23

418 19 3
                                    

Budayakan vote sebelum membaca.

Happy reading guys♡


Sesampainya di parkiran Sheena mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Faustin. Tak lama terdengar suara deruman motor dan berhenti tepat di tempat Sheena berdiri. Orang itu membuka helm full face nya.

"Naik." Sheena dengan hati hati naik ke atas motor Faustin. Yap orang tersebut adalah Faustin.

"Pegangan." Sheena menurut dengan perintah Faustin,Sheena berpegangan pada tas Faustin. Jujur Sheena bingung dengan sikap Faustin yang tiba tiba berubah.

Faustin menyalakan motornya dan melaju menuju cafe terdekat, dia merasa lapar karena waktu istirahat dia tidak makan apapun hanya minum saja.

Tak berselang lama motor Faustin terparkir di halaman cafe. Faustin turun dari motor diikuti oleh Sheena.

"Makan dulu,aku lapar." Ucap Faustin, Sheena mengangguk menanggapi ucapan laki laki di depannya ini.

Sheena dan Faustin memasuki cafe tersebut banyak sepasang mata yang menatapnya, ada yang iri,bahkan kagum. Faustin tidak peduli dengan mereka dia mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat kosong.

Setelah mendapatkan tempat Faustin segera melangkah ke sana, tak lupa dia menggandeng tangan Sheena.

Kini keduanya duduk di sudut cafe tersebut, tak lama seorang pelayan menghampiri meja mereka dengan membawa buku menu di tangannya, kemudian memberika kepada mereka.

"Strawberry Milkshake." Pesan Faustin pada pelayan pria itu.

"Kamu apa? Tanya Faustin pada Sheena yang tampak bingung memilih menunya.

"Thai Green Tea mas sama makannya spaghetti." Ucap Sheena pada pelayan pria tersebut.

Tak berselang lama pelayang tersebut datang dengan membawa pesanan mereka. Sheena segera memakannya. Sedangkan Faustin hanya mengamati Sheena, dia tersenyum melihat Sheena makan seperti anak kecil. Bahkan bibir mungilnya sudah belepotan.

Faustin menyentuh bibir Sheena, menghapus noda makanan yang ada di bibirnya. Sheena terkesiap ketika Faustin menyentuh bibirnya.  Faustin tak henti menatap Sheena, begitupun sebaliknya.

Sheena menahan nafasnya karena menahan malu, pasti pipinya sudah merah seperti kepiting rebus. Dengan buru buru Sheena mengalihkan perhatiannya dari Faustin.

"Maaf." Ujar Faustin

"Eh iya gapapa." Ucap Sheena.

Saat mereka sedang mengobrol, tiba tiba seorang perempuan menghampiri meja mereka. Faustin menegang ketika melihat perempuan itu.

"Hai sayang," Perempuan tersebut duduk di samping Faustin, dia dengan wajah tak berdosanya memeluk dan mencium pipi kiri Faustin, Sheena terkejut dengan apa yang dia lihat.

"Rere, kok kamu di sini?" Tanya Faustin, perempuan tersebut adalah Rere.

"Tadi aku lewat terus lapar yaudah aku mampir kesini." Ucap Rere. Faustin hanya ber 'oh' ria mendengar ucapan Rere. Faustin tidak sadar bahwa Sheena masih ada di depannya.

"Faustin." Faustin teringat bahwa masih ada Sheena di sini yang artinya dia melihat semua yang Rere lakukan padanya.

"Dia siapa kamu?" Tanya Sheena, saat Faustin akan menjawab, Rere terlebih dahulu menjawabnya.

FAUSTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang