Sebelum itu Thania pergi ke apartemennya untuk mengganti pakaian dan make up yang sudah hancur akibat di mansion milik Bagas tadi. Dilain tempat Bagas menyesali perbuatannya akibat ulahnya Thania menjauh darinya. Tiba-tiba para sahabatnya sudah berada di dalam kamarnya.
"Sudah puas belom?" kata Aldine pada Bagas.
"Dine udah lah ini gak waktunya buat bercanda!" kata Rey pada Aldine.
"Cih siapa yang mau bercanda sama nih brengsek." sinis Aldine pada Bagas.
"Keparat mending kalo lo pengen ngejek gue mending lo pergi!" akhirnya Bagas meluap kan emosinya seketika.
"Keep Calm gas cuma gue ingetin ke lo jangan pernah lupa Thania gak bakal baik-baik aja gue yakin dia bakal pergi buat nemuin Tiger dan dunia gelapnya. Guys gue pulang dulu!" setelah berbicara seperti itu Aldine langsung pamit pulang.
Bagas masih mencerna omongan Aldine barusan dia di buat gila karena dia belum mengerti ucapan Aldine.Aldine sudah berada di depan mansion milik keluarga Bagas jam yang di tangannya sudah menunjukan jam 2 A.M yang menandakan balap liar akan di mulai. Dia harus segera menghadang Thania sebelum terjadi apa-apa. Aldine melajukan mobil mewahnya dengan kecepatan tinggi untung kondisi jalan sedang sepi.
Thania sudah berada di tempat yang sudah lama tak dia kunjungi. Sorak riuh penonton berdengung di telinganya. Asap rokok pun turut menyambut kedatangannya. Tiba-tiba pria berpawakan tinggi berjaket kulit warna hitam menepuk pundaknya.
"Tumben?" tanya pria itu. Thania pun kaget.
"Eh lo!" sapa Thania pada pria itu.
" kemana aja lo selama 3 tahun ini? Di hubungin ga bisa pula, payah!" kata pria itu.
"gue asrama bego!" kata Thania dengan nada kesalnya.
"cih masih gak bisa move on aja lo?" kata pria itu pada Thania.
"Resek ya lo!" kata Thania sambil menyubit perut pria itu.
"Dasar cewek bar-bar,mana Aldine? Biasanya tuh cowok ngintil aja sama lo?"tanya pria itu.
"Lo bisa diem gak sih? Nyacat mulu tuh mulut!" kata Thania kesal.Tiba-tiba ada seorang perempuan yang berpakaian minim menghampiri pria itu.
"Ger habis ini di mulai semua udah siap tinggal lo doang!" kata wanita itu sambil melirik tidak suka ke arah Thania, sedangkan Thania yang di lirik pun langsung melontarkan omongan pedasnya.
"Apa lo lirik-lirik? Kalah saing lo? Sana pergi! Dasar cewek murahan!" sedangkan wanita itu pun langsung pergi setelah mendapat omongan dan tatapan tajam dari Thania. Sedangkan Tiger hanya tertawa melihat kelakuan sahabatnya itu.
"Lo masih suka cemburuan Than?" kata Tiger pada Thania yang masih menatap kearah wanita tadi.
"Apa cemburu? Sama CABE kagak lah lo kira gue suka sama lo?" kata Thania..
"justkid kali! Lo mau liat gak?" tawar Tiger.
"gue gak ingin liat doang gue inginnya main mumpung gue bawa motor. "kata Thania angkuh.
Tiba-tiba dari belakang Aldine menyela.
"gak gue gak ngijinin lo main!" kata Aldine dengan tegas.
"siapa lo ngelarang gu?" tanya Thania galak.
"Gue pacar lo!"kata Aldine tanpa sadar.Thania yang mendengar kata Aldine pun kaget dan tak menyangka dengan ucapan sahabat dari kecilnya itu. Thania langsung meneteskan air mata kedua kali untuk hari ini dia pun langsung lari dan mengendarai motor sportnya dengan cepat. Aldine langsung mengejar motor milik Thania. Tetapi Thania kehilangan keseimbangan dia pun menabrak trotoar jalan tubuhnya terpental jauh dari motornya. Aldine pun langsung menghentikan mobilnya dan langsung berlari kearah Thania yang sudah tidak sadarkan diri.
Aldine menangis melihat orang yang di cintai terbujur lemah di jalan. Aldine pun langsung menelfon Rumah sakit milik orang tuanya.
Sesampainya di Rumah sakit Thania langsung di bawa ke Ruang ICU. Luka yang di derita Thania cukup parah. Bagas berlari kearah Thania dengan baju yang tidak rapih.
Di sisi lain para sahabatnya menatap iba kepada Bagas. Aldine yang masih mempunyai kasian terhadap Bagas pun menghampiri Bagas.
"lo jangan ikut terpuruk gas! Thania bakal sedih liat lo terpuruk kayak gini gua yakin Thania bakal kuat ngadepin masa koma nya!" kata Aldine sambil menepuk pundak saudaranya itu.
"Gimana kabarnya Thania? " tanya Lucas sambil terengah engah.
"Dia koma. " kata Aldine penuh kesedihan. Lucas pun langsung melihat keadaan Thania di kaca depan ruangan dimana Thania dirawat. Hati Lucas mencelos melihat keadaan orang yang di sayang,tak terasa bulir bening menetes dari matanya. Bagas yang melihat pun ikut sakit."Lo harus kuat Tha banyak orang yang nunggu keberadaan lo lagi. Banyak orang yang masih sayang lo." batin Bagas dan menitikan air mata. Bagas pamit untuk pergi ke kantin yang ada di rumah sakit.
Bagas memesan satu coffee late kesukaannya dan memesan dua black coffee untuk Lucas dan Aldine. Disaat Bagas pergi dari ruang inap Thania. Keluarga Thania datang dan memberitahu kan informasi yang mebuat para sahabat Thania kaget.
"Malam uncle aunty" sapa Aldine dan Lucas dengan hangat.
"Malam kalian tidak pulang? Hari sudah malam. " kata Dewi.
"No aunty. I want stay in here!" kata Lucas.
"Yasudah terserah kalian. Besok Thania akan terbang ke Barcelona untuk pengobatan tolong jangan beritahu Bagas. Uncle takut itu akan menghambat kesembuhan Thania, saat dilihat dari terakhir pertemuan mereka." jelas Fernandez kepada sahabat Thania dan diakhiri helaan nafas besar dari mulut Fernandez."Baik uncle ini akan menjadi rahasia aku dan Aldine. " jawab Lucas.
"Terimakasi Lucas Aldine." kata Dewi.
Tak lama kemudian Bagas kembali dan membawa tiga cup coffee.
"Selamat Malam uncle aunty" kata Bagas sambil menyalami tangan kedua orangtua Thania.
"Malam Bagas kamu habis dari mana?" tanya Fernadez
"Ehmm.. I'm just go to canteen ." kata Bagas gugup karena di tatap Fernandez dengan tajam.
"kau beli coffee hanya tiga sedangkan saya ada di sini? " kata Fernandez dengan tajam.
"I'm sorry uncle i don't know you in here! " kata Bagas.
"Just kidd tuan Pratama junior. " kata Fernandez dengan terbahak bahak.Keaadaan pun menjadi hening mereka fokus kepada pikiran masing-masing. Tiba tiba Dewi pun memecah keheningan.
"sebaiknya kalian pulang saja besok kalian harus sekolah aunty ndak mau kalo mama papa kalian memarahi aunty akibat kalian tidak masuk sekolah. " kata Dewi dengan tegas.
"Tapi aunty" kata Aldine dengan wajah kecewa
"Tidak ada tapi-tapian aldine. Aunty tau kalian sangat sayang sama Thania tapi saya nggak mau kalian melalaikan sekolah kalian. Tolong lah sekali saja nurut sama aunty. " jelas Dewi dengan alus."Maaf aunty, kita akan pulang sekarang kalo ada kabar tentang Thania tolong hubungin kami! " kata Bagas pasrah.
"Yaudah aunty Kita pulang dulu salam buat Thania. " kata Lucas dan Aldine dan hanya diangguki oleh Dewi dan Fernadez.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe I Can Get Your Love
Teen FictionKepo nggak? Kalo kepo baca dong biar keponya terobati sama jangan lupa kasih vote ya guys