Part 5 - The Clarification

3.9K 176 36
                                    

Thanks for all the positive comments..

Vomment kalian membantu memancing niat untuk update lol

Cuma berharap cerita ini tak membosankan dan mengecewakan ke depannya.. hihi

Enjoy all! ^^

Please pardon the typos..


Part 5 – The Clarification

"Gembul!" Ujar seseorang dengan gemas sedangkan di waktu yang bersamaan satu tangannya menarik pipi lawan bicaranya membuat gadis itu meringis di tengah usahanya untuk melepaskan diri.

Bima pun memilih mengikuti permintaan gadis tersebut sebelum mencetuskan sebuah pertengkaran di tempat umum. "Kau terlalu cepat kembali. Aku harus bersaing denganmu untuk bisa bersama dengan Alya." Keluhnya serius walau tidak sungguh-sungguh menyalahkan sahabat gadis yang sudah resmi menjadi kekasihnya beberapa minggu belakangan.

Ran mendengus sebal dengan kedua tangan yang berusaha merapihkan uraian rambutnya yang kini berada di atas bahu sedkit dan terlihat berwarna kecoklatan. Sepertinya ia mengubah penampilannya sedikit saat liburan semester sebulan ini.

"Aku tidak gembul! Lagi pula, monopoli saja Alya, aku sudah bosan dengannya." Balas Ran dengan nada sewot tapi justru membuat Bima terkekeh geli.

"Kau terlihat gemukan padahal hanya sebulan tidak bertemu." Aku Bima lagi tanpa rasa takut kalau saja bisa menyinggung Ran, mengingat biasanya perempuan sangat sensitif dengan masalah berat badan dan juga penampilan.

"Rumah itu tempat menggemukkan badan." Jawab Ran tak lagi menunjukkan rasa kesalnya pada tuduhan Bima karena memang pada kenyataannya berat badannya naik hampir empat kilo selama liburan dan di rumah tanpa melakukan kegiatan yang berarti. "Lagi pula, ini efek rambutku yang lebih pendek. Jadi terlihat gemukan." Lanjutnya lagi untuk memberikan pembelaan diri sedikit.

Bima tertawa mendengar pengakuan awal Ran yang berarti setuju dengan tuduhannya barusan. "Aku hampir tidak mengenalimu barusan."

"Rayuanmu tidak mempan, Bim!" Peringat Ran dengan ekspresi galak yang dibuat-buat tetapi justru membuat Bima tertawa karena mendapati Ran terlihat lucu.

"Rayuanku memang hanya mempan pada Alya." Balasnya di tengah tawa yang susah payah ia kendalikan. Ran pun ikut terkekeh karena jawaban yang diterima.

"Jangan macam-macam dengan Alya, oke? Karena aku yang akan repot menanggapi sesi curhatnya dan itu pasti akan berkepanjangan."

Bima lagi-lagi tertawa mendengar peringatan Ran. Seharusnya Ran memperingatinya untuk tidak menyakiti Alya karena gadis itu tak mau melihat sahabatnya sedih. Tapi yang ia dapatkan justru Ran yang tidak mau direpotkan oleh rajukan dan curhatan Alya.

Ia akui, sikap santai Ran ini lah yang membuatnya cukup leluasa untuk berada dekat dengan Ran dan mengerti mengapa Alya bisa betah memiliki sahabat seperti Ran. Gadis ini memiliki pandangan dan caranya sendiri dalam menanggapi sesuatu, tidak mudah tersinggung, dan cukup santai.

"Kata Alya, kau kembali lebih cepat karena mengikuti Children Project bulan depan." Kata Bima lagi sebelum mereka benar-benar kehabisan bahan obrolan.

Ran mengangguk membenarkan, "Alya terus mengomeliku agar lebih aktif."

"Ku akui sahabatmu cukup cerewet."

"Kau baru tahu bagian permukaan saja, tunggu ketika kau merasa muak dengan semua celotehannya mengomentari ini dan itu." Keluh Ran tanpa ragu walau yang ia lakukan saat ini adalah menjelekkan seseorang.

The Last Goodbye (The Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang