Namanya Ong Seungwoo.
Itulah yang Jisoo ketahui gak lama setelah pertemuan gagal romantis mereka. Dia tipe cowok yang cukup populer di kelas bahkan di sekolah karena memiliki senyum yang menawan. Tapi masalahnya ....
"Emm ... Lo siapa?"
Jisoo menelan ludah menatap cowok di hadapannya. Senyum yang dipaksakan masih tercetak di wajahnya. "Kim Jisoo! Itu loh, murid baru yang pindah ke kelasmu seminggu yang lalu."
"...Oh," Setelah lama berpikir barulah cowok bernama Ong Seungwoo itu menjawab. Tapi tatapannya masih keliatan gak mengingat Jisoo.
Ya. Masalahnya adalah, meskipun duduk bersebelahan di bangku belakang, cowok itu sama sekali gak ingat Jisoo! Padahal udah terhitung seminggu--jika ditambah hari ini--Jisoo pindah ke sekolah itu. Jisoo jadi greget sendiri lihatnya!
Alasan kenapa Jisoo sampai penasaran kayak gini sama cowok aneh yang duduk di sebelahnya adalah, well, Jisoo gak berbohong kalo adegan gagal romantis itu membuatnya kepikiran Seungwoo. Maksudnya, Jisoo udah mikir gimana reaksi Seungwoo waktu ketemu dia lagi. Apa tipe-tipe cowok pemalu yang langsung sembunyi kalo ngeliat Jisoo atau cowok malu-maluin yang malah basa-basi sama Jisoo. Secara visual Jisoo itu udah pasti cantik 'kan ya!!?
Tapi rupanya cowok itu nggak peduli. Disaat yang lain rame-rame ngedeketin Jisoo tanya ini itu, dia malah sibuk tidur dan makan di mejanya. Di jam belajar pun dia tidur. Dan yang bikin Jisoo sebel super iri karena jadi keingat Taeyong, cowok itu juga pinter dan banyak tau meskipun nggak memerhatikan!
"Itu tadi Ong Seungwoo, ya?" Nayeon, teman baru Jisoo disekolah itu kini duduk di hadapan Jisoo. Mereka kini sedang makan siang di kantin. "Dia masih nggak inget muka lo?" lanjutnya lagi kala mendapat anggukan dari Jisoo.
"Padahal kemarin waktu jam olahraga kami sempet ngobrol dan udah tukar nama. Ntuh anak kelainan apa sih?"
Nayeon terkekeh geli. "Emang gitu kali Jis. Gue aja nggak yakin kalo dia inget gue. Hmm... Ah, lo tau Minhyun?"
Jisoo sedikit berpikir sambil mengunyah lauknya. "Oh, ketua kelas kita 'kan?"
Nayeon mengangguk. "Ong itu cuma deket sama beberapa orang aja. Kayaknya yang di kelas itu yang dia ingat cuma Minhyun, Jonghyun, sama Bona deh."
"Ha, Bona? Yang sering sama Minhyun itu?"
Meminum jus jeruknya, Nayeon mengangguk. "Keliatannya mereka bertiga itu udah temenan dari kecil."
Jisoo mengangguk mengerti. Pandangannya kini terarah pada pintu masuk kantin--tempat menghilangnya Seungwoo beberapa saat yang lalu. Jisoo menelan liurnya gusar. Pantas aja Ong Seungwoo gak mengingat wajahnya, wong cewek yang dekat sama dia secantik Bona!
Meskipun baru seminggu pindah ke sekolah ini, Jisoo juga nggak kudet. Dia tau Bona yang merupakan teman sekelasnya yang ramah dan cantik itu termasuk siswi terkenal di sekolahnya. Instilahnya anak famous lah.
"Jis...Jis, liat deh!"
Jisoo menoleh menatap Nayeon yang tampak bersemangat. Cewek manis itu tampak menunjuk-nunjuk dengan gerakan wajahnya. "Itu," katanya lagi.
Langsung aja Jisoo melihat ke arah yang ditunjuk Nayeon. Seketika rautnya berubah.
"Geh."
Kemudian Jisoo berdehem sejenak kala mendapati ekspresi bingung Nayeon.
"Kenapa, Nay?" tanya Jisoo.
"Itu, cowok yang gue suka. Ada di salah satu anak cowok disana."
Jisoo bengong. Agak kaget juga. Lalu kembali melihat gerombolan cowok yang baru memasuki kantin dan kini tengah mengantri makan siang itu. "Gimana, yang mana?" tanyanya memastikan.
Masalahnya, di antara cowok di gerombolan itu, ada Taeyong. Wajar 'kan kalo Jisoo kepo kalo tau-tau yang disuka Nayeon itu Taeyong?
"Aduh, gue nggak berani nunjuk! Pokoknya yang seragamnya beda sendiri itu!"
Kini Jisoo cengo. Masalahnya lagi, yang seragamnya beda sendiri itu ada dua orang. Satunya Taeyong dan satunya cowok dengan gigi kelinci.
"Ha? Ada dua orang, Nay! Satunya pake jaket sama satunya kemejanya nggak dikancing!"
"Yang nggak dikancing."
Jisoo melirik lagi kearah cowok-cowok yang kini menempati meja gak jauh dari mereka. Lalu merasa kecewa.
Kok bukan Taeyong sih!
...
Kali ini Jisoo kembali harus menelan rasa kecewa saat Ong Seungwoo nggak kunjung mengingat wajahnya. Maksudnya, nggak mengingat wajah teman sekelas sampai hampir dua minggu itu 'kan nggak wajar!
Jisoo melirik cowok yang kini sibuk menyalin tugas untuk kelas berikutnya itu, lalu kembali fokus pada suasana luar yang dapat diliat lewat jendela di samping bangkunya. Seketika dahinya mengernyit mendapati pemandangan nggak menyenangkan.
Ada Taeyong di bawah sana.
Ya bayangin aja, mana mungkin Jisoo seneng liat muka Taeyong di rumah dan di sekolah? Bosen!
"Liat apa lo Jis?" Nayeon yang duduk di depan Jisoo kini sudah berbalik arah menghadap Jisoo. Lalu fokusnya menuju halaman sekolah di bawah sana. "Oh, itu Taeyong."
"Lo kenal?"
Nayeon mengangguk singkat. "Dia 'kan terkenal banget di sekolah ini Jis. Banyak fans-nya."
Lah, kok Jisoo yang ngaku nggak kudet baru tau?
"Loh Jis, lo bukannya kenal Taeyong?" Ini Kei yang duduk bersebelahan dengan Nayeon yang berbicara. Cewek imut itu sepertinya diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka.
"Maksud lo?" Jisoo mengernyit, bingung maksud Kei apa.
"Gue sering loh, liat kalian pulang bareng. Kalian bukannya pacaran ya?"
Entah mungkin suara Kei yang kelewat besar atau hanya perasaan saja, kini seisi kelas tampak terfokus pada mereka bertiga. Bahkan Seungwoo yang masih sibuk menyalin tugasnya tampak melirik mereka bertiga.
Mana mungkin! Teriak Jisoo dalam hati.
"Bu–" Jisoo melirik Seungwoo yang kembali fokus pada tugasnya. Kelihatannya cowok itu udah kehilangan minat dengan percakapan tiga cewek di kelasnya itu, berbeda dengan murid lain yang masih diam-diam mendengarkan.
Tiba-tiba saja suatu ide gila terlintas di benak Jisoo. Dan tanpa sadar Jisoo sudah mengutarakannya.
"Iya ... kami ... pacaran."
Teriakan heboh seisi kelas membangunkan Jisoo pada kesadarannya yang utuh.
Mampus, keceplosan!
Dan kini Taeyong menatap bingung sosok Jisoo yang berdiri di depan kelasnya. Mereka hanya punya waktu sepuluh menit hingga jam berikutnya, dan kelewat aneh ngeliat Jisoo di depan kelasnya. Terlebih mereka memiliki perjanjian nggak tertulis untuk berpura-pura nggak mengenal satu sama lain.
"Kena–"
"Aku kangen."
Taeyong melotot, Jisoo mencoba sebisa mungkin untuk nggak nenatap matanya. Orang-orang penasaran mulai mengintip.
"Apa–" ucapan Taeyong langsung terpotong saat Jisoo menundukkan kepala Taeyong dan mendekatkan kepalanya pada sisi wajah Taeyong. Orang-orang histeris mengira Jisoo tengah mencium pipi Taeyong. Nyatanya ...
"Bantuin gue njir, kali ini aja."
Taeyong mengernyit, dengan ogah-ogahan tangannya memegang tangan Jisoo. Lalu satu tangannya lagi mengelus puncak kepala Jisoo.
"Ha ... ya? Aku juga."
Dan sandiwara kecil mereka dimulai.
----------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Sibling | Taesoo [✔]
Fanfiction"Jadi pacar gue!" "Bang Mino, Jisoo udah gil-" "Gue beliin action figure limited edition buat lo!" "Deal." -aliceyriz present- SEDANG DIREVISI