Bagian 11

6 1 0
                                    

Sesampainya di mansion milik keluarga Thania, Bagas langsung menggendong ala Bridal style menuju kamar kamar Thania. Saat mau menuju kamar Thania Bagas diserbu pertanyaan oleh keluarga Thania yang sedang melihat family movie di ruang keluarga. Jangan kaget ya guys kalo Bagas langsung masuk ke mansion milik kelurga Thania karena Bagas sangat dekat dengan keluarga besar Thania dan sebaliknya.

"Eh bang kakak gue kenapa tuh?" Tanya adik laki-laki Thania.

"Oh yah mom dad Thania tadi ketiduran di mobil aku saat aku njemput dia di Starbucks." Sapa Bagas pada Mom dan Dadnya Thania dan menghiraukan pertanyaan adik Thania.

"Ya udah cepat-cepat taruh kamar pasti Thania berat ya Bang!" Tanya Mom Thania pada Bagas. Mom Bagas manggil Bagas dan Kakaknya Bagas dengan sebutan 'Bang' karena biar dekat aja kata Dewi.

"Ya mom permisi." Balas Bagas dengan sopan.

Bagas pun langsung menaiki tangga satu demi satu dengan hati-hati agar Thania tidak terganggu dengan tidurnya. Sesampainya di depan pintu kamar Thania dia pun langsung menggeser pintu kamar Thania yang dibuka dengan cara menggesernya dan langsung mencium aroma khas milik Thania. Dia pun langsung menurunkan Thania di kasur king size milik Thania. Bagas mengusap dahi Thania yang basah oleh keringat.

"good night my queen and nice dream." Kata Bagas pada Thania yang sedang tertidur dengan nyenyak. Bagas pun turun dan langsung berpamitan pada kedua orang tua Thania.

"Mom Dad Bagas pulang dulu ya." Sapa Bagas sambil mencium tangan kedua orang tua.

"Iya bang hati-hati salam buat mama papa sama kakak dan adik mu ya!" Kata Dewi pada Bagas dengan senyum.

"Makasih ya bang udah mau jemput anak om yang nakal itu!" Kata Fernandez pada Bagas.

"Iya Dad tidak apa-apa. Ya sudah Bagas pulang dulu ya Mom Dad." Sapa Bagas lagi. Bagas pun langsung menuju pintu utama mansion keluarga Thania dan menghidupkan mesin mobil miliknya.

Di ruang lain.

Thania terbangun dari tidurnya karena mendengar suara seseorang yang sangat dia benci dan dia hindari sedang berucap

"'good night my queen and nice dream' gue gak salah denger kan?" Batin Thania. Dan Thania pun tersadar bahwa sekarang dia sudah di kamar miliknya. Dia memeriksa jika Bagas tidak melakukan apa-apa terhadap dirinya.

"Syukur deh kalo tuh bocah gak ngapa-ngapain gue." Kata Thania pada dirinya sendiri. Thania pun langsung turun dari kasurnya langsung mengganti pakaiannya dan membersihkan diri. Sesudah itu Thania langsung turun ke bawah untuk mengambil minum di pantry yang sangat jauh dari kamarnya. Thania sebenarnya malas karena harus menuruni tangga yang sangat banyak tersebut tetapi karena tenggorakannya sangat kering mau tidak mau harus di lakukan Thania kalau dia tidak mau mati kehausan. Dan sesampainya di lantai dasar Thania melihat kedua orang tua dan adiknya sedang menonton film di ruang keluarga milik keluarganya.

"He kak lu tadi habis ngapain sama bang Bagas?" Sapa Brian pada kakaknya tersebut. Thania yang tadi hanya melihat adiknya tersebut langsung memelototi adiknya karena sapaan adeknya yang membuat Thania jengkel.

"B aja kali kak gua cuma tanya doang!" Jawab santai adeknya.

"He unta gue tadi cuma ketiduran gak ngapa-ngapain!" Serang Thania pada adiknya yang super nyebelin bagi dirinya tersebut.

"Udah-udah kakak adek jangan berantem dong. Kamu juga Thania baru bangun kok langsung teriak-teriak kaya dihutan aja." Thania yang mendengar omongan Dewi pun tercengang karena Dewi tidak biasanya seperti ini pada dirinya.

"Mom kok belain Brian sih." Sentak Thania pada Momnya yang menyebalkan itu.

"Kakak jangan seperti itu dong sama mama." Fernandez pun ikut menyahuti obrolan yang panas tersebut. Tanpa menjawab omongan Fernandez dia langsung meneruskan jalannya yang terputus sesaat karena adiknya tersebut. Sedangkan orang tua dan adiknya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku salah satu anggota keluarganya tersebut. Sesampainya di pantry Thania langsung mengambil segelas air putih dan meminumnya hingga habis. Thania masih mengingat ucapan Bagas saat dia tertidur tadi.

"Gue gak tau akal pikir tuh orang!" Gumam Thania pada dirinya sendiri. Setelah bergumam Thania langsung kembali kekamarnya untuk menenangkan diri di balkon kamarnya. Sesudah di balkon Thania langsung disambut oleh terpaan angin yang sangat membuatnya kedinginan tapi Thania tidak menghiraukan terpaan angin tersebut karena Thania hanya ingin menjernihkan pikirannya dari ucapan Bagas tadi. Thania flashback pada masa lalunya dengan Bagas Aldine saat mereka belum mengenal apa itu 'CINTA' Mereka bercanda tertawa di taman milik keluarga Thania ataupun milik keluarga Bagas Aldine. Thania langsung sadar dari lamunannya pun langsung kembali ke kamarnya dan menutup pintu balkonnya.

Mansion Keluarga Bagas

"Habis darimana lo?" Sapa Rendi pada Bagas.

"Habis jemput Than-Than bang. Oh ya dapet salam dari tante Dewi!" Jawab Bagas dengan santainya. Bagas pun langsung pergi kekamarnya yang berada di lantai dua. Sesampai di kamarnya Bagas pun langsung berganti pakaian dan membersihkan diri. Selepas itu Bagas pun langsung menuju balkon miliknya yang bersebrangan denga balkon milik Thania.

"Ngapain tuh anak?" Tanya Bagas pada dirinya sendiri. Sedangkan Mamanya yang dari tadi memanggil Bagas pun sudah berada di belakang anaknya.

"Kamu ngapain bang?" Tanya Wyne pada anaknya.

"Nggak papa ma!" Jawab Bagas sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal tersebut.

"Bang kalau kamu masih punya hati sama Than-than kenapa kamu sembunyikan? Mama bukannya pingin kamu milih Than-than secara langsung tapi kamu harus pikrin apa yang udah kamu lakukan itu sudah benar apa belom? Mama gak yakin kalau Than-than kuat dengan tingkah mu ini!" Jelas Wyne pada anaknya.

"Mama kan tau kalo Thania sendiri yang buat aku kayak gini." Ujar Bagas dengan wajah frustasi.

"Kamu salah paham Bagas." Jawab Wyne dengan santai.

"Salah paham bagaimana ma? Orang jelas-jelas dia ninggalin aku sama Aldine waktu aku sama Aldine bertengkar." Tegas Bagas.

"Emangnya kamu udah tanya Than-than kenapa dia ninggalin kamu waktu itu?" Tanya Wyne dengan tenang.

"Belum." Jawab Bagas dengan wajah lesu.

"Yasuda kamu selesaikan ini dengan Than-than secepatnya mama gak mau liat anak gadis mama itu menjauh dari mama" Wyne pun langsung meninggalkan balkon milik anaknya tersebut. Sedangkan Bagas frustasi dengan saran mamanya tersebut.

Gimana guys part ini bagus nggak?

Jangan lupa vote and follow akun ini ya!

Maybe I Can Get Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang