24

394 19 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca.

Happy reading guys♡


Pagi yang begitu cerah menyambut pria yang tengah tertidur pulas di atas kasur king size nya. Dia melihat jam yang berada di nakas, pukul 05.00 masih ada waktu panjang untuk melanjutkan tidur pikirnya. Namun saat dia ingin menutup matanya sebuah ketukan pintu dan teriakan terdengar di telinganya.

Tok..tok..tok..

"FAUSTIN!" Teriak Kayra di balik pintu kamar. Tak mendengar jawaban Kayra membuka pintu kamar yang ternyata tidak di kunci.

'Tau gitu gue masuk dari tadi' gumamnya.

"FAUSTIN BANGUN GAK LO! UDAH JAM 06.10 NTAR KITA TELAT!" Teriak Kayra, Kayra menepuk pipi Faustin agar dia bangun. Namun hasilnya masih sama Faustin enggan membuka matanya.

"Masih jam 05.00 diem lo." Ucap Faustin dengan mata tertutup.

"Jam lima pala kau. Ini udah jam enam." Jawab Kayra. Faustin tidak peduli mendengar jawaban Kayra.

"Ayok bangun Tin, lo di tunggu Sheena di luar noh." Bohong Kayra, mendengar nama Sheena Faustin segera bangun dari kasurnya dan menuju kamar mandi.

Setelah selesai Faustin segera turun dengan seragam yang sudah ia kenakan, Faustin mengedarkan pandangannya untuk mencari Sheena. Namun nihil ia tak menemukannya, ia hanya menemukan Kayra yang sedang tertawa.

"Lo bohong?" Tanya Faustin, Kayra mengangguk dan tawanya semakin pecah ketika melihat ekspresi Faustin.

"Habis lo susah banget sih di bangunin." Jelas Kayra, Faustin pergi meninggalkan Kayra begitu saja.

"FAUSTIN TUNGGU!" Kayra berlari mengejar Faustin agar tidak di tinggal dan harus naik ojek online.

Ketika sampai di depan Kayra melihat sosok perempuan yang tidak ia senangi berada di luar pagar rumah Faustin,yaitu Reva. Kayra tidak mengerti mengapa Reva selalu datang dan pergi seenaknya tanpa memikirkan perasaan Faustin.

Kayra terlebih dahulu mendekati Faustin daripada Reva, Kayra melihat Reva dengan tatapan yang sulit di artikan. Reva yang mendapatkan tatapan seperti itu mengabaikannya. Tujuan dia kesini hanya ingin Faustin mengantarnya ke sekolah.

"Faustin aku boleh gak nebeng kamu? Soalnya aku gak tau sekolahnya, kemarin waktu daftar aku gak ikut." Ucap Reva.

"Alesan lo. Ya kali daftar sekolah gak ikut, gue dulu aja ikut masa lu enggak. Mau modus sama sodara gue kan. Ngaku lo!" Sewot Kayra.

"Aku kan pacarnya Faustin, jadi wajarlah kalo aku mau nebeng sama dia." Ucap Reva.

"Dih gosah sok polos pake 'aku-kamu' segala. Gak malu nyebut diri lo sebagai pacar Faustin,setelah 2 tahun lo pergi dari dia gitu aja. Seharusnya lo tau diri!" Ucap Kayra tegas.

"Kamu kenapa sih Kay. Aku pergi tuh karena ikut papa, terus aku juga selama disana gak pernah pacaran sama cowok lain. Jadi gausah sok tau kamu." Kayra merasa jijik mendengar jawaban Reva yang selalu menggunakan 'aku-kamu'

"Nah kan kebukti orang gue ga bilang lo selingkuh. Ngapa lo bilang 'aku juga selama disana gak pernah pacaran sama cowok lain'." Ucap Kayra dengan menirukan gaya bicara Reva.

Faustin malas mendengar keributan di pagi hari. Dia berjalan menuju mobilnya untuk meninggalkan dua perempuan yang tengah ribut. Dan berjalan santai menuju mobilnya.

FAUSTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang