13

1.1K 65 5
                                    

Keesokan harinya Sheena terbangun karena bunyi alarm, Sheena bangun dan segera menuju ke kamar mandi. Selesai mandi Sheena mengganti pakaian menjadi seragam sekolahnya kemudian Sheena berjalan menuju ruang makan.

"Selamat pagi semua." Sapa Sheena ceria.

"Pagi juga Princess." Ucap Alex.

"Ceria banget hari ini. Ada apa?" Tanya Bunda Amel kepada Sheena.

"Gapapa, Bun." Jawab Sheena.

"Bohong dia Bun, dia mau di ajak Faustin jalan jalan." Ucap Alex.

"Kak Alex kok gitu, yaudah terserah Sheena marah sama kakak." Ucap Sheena cemberut.

Selesai makan Sheena berpamitan kepada Bunda Amel. Setelah berpamitan Sheena keluar rumah untuk menunggu taksi yang dia pesan tadi.

"Dek gak bareng kakak aja?" Tanya Alex

"Gak usah. Makasih." Ucap Sheena singkat.

"Maafin kakak dek." Ucap Alex.

"Udah di maafin." Ucap Sheena singkat.

Tak lama kemudian taksi yang Sheena pesan datang. Sheena memasuki taksi tersebut. 10 menit kemudian Sheena sampai di sekolah dia membayar dan segera turun.

Diperjalanan menuju kelasnya tiba-tiba ada yang menarik Sheena sampai di toilet, sekolah masih sepi tidak ada yang bisa menolong Sheena. Sheena ketakutan tetapi dia tidak boleh terlihat takut.

Sesampainya di toilet 2 orang tersebut membuka masker yang mereka pakai. 2 orang tadi adalah Viona dan Bianca. Mereka berdua berniat untuk balas dendam dengan apa yang Sheena lakukan.

"Kalian mau ngapain?" Tanya Sheena.

"Gue sama Bianca mau balas dendam sama lo!" Ucap Viona.

"Bi, lo udah tau kan harus ngapain?" Tanya Viona pada Bianca.

Bianca mengambil lipstik yang dia bawa dan mulai mendandani di wajah Sheena, wajah Sheena di dandani seperti badut. Setelah itu badan Sheena di guyur pake air comberan. Merasa belum puas Bianca menampar pipi kiri dan kanan Sheena, sedangkan Viona dia menjambak rambut Sheena.

Sheena menangis, Viona dan Bianca tertawa terbahak-bahak melihat wajah Sheena seperti badut. Setelah selesai mereka meninggalkan Sheena sendirian.

Tiba-tiba pintu terbuka ada satu siswa yang ingin buang air kecil, dia terkejut melihat Sheena yang terduduk di lantai dengan nangis sesenggukan. Gadis itu mendekati Sheena.

"Kakak kenapa?" Tanyanya ramah. Sheena hanya menggelengkan kepalanya.

"Kakak yang namanya Kak Sheena ya?" Tanyanya lagi. Sheena menganggukan kepalanya.

"Kak bentar ya, aku cari bantuan dulu." Ucapnya. Lagi-lagi Sheena hanya menganggukan kepalanya.

Gadis itu tidak tega melihat keadaan Sheena, dia keluar kamar mandi untuk memanggil Faustin. Agar Sheena segera mendapatkan bantuan.

Sesampainya di kelas Faustin dia mengetuk pintu, salah satu teman Faustin keluar kelas dan melihat adek-adek itu terlihat ngos-ngosan.

"Kenapa dek?" Tanya Tristan.

"Kak Faustin ada kak?" Tanya gadis itu, dia bernama Anne.

"Ada. Kenapa?" Tanya Tristan kembali.

"Kak Sheena di bully di kamar mandi, kak." Ucap Anne ragu-ragu. Jawaban dari Anne membuat Tristan melotot tidak percaya.

"Jangan bercanda, dek. Nanti Faustin marah." Ucap Tristan.

"Enggak kak aku beneran." Ucap Anne. Tristan yang mendengar melotot tidak percaya. Tristan masuk ke kelas dan memanggil Faustin.

"Tin, Sheena dalam bahaya." Ucap Tristan. Faustin terkejut mendengar nama Sheena di bawa-bawa.

"Maksud lo apa?" Tanya Faustin, Tristan tidak menjawab melainkan membawa Faustin menuju kamar mandi.

Faustin bertanya-tanya kenapa dia di bawa menuju kamar mandi. Kedua sahabatnya menyusul bersama Anne mereka lari menuju kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi Faustin terkejut melihat keadaan Sheena yang lemah disertai dengan tangisan. Faustin membopong tubuh Sheena menuju ke UKS untuk di ganti terlebih dahulu bajunya.

Setelah sampai UKS pakaian Sheena di ganti dengan pakaian yang layak. Selesai mengganti pakaian Sheena di baringkan di tempat tidur, dan Sheena segera di periksa oleh dokter.

"Gimana dok keadaan Sheena?" Tanya Faustin.

"Dia gapapa, hanya menunggu dia siuman saja." Ucap Dokter.

Setelah memeriksa Sheena dokter itu keluar, Faustin masuk dan menemani Sheena hingga dia siuman. Alex dan Ananda datang ke UKS untuk melihat adek mereka.

"Adek gue gapapa?" Tanya Ananda panik.

"Gapapa kak, tinggal nunggu dia sadar aja." Jawab Faustin. Faustin berdiri dari duduknya agar Ananda bisa duduk dan menemani adeknya.

"Siapa?" tanya Alex.

"Bianca dan Viona" Ucap Faustin. Ananda terkejut mendengar ucapan Faustin yang menyebut nama Viona.

"Anak baru kan dia?" Tanya Ananda. Faustin menganggukan kepalanya.

"Kok bisa?" Tanya Ananda lagi.

"Mantan gue." Ucap Faustin singkat.

Alex dan Ananda melotot tidak percaya bahwa Viona mantan Faustin. Seorang Faustin yang pendiam berpacaran dengan Viona yang centil.

"Lo serius?" Tanya Alex.

"Iya." Ucap Faustin.

Ditengah obrolan mereka perlahan-lahan mata Sheena membuka. Mereka menghentikan obrolan mereka dan fokus pada Sheena. Sekitar 5 menit Sheena sadar dari pingsannya.

🐰🐰🐰

Halo🖐
Jangan lupa like+comment yaaa. Thank you❤

FAUSTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang