Hari Senin untuk sebagian orang adalah hari yang menyebalkan, di mana harus kembali ke rutinitas sedangkan mereka masih ingin liburan. Terutama bagi pelajar, karena mereka harus melaksanakan kegiatan Upacara Bendera yang dimana siswa dan siswi harus merelakan kakinya untuk berdiri di lapangan dengan paparan sinar matahari kurang lebih satu jam.
Beberapa murid ada yang mengeluh dan ada yang akting pingsan agar bisa tidur di UKS. Apakah mereka tidak sadar betapa susahnya para pahlawan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Panas hujan mereka lakukan demi Kemerdekaan Indonesia tanpa mengeluh dan tanpa beristirahat, sedangkan para pelajar hanya berdiri kurang lebih satu jam mereka terus mengeluh tentang cuaca yang panas.
Di tambah lagi mereka dihadapkan oleh tugas-tugas menyebalkan yang harus mereka selesaikan hari ini belum lagi di tambah pekerjaan rumah.
🌤🌤🌤
Kebanyakan para pelajar bangun pagi agar tidak terlambat ke sekolah, lain dengan Sheena gadis itu tampak masih tertidur di bawah selimutnya yang nyaman. Ini sebabnya dia menonton drama sampai pukul 02.00
Jika tidak ada suara Alex yang menyuruhnya bangun mungkin dia tidak akan bangun dan tidak akan bersekolah.
"SHEENA BANGUN GAK LO!" Teriak Alex dari balik pintu, karna merasa tidak dijawab oleh sang adik. Terpaksa Alex harus masuk ke dalam kamar adiknya, Sheena.
"Bangun." Alex menggoyangkan badan Sheena kekanan dan kekiri, namun tetap saja Sheena tidak terganggu. Merasa jengkel Alex berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air dan mengguyur ketubuh Sheena.
Byur!
"KAK ALEX KAMAR SHEENA BOCOR." Teriak Sheena kebingungan, Alex hanya diam melihat kelakuan bodoh sang adik.
"Ini bukan bocor sayang, cepat mandi kakak antar kesekolah." Alex meninggalkan sheena yang terkejut oleh ulah kakaknya.
Tanpa berfikir lama sheena segera menuju kamar mandi dan memulai ritual mandinya. Lima belas menit Sheena habiskan untuk mandi dan mengganti seragam. Sheena segera turun dan menghampiri Alex
"Kak, udah nih ayo berangkat." Ucap sheena dengan memakai sepatu nya.
Suasana dimobil hening hanya ada suara radio yang menemani perjalanan mereka. Kurang lebih lima belas menit mereka berada di dalam mobil, dan artinya Sheena terlambat masuk sepuluh menit.
"Pulang sekolah bareng sama Sherine ya." Sheena mengangguk dan segera keluar dari mobil.
Sheena melihat jam yang melingkar di tangannya pukul 07.10
'pantes tutup udah jam segini, upacara udah mulai.' gumam Sheena,
Ketika sedang berfikir bagaimana caranya bisa masuk, ada seseorang yang mendekati Sheena, dan itu adalah Faustin. Sheena masih belum sadar jika ada Faustin berada di sampingnya, fikirannya hanya bagaimana caranya agar bisa segera masuk tanpa ketahuan.
"Telat?" Sheena terlonjak ketika mendengar ada seseorang selain dia.
"Faustin, gue kira pak satpam" Ucap Sheena.
"Mau masuk?" Tanya Faustin, Sheena mengangguk mengiyakan pertanyaan Faustin.
"Ikut." Faustin menarik tangan Sheena dengan lembut, Sheena terdiam ketika Faustin membawanya pergi.
Sampailah mereka disebuah pohon yang lebat terdapat sedikit celah dan ada sebuah pintu rahasia menuju taman belakang sekolah. Selama bersekolah disini baru kali ini Sheena melihat pintu itu.
"ayo masuk Sheen." Dengan ragu Sheena segera masuk melalui pintu itu disusul dengan Faustin dan beberapa anak lain yang terlambat.
"Masih ada waktu lima belas menit, mau ke rooftop?" Tanya Faustin, Sheena mengiyakan ajakkan Faustin jujur dia bingung harus kemana jika kembali ke kelas dia akan ketahuan oleh para guru piket.
Faustin dan Sheena berjalan mengendap endap agar tidak terlihat oleh beberapa guru. Sampailah mereka di rooftop tempat paling nyaman untuk bolos jam pelajaran, yang bisa memasuki rooftop hanya Faustin dan teman temannya.
Sheena mendudukan diri di sofa yang berbeda warna saat pertama kali dia datang disini, jujur suasana nya membuat Sheena canggung bagaimana tidak dia harus berduaan dengan Faustin sampai upacara bendera selesai.
"Sheen" Merasa terpanggil Sheena menoleh ke arah Faustin, bukannya menjawab Faustin justru menatap Sheena dalam. Faustin merindukan wajah cantik milik Sheena. Sheena melambaikan tangan di depan wajah Faustin karena laki laki itu terus mentapnya.
"Maaf," Sheena memalingkan wajah agar terhindar dari tatapan Faustin, Faustin menahan dagu Sheena agar Sheena juga menatapnya.
"Lo gak salah, kenapa harus minta maaf?" Sheena menundukan kepala agar Faustin tidak melihat matanya yang berkaca kaca.
"Gue yang salah, terlalu berharap sama lo" lanjut Sheena mengangkat kembali wajahnya.
Faustin mendekatkan wajahnya ke wajah cantik milik Sheena, menatap mata indah milik Sheena. Keduanya masih saling tatap, semakin lama semakin dalam tanpa sadar tangan kiri nya membelai pipi lembut milik Sheena dan jari jarinya mulai bergerak di bibir ranum milik sheena.
Satu tangannya merengkuh pinggang Sheena membawanya semakin dekat dengannya, mata Faustin masih tertuju pada kedua bola mata yang indah milik Sheena. Tersirat kerinduan di mata Faustin, karena dia benar benar merindukan momen Bersama Sheena.
Sheena mulai memejamkan matanya, merasa inilah waktu yang tepat Faustin menundukkan wajahnya, Faustin mulai mendekatkan bibirnya ke bibir Sheena dan mengecup bibir Sheena sekilas, Faustin melumat lembut bibir milik Sheena dan memeluknya semakin rapat sehingga tidak ada jarak diantara mereka. Karena gadis dihadapannya terdiam dan tampak menikmatinya, Faustin menggigit bibir Sheena agar dia membuka mulutnya , Faustin menelusupkan lidahnya ke dalam bibir Sheena dan menyesapnya lembut. Sheena mengalungkan tangannya ke leher Faustin menikmati permainan Faustin, ciuman itu semakin dalam. Hingga suara bel tanda upacara telah selesai yang membuat ciuman mereka terlepas.
Sheena malu dengan segera dia berlari menuju kelasnya,Sheena berjalan ke toilet terlebih dahulu untuk membasuh mukanya. sedangkan Faustin tersenyum senang karena bias mengambil ciuman pertama milik Sheena.
🌤🌤🌤
Di dalam kelas Sheena mendapat tatapan tajam dari sahabat sahabatnya. Sheena mengabaikan tatapan mereka mulai melangkahkan kakinya ke bangku dan mendudukan diri di bangku itu.
"Kemana aja si lo Sheen?" tanya Agatha penuh selidik, Sheena mengabaikan pertanyaan Agatha dan tetap focus pada ponselnya.
" Ya ampun Sheena lo ke mana aja si, gua cari gak ketemu." Datanglah Althan yang tadi juga mencari keberadaan Sheena saat upacara bendera dilaksanakan.
"Kalian gak bisa ya ganti pertanyaannya, gue bosen dengernya." mood Sheena yang semula membaik menjadi hancur karna ulah saudara dan teman temannya.
Sheena melangkahkan kaki menuju bangku yang ada di depan kelas, mengingat setelah upacara di beri jeda waktu kurang lebih 35 menit dan ini masih ada waktu 20 menit. Saat hendak mendudukan diri di bangku, tiba tiba saja Faustin datang dan berdiri tepat dihadapan Sheena. Sheena menunduk untuk menghindari tatapan dari Faustin. Faustin memegang dagu Sheena agar wajahnya tegak dan menatap Faustin.
"Sheen, pulang bareng aku ya." Sheena terkejut saat hendak menolak, Faustin terlebih dahulu meninggalkannya dan berjalan menuju kelasnya.
Rafa melihat sahabatnya terbengong di luar kelas, dia segera menghampiri dan mengajaknya masuk ke kelas, karena sebentar lagi bel pelajaran pertama berbunyi.
"Sheen, lo kenapa?" Tanya Rafa yang berdiri disamping Sheena. Karena belum mendapat respon dari Sheena Rafa menepuk pundaknya agar sahabatnya sadar dari lamunannya.
"Eh kenapa Raf?" Sheena terkejut saat Rafa berada disampingnya.
"Masuk yuk Sheen" Ajak Rafa kepada Sheena. Rafa menggandeng tangan sahabatnya itu agar masuk kedalam kelas.
🌤🌤🌤
Haii maaf untuk terlambat untuk update, selamat membaca jangan lupa Like dan Comment ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
FAUSTIN
Teen FictionBudayakan vote sebelum membaca. Seorang laki laki berwajah tampan keturunan Spanyol namanya Faustin. Suatu ketika dia bertemu dengan seorang gadis cantik keturunan Australia - Indonesia dia gadis yang baik,ramah, dan cerdas yaitu Sheena. Saat pertem...