"Taeyong udah pulang deluan. Lo 'kan pacarnya, masa nggak dikabarin?" ucapan pedas itu keluar dari bibir seksi cewek bername tag Jung Wheein.
Wajahnya memperlihatkan ketidaksukaan yang jelas pada Jisoo. Di sekitar mereka orang-orang keliatan sibuk dengan urusan masing-masing. Namun, Jisoo masih dapat merasakan jelas lirikan-lirikan penasaran yang ia dapatkan.
Jisoo diam selama beberapa detik. Kalau aja dia nggak berjanji pada ibunya untuk nggak berantem, entah apa yang akan dia lakukan pada cewek berwajah manis di hadapannya ini. Jisoo menarik nafas pelan, lalu mengerutkan dahinya bingung.
"Taeyong sakit? Tapi jam istirahat tadi dia baik-baik aja 'kan?" Kini ekspresi Jisoo perlahan tergantikan oleh mimik sedih. Suaranya pun dibuat-buat semanis mungkin. Well, di sekolah ini Jisoo memang mencoba menjadi sosok cewek manis yang anggun. Namun kadang-kadang kelepasan juga sikap aslinya kalo bareng Nayeon.
Di saat begini Jisoo merasa bersyukur ibunya sempat menyekolahkannya di sekolah akting saat kecil. Meskipun nggak sempat menjadi artis nyatanya akting Jisoo cukup berguna, bukan?
"Tapi nggak lama begitu dia izin pulang. Kayaknya syok deh dengar pengakuan palsu lo." Jisoo kesal. cewek berwajah manis di hadapannya ini tampaknya ingin memojokkan dan membuka kedoknya.
"Ya ampun! Taeyong selalu begitu deh kalo sakit nggak pernah bilang-bilang!" Matanya berkaca-kaca, membuat Wheein di hadapannya keliatan speechless. "Makasih ya udah bilang kalo Taeyong sakit."
Nggak lama Jisoo langsung pergi meninggalkan kelas itu. Percuma saja dia jauh-jauh menuju kelas S kalo Taeyong nggak ada. Padahal niatnya Jisoo mau pulang bareng Taeyong dan ngejelasin kejadian waktu istirahat tadi.
Sekarang, Jisoo dengan terpaksa duduk di tempat parkiran sekolahnya, menunggu Mino menjemputnya. Beberapa murid yang berjalan pulang tampak meliriknya. Jisoo sendiri tentu tau pembahasan mereka itu tentang Taeyong dan dirinya. Sekarang melihat dirinya malah menunggu jemputan sendiri dan bukan pulang bareng Taeyong, mana ada yang percaya sama pengakuannya tadi!
Jisoo mencoba memandang sekitar. Jenuh juga dia main game malah kalah terus. Kemudian sedikit tertegun mendapati sosok yang sangat dikenalnya, laki-laki yang akhir-akhir ini terus mengusik pikirannya.
Ong Seongwoo.
Lelaki itu berjalan beriringan bersama Bona dan Minhyun. Nggak ada Jonghyun yang biasanya ikut bersama. Mereka saling tertawa, menampakkan senyum manis. Jisoo kembali tertegun saat itu. Masalahnya dia tersihir. Baru kali ini ia melihat Seongwoo tertawa dengan lepasnya. Dan nggak Jisoo sangka--
Ketawanya nggak ganteng! Pikirnya.
Tapi kemudian Jisoo tersenyum. Kayaknya dia harus wawancara kakak-kakaknya deh buat tau sogokan manjur buat Taeyong apa.
Tinn tinn
"Woy, gila lo ya ketawa-ketawa sendiri!"
Jisoo melotot. Langsung berdiri menghampir suara yang sangat dikenalnya itu. "Ih, Kak Min nggak pernah bisa bikin aku seneng emang ya!"
Mino tertawa, membuka kunci mobilnya saat Jisoo mendekat. Mobil itu melaju meninggalkan pekarangan sekolah sesaat setelah Jisoo menggunakan safety belt-nya. Entah kenapa Mino membawa mobilnya dengan pelan dan hati-hati kali ini. Beda dengan biasanya yang kayak kesetanan.
Jisoo mengecilkan volume musik hiphop yang sebelumnya memekakkan telinga. Di sebelahnya Mino keliatan santai sambil bersiul-siul riang. Memang kayaknya ada yang aneh dengan kakaknya ini.
"Kak."
"Hm?" jawaban sok manis itu sukses membuat Jisoo agak mual. Tapi berhubung Jisoo perlu Mino yang lagi baik hati kayak gini, Jisoo diam aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Sibling | Taesoo [✔]
Fanfiction"Jadi pacar gue!" "Bang Mino, Jisoo udah gil-" "Gue beliin action figure limited edition buat lo!" "Deal." -aliceyriz present- SEDANG DIREVISI