Mereka semua kembali pada aktivitas mereka yang sebenarnya,
Sekolah.
Jeno memarkirkan civic turbo putihnya di lingkungan parkir sma angkasa. Pemuda itu membuka ponsel untuk mengabari teman-temannya bahwa ia sudah sampai di sekolah.
Belum sampai semenit, renjun dengan 'pacar barunya' audi r8 datang mengisi parkiran kosong disebelah civic turbo jeno.
"Anjing mobil baru lu?" Seru jeno saat renjun memarkirkan mobilnya di sebelah mobil jeno. Renjun tersenyum bangga membalas ucapan jeno.
Dan yang tidak disangka-sangka rubicon hitam chakra datang terparkir rapih sempurna di sebelah audi r8 renjun.
"Lah chak tumben nggak telat?" Tanya renjun.
Chakra tidak menjawab ucapan renjun melainkan menunjuk cewek yang baru saja keluar dari mobil chakra.
"Nanti nggak kebagian parkir hehe," ucap heejin sambil tersenyum memamerkan gigi putihnya.
Jeno menggelengkan kepalanya. Mereka semua nggak mungkin nggak kebagian parkir, pasalnya anak sma angkasa maupun guru sma angkasa selalu menyisakan barisan parkir untuk anak blackjoker.
Mana ada yang berani sebelahan sama mobil-mobil yang harganya selangit.
"Woy!"
Serentak mereka berempat menoleh kearah belakang melihat siapa yang berteriak.
"Woi pal ayo buruan," ajak jeno saat melihat orang yang kini melambaikan tangan kearahnnya.
Jisung naufal azhar dengan mercy e250 cgi nya yang kinclong itu melaju di belakang jeno dan yang lain.
"Yo pal baru aja kemaren lo pake brio sekarang udah ganti mercy," teriak renjun.
Jisung terkekeh lalu mengunci otomatis mobilnya dan berlari menghampiri ketiga sahabatnya itu.
"Bukan fuckboy gua, emang chakra."
Chakra yang ada disebelah buru-buru menoyor jisung yang berucap sembrono.
Heejin meringis, "bukannya kalian semua fuckboy ya? Kesekolah pamer mobil mahal."
Semua menatap heejin, untung cewek, untung ceweknya chakra.
🃏🃏🃏
Sunwoo terus saja mengumpat saat ia telah menyelesaikan hukuman membersihkan wc cowok yang baunya minta ampun.
Salah sendiri dia datang terlambat—sangat terlambat.
"Ah anjing babi setan baju gua jadi bau kencing, untung nggak bau berak."
Karna sunwoo yang masih dalam keadaan badmood, ia membelokan tujuannya ke kelas menjadi perpus belakang sekolah yang sudah tidak terpakai.
Setelah sampai perpus lama yang pintunya tidak pernah di kunci ia mengambil pematik api dan mulai menyalakan rokoknya.
Asap itu memasuki rongga paru-parunya menghasilkan kehangatan yang ia tidak pernah dapatkan.
Namun detik kemudian terdengar bunyi barang jatuh membuat sunwoo bergidik ngeri. Perpus bekas bor yang banyak rumor nganunya.
Mata sunwoo menatap seorang gadis yang melakukan aktivitas sama sepertinya.
Merokok.
"Woy!"
Gadis itu mengerutkan dahi dan menghampiri sunwoo sambil menghisap nikotin di tangannya.
"Ngapain lo disini?" Pertanyaan bodoh keluar dari mulut sunwoo.
Gadis itu menatap aneh sunwoo, "punya mata kan?"
Sunwoo pengen marah tapi ini cewek yang ada dihadapannya. "Cewek nggak boleh sebat."
Dengan sengaja gadis itu menghisap rokoknya di depan sunwoo, "lo siapa gue sampe ngelarang nyebat."
"Biasanya cewek nyebat karna ada masalah, satu diputusin cowok, dua masalah keluarga, tiga masalah temen," Ucap sunwoo sambil menghisap rokok tersebut dan menghembuskan tepat didepan wajah gadis itu.
"Tebakan salah, gue nyebat karna emang udah jadi kebiasaan," ungkap gadis itu sambil terkekeh lalu ia mematikan rokoknya yang tinggal setengah.
"Nasya chaeyoung gavaputri, siswi angkasa yang hampir di drop out karna sering ketauan nyebat," gadis bernama nasya itu menjulurkan tangannya berniat berkenalan dengan sunwoo.
Sunwoo menyeringai, "haickal sunwoo lazuardi sampah angkasa yang hampir di drop out tapi kepsek nggak punya nyali ngeluarin gua."
Dengan begitu, mereka saling bergantung satu sama lain. Membuat misi menghancurkan orang yang menghalangi mereka berdua.
A/n
Mau dikit yg vote, mau banyak siders terserah yang penting gue lagi seneng update dan lagi sayang sm anak anak burn huhu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Burn | 00's line
Macera[local name, harsh word, lowercase] Rules number one; break the rules.