Bagian 3

16 1 0
                                    

Author POV.

"Guys gua pamit ya!" Sambil memeluk para sahabatnya.

"Ahhh.... Bie jangan pindah keluar kota gua kalo kangen gimana? Kalo pengen curhat gimana?." Kata Calrista dengan sesenggukan.

"Jangan lebay deh Cal kan udah ada app BBM lo juga bisa Message gua." Kata Thania pada Calrista yang sedang menangis di pelukannya itu.

"Tapi beda bie." Racau Calrista.

"Udah lah Cal. Bie kan gak selamanya disana dia juga bakal main kesini lagi. Emang dia gak lebaran disini apa?" Kata Anant. Sebenarnya Anant gak rela sahabat yang dia sayangi pergi ninggalin mereka.

"Tapi nant gua gak rela!" Tangis Calrista tambah keras.

"Udah Cal jangan nangis gau bakal main kerumah lo kok!" Ucap Thania dengan tenang. Sebenarnya dia juga gak rela jauh - jauh sama sahabatnya.

"Nanti siapa yang belain gua kalo disakitin cowok?" Rengek Calrista.

"Lo bisa BBM atau Message gua ogeb. Pliss gua cuma pergi keluar kota gak mati!" Sarkas Thania dengan ketus.

"Jangan lupa.in kita Bie gua bakal nunggu lo balik kok." Kata Anant sambil menepuk bahu Thania dengan pelan.

"Bukan lo aja yang bakal nungguin Bie pulang tapi kita semua ogeb." Kata Vani sambil narik anak rambut anant yang mulai panjang.

"Vani sakit bego kepala gua!" Kata Anant sambil memegang kepalanya yang sakit.

"Gua berangkat dulu ya! Lo gak pada daftar sekolah hah?" Kata Thania dengan wajah garangnya.

"Eh.. Goblok kita lupa." Teriak Anant sambil mukul kepala Vani.

"Sayang gua tau lo kaget kalo sekarang pendaftaran pertama tapi jangan tabok kepala gua juga kale." Kata Vani sambil melotot ke arah Anant.

"Gua kagak lesbi. Ya udah Bie lo hati - hati ya disana jangan lupa kasih kabar buat kita." Kata Anant

"Gua berangkat dulu." Sambil melambaikan tangannya kepada para sahabatnya.

"Hati-hati Bie." Teriak para Sahabatnya.

"Sepi deh gak ada bie." Calrista nangis di pundak Anant.

"Gak ada Badgirl yang nonjokin para muka cowok ganjen itu. Gak rame." Kata Anant sambil menepuk nepuk pundak Calrista.

"Kuy kita PPDB sebelum penuh." Ajak Vani pada kedua temannya.

"Kuy. Kita gak boleh sedih terus kasian Bie nanti." Calrista berdiri sambil menarik tangan Anant sama Vani.

"Perasaan yang over baper itu lo deh." Kata Vani sama Anant berbarengan sambil memutarkan bola mereka jengah sama kelakuan sahabat yang sangat over lola.

" Yaya maapkeun.." Dengan ekspresi andalan Calrista.

"Gua maapkan kali ini. Tpi ada syaratnya!" Sambil mengeluarkan smirk khas nya.

"Eh tai bebek jangan niru-niru smirknya Bie bakal digampatmr muka lo nanti." Kata Anant sambil berjalan.

"Apaan? Jangan macem - macem!" Tukas Calrista.

"Bie gak ada. Tolong deh ilangin tuh sikap lola lo." Sambil ketawa terbahak bahak.

Gimana guys?

Bagus gak? Jelek ya? Maaf ya kalo jelek.. Belum pro soalnya.

Jangan lupa ya FOLLOW IG : _nbllmrthnia

Maybe I Can Get Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang