•10 Juli 2018•
Fahri yang sejak tadi asyik makan siang sendiri di pantry, langsung menggeserkan bangku kosong disamping setelah menyadari kehadiranku bermaksud mempersilahkanku duduk seperti yang dilakukannya waktu makan siang di Resto Padang tepat 2 minggu yang lalu. Namun sayang...
"Fa sorry, gue makan diatas hehe. But makasih loh bangkunya hehehe" Ucapku lirih
Jujur sebenarnya aku ingin sekali makan bersama Fahri, tapi kerjaanku sedang tak bisa ditinggal. Jadi aku tetap memutuskan makan di ruanganku sambil mengerjakan pekerjaan yang diharuskan selesai hari ini.
"Oh oke deh" Jawab Fahri sambil mengontrol nada suaranya agar tetap terdengar semangat
"Cie jadian mah jadian aja" Iseng Martha sesaat aku sedang berdiri menunggu pintu lift terbukaDiam-diam kuperhatikan bagaimana tanggapan Fahri ketika diledekin denganku.
Dulu tanggapan Fahri selalu
"Apaan sih" atau
"Bocah kenapa ya"
Untuk kali ini tanggapan Fahri
"Ngobrol dikit, gosip lagi"
.
•23 Juli 2018•
Pada jam istirahat kali ini aku makan bareng teman-temanku yang perempuan di lantai 19. Jadi aku dan yang lainnya ke dapur hanya untuk mengambil piring lalu dibawa ke lantai 19Dan pada istirahat kali ini (lama-lama jam istirahat kunobatkan jadi jam terfavorit nih ~hoho)
Aku mulai mencoba bersikap cuek hanya untuk menguji "Apakah Fahri akan ikut cuek atau tetap menyapaku?"
"Mau telur engga?" Ternyata Fahri masih tetap menyapaku
"Engga. Makan telur mulu nanti gua jerawatan"
"Hahaha"
"Mau sayur asem engga Fa?" Kini aku balas menawar Fahri
"Engga ah nanti gua jadi bau asem"
"Receh Haha"Sebelum benar-benar menuju pintu lift, kusempatkan diri untuk melirik Fahri sebentar saja.
Fahri yang kufikir akan tetap fokus pada kotak makan siangnya, ternyata dia juga sedang menatapku seakan menungguku pamit sama Fahri kali ya? (iya gak sih? Atau aku yang hanya Ge-Er saja)
Selesai makan siang. Aku bersama Puri dan Martha menuju mushola, untuk menjalankan Ibadah Sholat Zuhur. Di mushola kami bertemu Yono namun tidak dengan Fahri.
"Fahri mah jam 2 siang Sholatnya. Huhu" Sedihku dalam hati***
"Ni, pilih Katya apa Fahri sih?" Tanya Yono iseng selepas kami selesai Sholat
"Engga tau. Hahaha" Jawabku asal
"Gua kasitau Katya nih"
"Yaudah kasitau aja. Wkwkwk"
"Bener nih ya?" Yono makin iseng mengeluarkan handphone dari saku celananya berniat menghubungi Katya yang sedang berada diluar kota
"Eh jangan dulu deh. Hahaha" Cegahku walaupun kutau Yono juga sebenarnya hanya bercandaYa intinya hari ini benar-benar Fahri yang inisiatif menyapaku duluan. Sebahagia ini perasaanku dibuatnya
Pada jam pulang kantor, Aku menunggu Puri dan Martha di lobby.
Fahri yang setahuku dia masih sibuk di lantai 17, ternyata dia sudah menunggu di teras belakang kantor. Aku baru menyadari ketika Fahri masuk melalui pintu belakang kemudian celingak-celinguk lalu melempar senyum padaku sembari mengangkat alisnya
"Hai Mr.Jutek Hahaha" Ujarku dengan panggilan baruku untuk Fahri yang kemudian ditanggapi oleh tawa lebar FahriAlhamdulilah dikasih senyum sama Fahri. Ya sebersyukur itu. Eh tapi tetep sih habis ini aku engga akan lagi komentar atau chat Fahri, karena ku sudah kapok menerima perlakuannya "iya kalau dibales, kalau engga uring-uringan aku tuh"
.
•26 Juli 2018•
Karena siang ini Puri dan Martha masih dinas keluar kantor, jadi aku makan bersama Fahri di pantry.Kulihat makanan Fahri sudah tinggal sedikit, lalu aku merasa hopeless duluan engga bakal kesampean makan bareng Fahri siang ini.
Dan benar saja dugaanku benar, aku makan sendirian di pantry.
Senangnya saat makananku tinggal setengah porsi, Fahri menghampiri dengan membawa senyumannya yang menurutku tak biasa.
"Jangan lupa dihabisin makanannya ya" Ujar Fahri yang langsung kutanggap dengan anggukan seolah menjawab "Iya akan kuhabiskan makanan ini"
.
•27 Juli 2018•
Karena tiap hari Jumat, yang laki-laki pergi ke mesjid untuk melaksanakan ibadah sholat jumat, maka jam istirahat untuk laki-laki dan perempuan berbeda 1 jam.Lagi-lagi Martha dan Puri siang ini dinas keluar kantor, maka aku juga akan makan sendirian. Kali ini kuputuskan makan di tangga lobby, sebab makan di pantry yang ruangannya segede apaan tau itu rasanya horor (HIHIHI)
Tak lama kemudian Fahri kembali mengagetkanku dengan kehadirannya yang tiba-tiba dari atas tangga
"Hehehe" Cengir Fahri merasa menang telah berhasil membuatku tersontak kaget
"Dua kali aja lu ngagetin gue Fa"Selama aku menikmati makan siangku, Fahri terlihat mondar-mandir dari pantry ke lobby. Begitu terus hingga akhirnya dia berdiri di bahu tangga sehingga menjadikan posisi kami bersebelahan meskipun masih ada jarak sekitar 30 cm.
Fahri berulangkali melemparkan senyum padaku hingga membuatku inisiatif mengajaknya bicara
"Fa engga ada temen sojum ya lu? Haha"
Selama ini yang kutau Fahri biasa sholat jumat bareng Pak Ibram, karena Pak Ibram sedang dinas keluar kantor bersama Martha dan Puri jadi Fahri tidak ada temen untuk pergi ke mesjid.Fahri menjawab dengan anggukan sekaligus cengir seolah menahan rasa malunya
"Kan bisa bareng bapak bapak yang lainnya Fa" Bujukku lagi yang kemudian dijawab gelengan kepala oleh Fahri lengkap dengan cengirnya
"Lah terus lu tadi ngumpet dimana? Di lantai 6 ya?"
"Engga. Gua tidur di Mushola. Hehe"
"Sholat lu Fa. Masa pas bulan Ramadhan doang sih rajin sholatnya" Pintaku pada Fahri
"Hehe. Anyway chat Katya yang di grup engga lu gubris?" Ujar Fahri teringat obrolan grup yang setengah jam sebelumnya sempat rame dan disana memang ada beberapa obrolan Katya yang ditujukan untukku namun sengaja kuabaikan.
"Kenapa pula tiba-tiba Fahri ngomongin Katya?" Gumamku pelanAkhirnya Fahri memutuskan untuk makan di tangga lobby yang kebenaran aku masih duduk disana.
Martha yang baru saja pulang dari dinas, dengan sigapnya langsung meledek sesaat tau aku dan Fahri duduk bersamaan. Aku pun dengan cepat mengajak Puri dan Martha ke Mushola untuk melakukan Ibadah Sholat Zuhur, lalu Fahri kubiarkan melanjutkan sendiri menikmati makan siangnya di lobby.
Selesainya kami sholat. Seharusnya aku dan Puri menuju lantai 18 namun karena Puri salah dalam menekan tombol jadi lift kami turun menuju lantai lobby
"Loh kok malah turun ke Lobby?" Ujar Puri iseng memancing perhatian orang-orang yang berada di Lobby terutama Fahri
"Ah ini mah emang Tanianya yang mau ketemu Fahri" Sambung Martha yang sama isengnya dengan Puri nge-push Aku dan Fahri "Fa dicariin Tania tuh Fa" Tambah Martha mencuri perhatian hingga berhasil membuat Fahri salah tingkah
"Gosip lagi gosip lagi" Tanggap Fahri sambil menahan tawa
"Woy apaan sih engga jelas deh ah" Tanggapku pura-pura pasang tampang jutek***
"Hahaha, aku kaya berasa lagi baca sinopsis Drama Korea cuma belum tau endingnya" Tanggap Juju
"Saranghae (kucinta kamu) Taniaaa. Hohoho" Tanggap Karina
"Sekali-kali jalan keluar berdua dong, Ni. Hehehe" Tanggap Dea
"Duh. Kalau soal itu biar Fahri aja deh yang ngajakin duluan, Nia mah lampu merah kalo udah soal ngajak jalan Fahri. Tapi kalo diajak jalan mah lampu hijau dong" Balasku pada ketiga Agents yang selalu memberikan tanggapan dari balik layar cerita cintaku

KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Dream
Random"Aku akan terus bertahan pada satu cinta ini untuk Dean" (Tania - 21 tahun) Dulu kufikir tidak ada lagi rasa cinta untuk seorang lelaki kecuali untuk Dean, ternyata aku salah. Ketika bertemu dengan Katya aku berpikir mencoba membuka hati kembali, ap...