada sahabatnya tersebut.
"No problem. Lo udah pesen kagak? Tadi kita-kita udah pesen soalnya." Tanya Calrista pada sahabatnya yang baru datang tersebut.
"Ternyata kalian udah pada pesen tau-tau gitu gue udah pesen makanan dari tadi." Teriak Thania pada ketiga sahabatnya tersebut.
"Sana cepet pesen makanan lo!" Suruh Anant pada Thania.
"Bentar." Jawab Thania pada Anant.
Thania pun langsung berdiri menuju tempat buat memesan makanan dan minuman yang sudah di cetak di buku menu.
"Selamat Sore kak mau pesan apa?" Tanya pelayan Starbucks itu.
"Sebentar mbak!" Jawab pada pelayan tersebut sambil membolak-balikan buku menu tersebut.
"Saya pesan Caramel Lapis Legit Frappucino 1. Sama kentang goreng 2." Ucap Thania pada pelayan tersebut.
"Jadi totalnya 100k kak! Ada lagi?" Tanya pelayan tersebut pada Thania.
"Nanti saya pesan lagi bila pengen nambah." Jawab Thania pada pelayan tersebut.
"Ya sudah kak nanti saya antar pesanannya!" Jawab pelayan tersebut.
Yang hanya diangguki oleh Thania. Dia langsung berjalan di tempat duduk yang sudah ditempati oleh para sahabatnya.
"Eh bie lo udah ketemu sama Bagas?" Tanya Anant pada Thania.
"Udah tadi waktu acara di mansion gue." Jawab Thania sambil mengecek Hpnya.
"Kok bisa sih?" Tanya Calrista pada Thania.
"Ya bisa lah Cal secara keluarga gue kan deket ma keluarga Bagas." Jawab Thania jengah pada sahabatnya yang mempunyai tingkat lola yag tinggi.
"Romantis ya!" Teriak Calrista.
"Romantis apanya coba?" Tanya Vani heran pada sahabatnya tersebut.
"Ya iya lah van romantis banget kan keluarga Thania sama Bagas kan udah deket tuh kan so sweet." Teriak Calrista lagi. Para sahabat yang melihat kelakuan salah satu sahabatnya tersebut hanya menggelengkan kepala saja karena melihat kelakuan aneh sahabatnya tersebut. Tiba tiba pelayan menyapa.
"Silahkan kak dinikmati pesanannya!" Sapa pelayan tersebut dengan ramah.
"Makasih mbk!" Jawab Thania datar.
"Bie lo itu gak boleh datar-datar wajahnya. Lo itu harus senyum riang dan gembira." Hibur Anant pada Thania.
"Gue ini lagi mikir ogeb. Gue juga lagi unmood jadi gak usah ganggu." Jawab Thania sewot.
Drrrrtttt..... Drrrrrttttt... Drttt...
Tiba-tiba ada notifikasi masuk di Hp Thania. Thania pun langsung mengecek hpnya.
Resek Chat's
Resek: Dimana?
Me: Starbucks.
Resek:cepet pulang.
Me: Habis ini.
Resek:udah malem
Me:maaf anda salah kirim_-
Resek:gue gak salah kirim Thania Johnsen Indra.
Me:Malezzz_-
Resek:perlu gue jemput?
Me: Gue pulang gak pulang apa pedulinya sama lo toh gue gak hidup sama lo.
Tiba-tiba dari arah belakang Thania mendengar suara yang sangat familiar bagi dirinya.
"Gue peduli." Jawab Bagas.
Deg.
Serasa dunia yang berputar tiba-tiba saja berhenti dari porosnya. Dan Thania pun langsung melihat kebelakang.
"Ngapain lo kesini." Bentak Thania ke orang tersebut.
"Jemput lo!" Jawab orang tersebut dengan sans nya.
"Gue bawa mobil sendiri dan gue BISA PULANG SENDIRI!" Jawab Thania dengan penuh penekanan.
Tanpa ada ijin Thania Bagas pun langsung menarik tangan Thania dan mengajaknya pulang. Bagas tidak peduli dengan teriakan Thania padanya. Dia hanya berfokus untuk mengajaknya pulang. Sesampainya di Basecamp Thania langsung dimasukan kedalam mobil yang tadi sudah dibukakan oleh Bagas.
"Sakit tau gak!" Teriak Thania pada Bagas sambil mengelus-ngelus tangannya yang merah akibat tarikan Bagas yang lumayan keras.
"Maaf!" Jawab Bagas sambil mengambil tangan Thania yang tadi dielus-elus oleh Thania dan di ganti dengan elusan tangan Bagas dan Thania pun hanya melihat wajah Bagas yang fokus dengan tangannya tersebut.
"Kalo lo tadi nurut sama gue gak mungkin tangan lo sampek kaya gini!" Jawab Bagas. Thania yang tadi terfokus oleh wajah bagas langsung buyar dan menyadari kejadian tersebut dan langsung menarik tangannya dari tangan Bagas.
"Hm." Deham Thania. "Mobil gue gimana?" Tanya Thania tanpa melihat wajah yang sedang diajaknya bicara.
"udah diambil sama orang suruhan gue." Jawab Bagas sambil fokus mengendarai mobil mewahnya.
"Makasih." Jawab Thania sambil memalingkan wajah kearah jendela. Thania pun merasa mengantuk dan dia tidak bisa menahan kantuknya dan akhirnya tertidur saat perjalanan.
"lo itu masih sama kaya dulu. Tapi kenapa gue gak bisa nerima lo?" Batin Bagas.
Sorry ya udah lama gak publikasikan lagi maaf author lagi gak punya paketan...
Jangan lupa guys follow my Ig:_nbllmrthnia
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe I Can Get Your Love
Ficção AdolescenteKepo nggak? Kalo kepo baca dong biar keponya terobati sama jangan lupa kasih vote ya guys