Chapter 8

32 5 0
                                    

25 Oktober 2015
Penantianku selama 3 tahun akhirnya kembali dipertemukan dengan Dean yang ketiga kalinya di acara Reuni.
Pertemuan ke-1: Acara kondangan
Pertemuan ke-2: Pergi bareng
Pertemuan ke-3: Now! Reunited

Malam itu aku mengenakan dress hitam, sementara Dean mengenakan kemeja kotak-kotak merah. Hanya dia seorang yang melanggar aturan dresscode BlackorWhite. (you rock bro! Haha)

Setelah mengobrol sekaligus makan malam selesai, kami ritual foto bersama. Sayangnya aku baru sempat ngobrol sama Dean itu di menit-menit akhir acara reuni, tapi apapun itu terbayar sudah dengan foto berdua bersama Dean.
 "Arigatou (terimakasih) De"
Feels so good to be reunited. ♥
.
27 Oktober 2015
H+2 Reuni ku tak bisa berhenti memandangifoto-foto reunian yang dikirim ke grup Line messenger.
"lebih bagus mana? Haha" tanyaku pada Dean mengenai 2 foto

Sebelum menerima balasan Dean, aku bersugesti 'jika dia tidak mengutarakan pendapatnya, hal itu pertanda bahwa Dean engga ada respect apa-apa denganku begitupun sebaliknya'
"yang kedua. Wkwk"
"kapan-kapan gue pasang foto yang berdua sama lu. Boleh ya?"
"okee"
Jujur saja. Sebelum dibalas Dean, aku sudah kebayang Dean akan bilang "boleh, asal dengan syarat blablabla" ternyata cukup satu kata yang menyenangkan hati.)
"samaan yuuk. ~wkwk" balasku lagi yang tak kunjung dibalas oleh Dean hingga seminggu lamanya, tidak seperti sebelumnya Dean paling lambat membalas pesan itu perhari, Fikiranku galau, bukan galau menunggu balasan melainkan merasa ngeri jika keisenganku akhirnya akan membuat Dean merasa illfeel padaku.

***

"ya tak mungkin lah Kak, Dean mau pasang foto itu di bbmnya sekarang, nanti kalau teman-temannya pada heboh "ih Dean sama siapa itu?" terus kan ada Ibu Bapaknya nanti nanyain "ini anak gue sama siapa nih?" ujar Mamaku sambil meniru gaya bicara Orangtua dan anak muda.

"bener juga sih" fikirku

***

"De, kalau anak kampus lain mau ke Perpustakaan UI. Boleh engga ya?"
Aku kembali mengajukan pertanyaan ini selain untuk mencari referensi judul Proposal Skripsi, juga untuk menguji Dean. Kalau memang dia anak baik-baik tentu dia akan menjawab pertanyaan penting yang ku ajukan. Jujur saja selama 3 hari ini ku memikirkan Dean yang tak kunjung membalas pesanku
"oy sorry baru liat, jarang buka bbm. Anak kampus lain boleh masuk kok" balas Dean yang akhirnya membuatku lega meskipun ada luka yang tersayat dihatiku.

Prince DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang