27

462 15 0
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca



HAPPY READING GUYS!

Hari telah berganti menjadi pagi kembali. Sinar mentari pagi masuk melalui celah celah jendela kamar. Suara kicauan burung terdengar indah di pagi hari. Faustin terbangun dari mimpi indahnya, ia mengambil jam weker yang berada di nakas. Jam menunjukkan pukul lima lewat lima belas menit, Faustin bangkit dari tempat tidur dan bergegas menuju kamar mandi.

Faustin sebenarnya berencana untuk tidak masuk mengingat hari ini ada ulangan matematika ia terpaksa harus masuk, Ia memilih datang kesekolah terlamat ketika bel dibunyikan. Dari pada berangkat pagi dan berpapasan dengan Sheena.

Faustin kembali menuju ke alam mimpinya, sebelum itu ia memasang alarm pukul enam tepat.

***

Beep...beep...beep...

Suara alarm membangunkan Faustin dari mimpi indahnya. Faustin bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju dapur, di sana terdapat Kayra yang sudah bersiap dengan seragamnya dan sedang memasak untuk dirinya dan Faustin.

"Kay lo berangkat naik taxi ya. Gue mau nelat kayanya." Ucap Faustin mendekati Kayra.

"Kenapa lo mau nelat hah!?" Tanya Kayra kesal.

"Gue males ketemu Sheena,Kay." Aku Faustin, Kayra menggeleng mendengar penuturan saudaranya itu.

"Kenapa lo harus mengindar hm?" Tanya Kayra.

"Gue merasa bersalah Kay kalo harus papasan terus sama dia." Ucap Faustin.

"Yaudah deh terserah lo. Gua nanti pesen ojek online aja kalo gitu." Ucap Kayra merasa tidak tega dengan Faustin

"Sorry ya Kay gue beneran males buat dateng pagi." Ucap Faustin yang merasa bersalah.

"Iya iya. Gue berangkat dulu ya, abang abangnya udah nungguin." Pamit Kayra.

"Hati hati." Ucap Faustin. Kayra mengangguk dan melambaikan tangan kearah Faustin.

Kini tinggal Faustin seorang diri, ia kembali ke kamar dan segera menuju kamar mandi. Lima belas menit Faustin berada di dalam. Akhirnya ia keluar juga dengan pakaian seragam yang menempel di tubuhnya.

Ia dengan sengaja mengeluarkan baju seragamnya, tidak memaki dasi ataupun ikat pinggang. Ia juga memakai sepatu berwarna.

Kini penampilan Faustin berubah seratus delapan puluh derajat. Ia kembali ke masa di mana ia belum mengenal Sheena.

***

Sesampainya di sekolah berjalan menyusuri koridor yang tampak sepi, semua siswa sudah memasuki kelas mereka masing masing hanya ada beberapa orang yang melewati koridor, karena bel masuk telah dibunyikan lima belas menit yang lalu.

Faustin berjalan santai dengan memasang earphone ditelinganya. Ia mendengarkan lagu favorite nya, Idc- black bear.

Langkah Faustin terhenti saat melihat seorang perempuan yang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Shit. Kenapa gue harus ketemu dia si." Ucap Faustin dalam hati.

Yap! Perempuan itu adalah Sheena, orang yang akan Faustin hindari pagi ini. Bukannya ingin menjadi pengecut melainkan dia tidak tega melihat Sheena.

Faustin tetap berjalan santai pandangannya lurus kedepan tanpa peduli adanya Sheena.

Tiba tiba langkahnya terhenti saat suara seseorang yang memanggil Sheena. Suaranya berasal dari belakangnya.

FAUSTINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang