Chapter 4

36 6 2
                                    

30 Agustus 2013 - timeline Twitter
D: "sampe di serang. Semoga ngga ngeliat yang aneh-aneh lagi"
T: "lu masih di serang De?"
D: "engga, udah balik lagi ke rumah"
.
25 September 2013 - timeline Twitter
"someone who always come to my dream (Mr. D)"
"dan dia dari sejak SD, SMP, SMA udah pintar sampai saat ini kuliah di UI hebaattt"
"dari waktu masih kecil, kita engga pernah dekat sekalipun"
"seiring berjalannya waktu, kita ketemu lagi ketika jadi senior SMA. kala itu juga mulai timbul benih-benih cinta dihatiku"
"jawaban kuserahkan sama yang diatas saja. Allah sudah menentukan siapa jodohnya masing-masing" ;')

Aku membagikan cerita tersebut pada akun Twitter, akupun berharap tak ada yang komentar. Kalaupun Dean baca syukur alhamdulilah 
"tapi tolong De, setelah kamu mengetahui perasaan ku yang sebenarnya, jangan berubah sikap jadi dingin sama aku ya, tetap jadi Dean yang kukenal." harapku dalam hati bila suatu saat nanti Dean membaca tulisanku di Twitter tersebut.
Masih dengan menatap laptop aku membayangkan apapun jawaban Allah nantinya, InsyaAllah aku bisa terima.
.
4 Oktober 2013 - timeline Twitter
D: "pengennya sih ketemu terus, tapi sekalinya ketemu ga bisa ngomong apa apa"
T: "cie kan, kelakuan orang jatuh cinta gini nih"
(komentar mulu Ni, kapan dikomentarin balik ~haha)
.
1 Desember 2013 - Whatsapp
"Selamat tanggal 1 Deaaan. Happy 19th makin-makin baik deh yaaa"
"Wah makasih ya"

Mama memberiku usul agar aku memberi Dean sebuah kado berupa album foto yang isinya foto-foto dari masa kecil sampai sekarang. Penginnya sih seperti itu, tapi balik lagi ke pertanyaan ini:
"emang aku siapanya?"
Jujur, aku sih niatnya mau bikin kue cheesecake terus bawain kerumahnya sebagai kejutan, tapi ternyata aku ada jadwal kuliah sampai sore. Boro-boro bisa bikin kue, bahan-bahannya aja belum dibeli. ~huft
"yakin alasannya karena kuliah Ni? Kuliah kan cuma sampai jam 5 sore masih bisa bikin kue malam harinya pakai jurus The Power of Kepepet, oh apa jangan-jangan gengsi buat ngajak ketemu?" kata suara hati kanan Tania
"duh gimana yaaa... Masalahnya tanpa dijawab pun pasti sudah mengerti jawabannya ~hehe" balas suara hati kiri Tania

Prince DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang