22

398 24 1
                                    

Budayakan vote sebelum membaca

Happy Reading



Motor Faustin dan mobil Sheena datang secara bersamaan. Sheena melihat Faustin dari dalam mobil. Dia enggan untuk turun,dia merasa malu dengan kejadian kemarin malam.

"Sheen,lu gak turun?" Althan yang hendak turun melihat ke arah Sheena,namun saudaranya ini masih diam di tempat dan melamun.

"Sheen,kalau gitu gue sama Althan duluan ya. Jangan lupa kunci pintu kalau keluar." Ketika Sherine dan Althan akan melangkah Sheena menanggilnya.

"Sherine! Althan! Tungguin gue." Sheena mengejar Sherine yang lumayan jauh di depan.

Merasa namanya di panggil Sherine dan Althan berhenti dan menoleh ke belakang.

"Kenapa kalian ninggalin gue sih." Ucap Sheena dengan nafas memburu.

"Siapa suruh lo ngelamun kesambet tau rasa lo." cibir Althan

"Dih jahad sekali kau ini sama aku." Ucap Sheena

"Idih kalian apaan sih pagi pagi udah adu mulut,gak capek apa kalian. Mending Sheena temenin kita ke ruang kepala sekolah ya." Ajak Sherine.

"Eh kalian duluan aja deh. Hp gue ketinggalan di mobil." Ujar Sherine.

"Oke,ntar gue tunggu di deket ruang kepala sekolah ya." Sheena dan Althan berjalan menuju ruang kepala sekolah.

Di sepanjang koridor banyak siswa histeris yang melihat Althan pasalnya wajah Althan juga terbilang tampan,dan ada yang menatap sinis,iri bahkan tatapan kagum terhadap Sheena.

'Dih kemarin aja sama Faustin.'

'Eh iya ya sekarang beda lagi.'

'Udah putus kali.'

'Sok cantik banget sih si Sheena.'

'Centil banget.'

'Ye Sheena mah emang cantik.'

'Iri banget si kalian liat Sheena.'

'Itu cowok siapa? Anak baru ya?'

'Ganteng banget ya Allah.'

'Stok cogan nambah lagi.'

Kurang lebih seperti itu ucapan siswa yang ada di koridor. Namun Sheena tidak menanggapi ucapan mereka,jangankan menanggapi mendengarkan saja tidak. Seolah itu sudah menjadi makanan seharian Sheena selama di sekolah. Sedangkan Althan yang ada di sampingnya saja risih,bisa bisanya Sheena bersikap biasa saja.

"Lu udah biasa ya,Sheen" ucap Althan,Sheena menoleh ke arah Althan sebentar dan mengangguk kemudian kembali menatap depan.

Sesampainya di ruang kepala sekolah Althan memasuki ruangan itu sendiri sedangkan Sheena duduk di bangku yang ada di dekat ruang kepala sekolah sambil menunggu Sherine.

Tidak lama kemudian Sherine datang dan segera masuk ke ruang kepala sekolah. Sheena tampak sedang melamun entah apa yang sedang memenuhi pikirannya. Sheena tersadar dari lamunannya ketika ada seseorang yang memanggilnya. Yang tak lain adalah Azka

"Sheen." Panggil Azka yang saat ini duduk di bangku samping Sheena. Sheena menoleh ke arah Azka.

"Ngapain disini sendiri?" Tanya Azka,ketika akan menjawab pintu terbuka.

FAUSTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang