Chapter 15

28 5 0
                                    

"Eh, Ni tumben udah bangun?" Ujar Puri yang berada di dapur sejak jam 4 pagi
"Hehehe. Dibangunin Fahri"
Akibat dering notifikasi Whatsapp dari Fahri berhasil membuatku terbangun setengah jam lebih awal dari biasanya.
"Wahaha Fahri. Katya nengdi tho (kemanakah)?" Tanya Puri dengan logat Jawanya
"Engga tau Ri, karena Katya yang sibuknya engga ada obat jadi belakangan ini lebih sering ngobrol sama Fahri, ketemunya juga sama Fahri"
"Yaiyalah Fahri didalam kota, Katya diluar kota hahaha" Sambung Martha yang baru saja selesai mandi
"Yaelah Tha bikin kaget aja sih tiba-tiba nongol rambut panjang ketawa cekikikan pula udah mirip kunti" Protes Puri yang diselipkan candaan
"Dari tadi nguping Tha?" Tambahku
"Dari kamar mandi juga gue udah denger kalian ngomongin Katya sama Fahri" Martha menanggapi pertanyaanku sebelum akhirnya mengalihkan topik cerita "Ri, pagi ini kita sarapan apa?"
"Nih udah gue masakin oseng tempe, ikan balado sama sayur asem yang belum matang" Tanggap Puri yang masih mengaduk-aduk sayur asem

Sudah menjadi rutinitas di setiap hari Puri bangun tidur paling awal jam 4 pagi ketimbang aku dan Martha yang bangun tidur sekitar kurang lebih jam 5 pagi, kemudian masak dan menyiapkan makanan untuk sarapan kami bertiga.

***

Selepas Katya dinas keluar kota, aku sudah jarang berkomunikasi dengannya.
"mungkin Katya sibuk banyak kerjaan diluar sana, atau sibuk komunikasi dengan pacarnya" Gumamku

Justru aku lebih intens bertemu dan mengobrol dengan Fahri dikantor. Kami saling berbagi canda tawa, saling tegur sapa kala berpapasan bahkan masih tetap samaaan warna baju.
"Sehati nih baju samaan mulu, jadian aja sih" Komentar Puri setiap kali aku dan Fahri tanpa sengaja mengenakan warna baju yang sama disetiap harinya.
.
18 Mei 2018 -Whatsapp
F: "lemes"
T: "lemes mulut apa lemes badan?"
F: "lemes badan nih"
T: "yaudah sampe rumah istirahat aja"
F: "sampe rumah mah makanlah wkwkwk"
T: "yaiya makan dulu maksudnya"
F: "okay"

Malam harinya kucoba kembali menghubungi Fahri hanya untuk menanyakan keadaannya
"Lambung lu gimana Fa, masih naik?"
"udah engga, gue cuma kekurangan air putih doang"
"Yaudah banyakin minum air hangat"
"siap bos"
.
19 Mei 2018-Whatsapp
"Fahrii banguuun" karena kemarin Fahri sudah bangunin aku, giliranku yang membangunkan Fahri
Beberapa menit kemudian, status pengiriman ceklis satu, terus berakhir ga dibaca padahal Fahri sempet online wa loh"
"Maaf baru bales, udah kok" Balas Fahri 1 jam kemudian
"Maaf ya Fahriii, kalo akhir2 ini Gue ganggu Lu mulu di wa, terus rada aneh juga kan obrolannya sampe2 Lu online terus sengaja ga baca wa gue ~hehe"
"wkwkwk"
"Ih diketawain haha -_- jadi nyesel gue minta maap"

***

Entah kenapa akhir-akhir ini aku lebih butuh sosok Fahri daripada Katya, bahkan obrolanku dengan Fahri barusan bisa dibilang posesif. Padahal tak seharusnya aku seperti itu karena aku bukanlah siapa-siapa untuknya. Belum lagi sikap Fahri yang sengaja tak membaca chatku padahal dia online mengingatkan pada sikap Dean terhadapku dulu.

Tentu saja dari sini aku bisa menilai Fahri dan Dean memiliki kesamaan yaitu tidak pernah chat duluan, mesti aku duluan yang membuka obrolan. Bedanya Fahri kadang merespon sementara Dean jarang merespon.

Sejak Katya dinas keluar kota perasaanku pada Dean yang dulu sempat hilang kini telah kembali, hingga timbul perasaan baru terhadap Fahri. Ya sebut saja aku suka dengan cara Fahri yang bisa membuat aku lupa dengan rasa bosanku.

Sayangnya, Fahri yang kutahu ialah belum bisa melupakan seseorang dari masa lalunya.
Sedangkan Katya sudah punya pacar. Lalu Dean masih belum respek kepadaku.

Suatu malam aku iseng membuka akun Facebook yang selama ini kutinggalkan. Kemudian kutemukan akun facebook yang menginformasikan bahwa hubungan Katya dengan pacarnya sudah berjalan 5 tahun.

"Kenapa Katya engga bilang sama aku kalau hubungan mereka sudah sejauh ini? Kenapa Katya tega bohongin aku? Dulu dia bilang hubungannya baru berjalan 3 bulan, nyatanya 5 tahun. Bukan waktu yang singkat loh"

***

"Mungkin dia engga mau kasihtau karena untuk menjaga hati kamu juga Nii" Tanggap Dea
"Sejahat apapun kenyataan tentang perasaan dia yang sebenarnya walau ada orang lain, dia ga akan sanggup bersandiwara dibelakang pacar yang sudah 5 tahun dipacarin" Tanggap Juju
"Iya Ni, laki-laki yang sudah menutupi sesuatu dari pacarnya demi kamu, engga menutup kemungkinan nanti saat posisi kamu yang jadi pacar dia, kamu pun mengalami hal yang sama. Its means Karma" Tanggap Karina

Entahlah apapun yang ketiga Agents katakan, intinya hatiku ke Katya sudah hambar saja. Yang biasanya aku mencari dia kemana, yang biasanya aku cemburu saat dia Whatsapp-an dengan pacarnya. Sekarang sudah tidak lagi~

Prince DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang