1. Debaran Pertama

1.7K 41 0
                                    

Namaku Salsalia Amara Putri. Biasa dipanggil salsa. Umur ku kini menginjak usia 17 tahun. Aku sekolah disalah satu SMA favorit yang aku impi-impikan sejak aku di Sekolah Dasar. Tinggi badanku sekitar 165 cm. Hidung mancung dengan mata berwarna coklat. Dan disini, aku ingin membagikan kisah ku, tentang perasaan cinta yang kualami sejak aku kelas 6 SD sampai kelas 12 SMA. Dan disinilah kisahku dimulai, tentang mereka yang sempat singgah dihatiku

****************************

Siang itu, tepat 18 Januari 2013 adalah hari ulang tahunku yang ke 12. Bagiku, itu adalah anugrah yang tlah diberikan tuhan padaku. Aku masih diberikan kesempatan oleh tuhan untuk melihat dunia, membahagiakan kedua orang tua ku dan merepotkan teman temanku.

"temen-temen nanti pulang sekolah ke rumah ku ya" ucap ku dihadapan teman-teman sekelasku. Dengan volume suara yang bisa dibilang jauh dari kata pelan, seisi kelas menoleh kepadaku

"Dalam rangka apaan nih?" tanya Arsel --cowok yang kutaksir--

"Hari ini kan hari ulang tahun aku, aku tunggu ya jam 3 sore" ucapku dan berjalan ke arah pintu untuk pulang.

Di perjalanan pulang, dari tadi aku memikirkan tentang pesta kecil ulang tahun ku nanti. Lebih tepatnya, aku berharap Arsel datang. Ya, dia adalah Arsel Arifal Setya. Seorang cowok yang satu kelas dengan ku. Ntah bagaimana, tapi sejak satu minggu ini aku merasa begitu memperdulikan Arsel. Aku bahkan tak tau, ini adalah apa. Kalau kata sahabat ku,Friska dan Amanda, aku sudah mulai rasa suka kepada lawan jenis. Mungkin Friska dan Amanda benar. Aku mulai suka kepada Arsel. Diam-diam aku belakangan ini memang suka memperhatikan Arsel. Setelah lama berfikir tentang Arsel, tanpa ku sadari mobilku sudah sampai di rumah. Aku segera turun dan menyapa kedua orang tua ku. Aku masuk ke dalam kamar dan bersiap-siap untuk pesta kecil ulang tahunku.

*******************************

Aku sudah siap dengan gaun layak nya seorang putri dalam negri dongeng. Make up yang sangat cocok dengan usia ku, sudah menghiasi wajah polosku. Gaun panjang berwarna pink sudah melekat di tubuhku. Dan tak lupa, sebuah mahkota kecil berada di atas kepalaku. Aku kini sedang menatap diriku di cermin, persis seperti putri -putri yang ada di dongeng ucapku dalam hati.

Aku segera datang ke taman belakang rumahku, teman-teman ku sudah datang semua. Banyak dari mereka yang mengucapkan selamat padaku. Dan tentu saja, memberikan kado kepada ku. Aku sangat senang kini. Terlebih lagi, Arsel datang. Dia berjalan mendekatiku. Jujur, aku gugup setengah mati.

"hai" sapanya ramah

"hai" jawab ku ramah. Padahal di dalam hatiku, aku merasa gelisah. Takut bahwa Arsel tau kini aku sedang gugup

"Lo cantik banget hari ini?" pujinya

"jadi, gue cantik hari ini doang?" tanyaku sebal dengan nada manja

"enggak kok, lo cantik setiap saat" ucapnya

Mendengar dia mengucapkan itu, aku merasa terbang ke langit. Arsel memang laki-laki pertama, yang mampu membuat aku terbawa perasaan.

Tiba-tiba Arsel memberikan sebuah kotak yang di lapisi kertas kado berwarma pink "nih buat lo, sengaja bungkus nya pink. Karena lo suka warna pink" ucap nya

Dengan raut bahagia, kuterima hadiah itu dari Arsel. "Makasih. Eh kok tau gue suka warna pink?" tanya ku penasaran. Jujur, di lubuk hatiku aku ingin dia menjawab karena gue diem-diem suka perhatiin lo

"Simple. Semua barang-barang lo kan serba pink" jawab nya santai. Aku mendengus kesal, ekspetasiku terlalu tinggi rupanya. Aku pun memasang senyum sekilas dan berjalan ke sebuah meja utama yang terdapat kue ulang tahun ku.

Hello MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang