•1 Desember 2017 - Dean's Birthday•
"Oy.. Panjang umur dan usia yang berkah, Dimurahkan rizki dan rezeki yang banyak, InsyaAllah semakin soleh, sukses dan diberikan perlindungan oleh Allah serta selamat dunia akhirat. Semoga bertambahnya umur ditahun ini jadi permulaan untuk menjadi lebih baik buat semua ya De dari mulai kerjaan sampai percintaan. Selamat ulang tahun Dean Sayaaang" Ucapku dihari lahirnya yang ke 23 tahun. Ya aku senekat itu memanggilnya dengan sebutan 'Sayang' yang jelas-jelas dia bukan siapa-siapaku."Amin. Thank you ya Tania"
.
•7 Januari 2018•
"Oy De, nonton #Insidious4 yuk!" Ajakku yang tak kunjung dibalas
.
•16 April 2018•
"Oy De, Apa kabar? kapan-kapan nonton yuk! Haha" Ajakku yang juga tak terbalaskan"De, Sabtu or Minggu free gak? ke AeonMall yuk De!"
"Gabisa" Ajakku yang akhirnya dibalas namun membuatku bertanya-tanya
.
"Kenapa setiap kutanya selalu dibalas sesingkatnya oleh Dean, Dean juga jarang bahkan tak pernah ajukan tanya balik, seperti tanya hal kabar misalnya""Dengan semua perempuankah Dean bersikap dingin dan cuek seperti ini? atau hanya denganku saja yang mungkin memberi tanda bahwa dia tidak respek terhadap perasaanku?"
"Mungkin benar cuek dan dinginnya sudah pertanda bahwa Dean tidak memiliki perasaan apa- apa padaku selain menganggapku sebagai teman"
.
"Aku akan terus bertahan pada satu cinta ini untuk Dean"Ya aku ingat sekali dengan ucapanku yang terucap saat usiaku 21 tahun, seakan-akan aku merasa tak akan ada lagi lelaki yang bisa meluluhkan hatiku kecuali Dean, tapi ternyata aku salah. Sungguh salah besar!
***
"Ni, ini Katya anak lantai 17, dia Field and Technical Supervisor, baru pulang dari luar kota" Ujar Puri mengenalkanku pada lelaki yang saat itu sedang ada perlu dengannya yang menjabat posisi sebagai Finance and Accounting Staff juga satu ruangan denganku. "Kat, ini Tania. bagian Tax Accounting Payroll and Human Resources Development"
Aku merasa seperti pernah bertemu dengan lelaki ini, tapi dimana yaaa?
Terlepas dari ketidakpekaan Dean, Tuhan mempertemukanku dengan seorang lelaki yang kutemui sepulang dari interview kerja. Sepasang bola mata kami juga dengan hati kami yang bergetar tak sengaja bertemu saat kami berpapasan didepan gedung perusahaan GRAHA ANAKANTOR. Ya dialah Katya Rizki Putra.
"Ah ya aku ingat" Fikirku setelah menangkap pertemuan dengan Katya minggu lalu yang sempat kuabaikan karena menurutku hanya pertemuan biasa yang bisa terjadi pada setiap orang kala bertemu dijalan misalnya. Tak disangka ternyata dia bekerja di Perusahaan yang sama denganku. "Ok sip" Jawabku masih dengan menatap layar komputer didepanku, kemudian memalingkan wajahku kehadapan Katya yang juga sedang tersenyum. Aku bisa mengerti maksud senyuman yang ia berikan pertanda bahwa dirinya ingat dengan pertemuan kami sebelumnya.
Baik Aku dan Katya saling lempar pandangan dijarak yang cukup dekat. Aku menatap tajam mata Katya, ada kilat yang membuatku terpesona disepasang mata lelaki itu terlebih saat kutahu dirinya menjabat sebagai Supervisor bersama ketiga rekan timnya yang seringkali dinas proyek ke luar kota.
"Ah sial, Kenapa aku harus ketemu dengan seseorang yang akan membuat hubungan kami Long Distance Relationship nantinya. Astaga! Kenapa juga aku jadi memikirkan dia!"
***
"Nia mana Nia" Ujar Katya disela-sela obrolan grup Anakantor, sebuah grup yang isinya rekan-rekan kerja di Perusahaan ini terkecuali Big Boss dan Super Boss yang mana aku baru saja bergabung digrup tersebut.
"Ciyeee ada yang CinLok" Tanggap Puri
"Hae... Kat" Ujarku menanggapi Katya kemudian "Kang cilok kali ah Haha" Ujarku menanggapi Puri
Gosip gratis sepertinya sedang musim di grup Whatsapp Anakantor, hampir semua rekan mengetahui kedekatanku dengan Katya yang menurut mereka bagaikan lem dan perangko. Bahkan aku menyadari perubahan baik yang terjadi dalam diriku. Jika yang biasanya aku perlu adaptasi yang cukup lama ketika bertemu dengan orang baru, kali ini dengan cepatnya aku bisa mengakrabkan diri dengan mereka seakan kami semua sudah saling mengenal lebih jauh. Bagiku tentu saja hal ini ada campur tangan dari Katya dengan caranya sendiri yang selalu mencariku jika sekali saja aku tak bersuara di grup.
***
"Terimakasih Katya, telah menciptakan image baruku dimata mereka sebagai sosok gadis yang ceria dan mengembalikan diriku sebagai diriku sendiri" Ucapku dalam hati
Teringat jelas 6 bulan yang lalu masa dimana beli koran di setiap minggunya, mengirim email ke banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan, hingga mendapat pekerjaan baru di perusahaan ini dengan posisi jabatan yang belum pernah kupegang di kerjaan sebelumnya. Sampai akhirnya dipertemukan dengan Big Boss dan Super Boss yang baik dan juga rekan-rekan kerja yang ternyata humorisnya senasib.
Khususnya Puri dan Martha yang ternyata juga merantau dari Jawa ke Jakarta, namun berbeda kota. Aku bagian Yogyakarta, Puri bagian Wonosobo dan Martha bagian Magelang.
Baru-baru ini aku mengontrak bersama Puri dan Martha yang sudah lebih dulu tinggal bersama dengan membayar kontrakan dibagi dua setiap bulannya, karena sudah ada aku jadi pembayaran kontrakan dibagi tiga perbulannya akan lebih ringan.
Katya menyodorkan nasi kearahku dengan hati-hati, sesaat kami duduk berhadapan menikmati makan siang di pantry bersama Puri, Martha, Yono, Fahri yang sudah terbiasa melihatku dan Katya sering bersama. Semula aku diam tidak bereaksi, memikirkan kenapa dengan tiba-tiba Katya bersikap seperti ini. Ingin sekali aku berlalu meninggalkannya hanya untuk menerawang apakah ada benih-benih cinta untukku yang timbul dihati kami?
Namun, aku merasa lemah, belum lagi tatapan sendu Katya membuatku tak bisa menolak.
Ya aku menerima suapan pertama itu, lalu mengunyahnya dengan sangat pelan, Katya tersenyum yang justru semakin membuatku penasaran.
Adakah cinta untukku dihatinya?
"Katya sayang sama Nia" Bisik Katya pelan dan terdengar tulus
Baru satu detik yang lalu aku membayangkan Katya membuka suara, langsung disambut oleh Tuhan lewat ungkapan hati yang diucapkan Katya padaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Dream
Random"Aku akan terus bertahan pada satu cinta ini untuk Dean" (Tania - 21 tahun) Dulu kufikir tidak ada lagi rasa cinta untuk seorang lelaki kecuali untuk Dean, ternyata aku salah. Ketika bertemu dengan Katya aku berpikir mencoba membuka hati kembali, ap...