Chapter 12

35 5 0
                                    

"Kat, Lo berangkat kapan?" Tanya Puri dari balik pantry
"Besok pagi, Ri" jawab Katya pelan dan lirih
"Oh ternyata Katya mau berangkat proyek besok, Hmmm mungkinkah ini alasan Katya berlaku manis kepadaku dan bicara tentang hatinya?" Analisaku tiba-tiba

***

"Emang sih, si Katya itu baik dia peduli sama temannya, tapi dia udah punya pacar Niaaaa" Puri menasihatiku
"Gapapa Ri, selama janur kuning belum melengkung mah masih ada kesempatan, kita doain yang baik-baik saja, semoga berjodoh" Martha malah mensupportku
"What's Katya punya pacar? Kok dia engga cerita sama gue?" Fikirku panjang
"Woy, malah ngelamun. Jadi bener lo jadian sama Katya?" Tanya Puri membuyarkan lamunanku
"Eh engga kok" Ujarku bingung, memang Aku dan Katya dekat sedekat nadi. Tapi kami tidak pernah memutuskan untuk berpacaran.
"Tapi kok kalian bisa dekat banget yaaa, padahal baru kenal. Gue yang sama Yono dulu baru dekat itu pas setahunan kerja " Heran Puri
"Jiah, lo kok malah curhat sih Ri. Haha" Usil Martha pada Puri "tapi lo suka kan sama Katya?" Kali ini Martha bersuara
"Eh. Engga tau. Hehe" Ujarku yang lagi-lagi membuat Martha dan Puri semakin bingung dengan hubungan kami, begitupun aku yang sebenarnya lebih bingung bagaimana perasaanku terhadap Katya, karena sejujurnya masih ada setengah dihatiku yang tersisa untuk Dean.
Dengan cepat aku berlalu menuju kamarku meninggalkan Puri dan Martha yang kembali asyik menonton televisi diruang tengah.

***

Malam itu seharusnya Katya sedang mempersiapkan barang-barang untuk dibawa dinas esok hari, namun aku dengan tanpa rasa bersalahnya mengganggu aktivitas Katya malam itu.
"Kat, aku mau tanya tapi tolong jawab jujur ya" Aku menelepon Katya tanpa sapaan terlebih dulu
"Apa Ni?" Jawab Katya terdengar penasaran
"Benar kamu ada pacar?" Tanyaku langsung pada intinya
"Nia tau darimana?"
"Katya engga perlu tau. Jawab pertanyaan Nia dengan jujur. Aku gapapa kok asalkan kamu jujur. Asal kamu tau aku paling gasuka dibohongin"
"Oke aku jujur. Iya Katya memang ada pacar, tapi Katya engga suka sama dia. Katya sukanya sama Nia, dan Nia tau itu"
"Sudah berapa lama sama pacar?"
"Jadian awal bulan puasa" Katya tidak menyebutkan angkanya, hingga aku menghitung dari awal bulan Ramadhan hingga hari ini berarti sudah terhitung 3 bulan.
"Terus kalau memang engga suka, kenapa nembak doi Kaaat?" Tanyaku heran
"Ya waktu itu aku fikir kamu sulit didekati, tiap Katya coba dekati Nia nya malah  jutek, pas hari itu dia nembak ya Katya mikirnya ah Nia mana mungkin suka sama Katya, akhirnya Katya terima dia"
"Oh dia tetangga kamu yang di Bogor?" Aku sudah seperti sedang menginterogasi Bad Boy yang tidak merencanakan dirinya menjadi Bad Boy
"Bukan tetangga, kita kenal dia dari Facebook. Dia orang Depok"
"Kok bisa dari Facebook terus langsung jadian?"
"Engga tau tuh, dia bilang sudah dari dulu suka sama Katya. Katya mah sekarang sudah engga aktif main social media lagi"
"Terus kamu Whatsapp an sama dia dong?"
"Engga. Katya engga Whatsapp kalau dia engga Whatsapp"
"Kok gitu?"
"Ya ngapain. Kan Katya sayangnya sama Nia"
"Kat, jangan gitu dong. Aku tau kamu sayang sama aku, tapi kamu sudah punya pacar. InsyaAllah dia bisa bikin Katya bahagia"
"Hmmm, kebahagiaan Katya mah Tania"

OH DAMN! Secinta itukah Katya sama aku?

Kalau boleh jujur, hatiku belum sepenuhnya terbuka untuk orang baru, sekalipun itu Katya. Karena aku merasa aku masih mengharapkan Dean, mungkin bisa dipastikan setengah hatiku untuk Dean, setengah hatiku untuk Katya. 

Memang cintaku pada Katya tidak bertepuk sebelah tangan, berbeda dengan cintaku pada Dean yang hingga tahun ke delapan ini belum kutemukan jawaban atas perasaannya padaku.Namun sayang, Katya sudah punya pacar dan mereka memutuskan pacaran setelah Katya mengetahui reaksiku dengan sepihak.

Baru kali ini aku merasakan jatuh cinta dengan pacar orang yang kutahu perasaannya juga sama denganku, karena berdasarkan pengalamanku jatuh cinta dengan pacar orang yang aku juga engga tahu perasaannya kepadaku seperti apa.

***

"Pacar mah bisa putus, tapi sahabat dekat bisa di upgrade" Tanggap Dea
"InsyaAllah kalau memang jodoh, dia yang akan lebih dulu melamar kamu sebelum orang lain yang memperjuangkan kamu" Tanggap Juju
"Intinya mah mau bagaimanapun dia, kalau memang jodoh kita, pasti Allah pertemukan lagi dengan cara yang indah" Tanggap Karina

Ya selepas menelepon Katya, aku curhat dengan mereka bertiga di grup 'Agents' yang isinya kami berempat sahabat dari jaman masih jadi mahasiswa di Tangerang hingga kini menjadi pekerja di Jakarta. Kuceritakan apa yang sedang kualami sekarang ini, mereka juga yang mengetahui perjalanan cintaku pada Dean selama kurang lebih 8 tahun hingga dipertemukan dengan orang baru yang menawarkan hatinya untukku, Katya.

Prince DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang