34. Tragedi es campur

215 18 1
                                    

Setelah agenda membuka kado dari keluarga ku usai, aku merebahkan diriku di ranjang. Ditemani oleh tumpukan-tumpukan sampah yang tergelatak di sekitarku. Aku memandang langit-langit kamar dengan malas. Bingung mau ngapain. Niat nya tadi sih mau ngajak Kiki jalan-jalan, eh gimana mau jalan, dia disuruh mama nya buat nganterin mama nya ke acara arisan.

Ponselku berdering. Menampilkan layar nya yang menyala. Dan tertera nama kak Vano disana. Whattt? Demi apa gue di telfon sama cogan???

"Hallo"

"Hallo Sal lo lagi dimana?"

"Lagi di rumah kak, kenapa emang?"

"Lo sibuk nggak?"

"Enggak sih, cuma tidur-tiduran doang. Ada apa?"

"Jalan mau?"

Woy demii apaa dia ngajakin gue jalan?!

"Sekarang kak?"

"Iya, ini gue udah di depan rumah lo nih. Buruan turun gue tunggu ya"

Aku sampai shock dibuatnya. Segera mungkin aku berlari menuju balkon. Dan benar saja, mobil kak Vano terparkir manis di depan sana.

Aku segera mungkin mengganti pakaian. Dan turun untuk menemui kak Vano. Dandanan nya hari ini itu ya, uh simple-simple-mantul. Bayangin geh, dia cuma pakai kaos warna merah maroon dengan ripped jeans hitam, tapi uh bisa meleleh gue liat nya. Apalagi rambut yang biasa berjambul itu hari ini acak-acakan. Nahan nafas nih gue

Untung nya lagi nih ya, cuma ada mama doang di rumah. Berhubung kak Vano punya look yang manis dan meyakinkan, mama ngijinin buat keluar. Semoga aja mama nggak cerita-cerita sama orang rumah. Kalo sama papa sama kak Flora sih fine-fine aja. Lah sama kak Iqbal? Bisa selesai gue di ledekin.

Alhasil, sekarang kita udah ada di dalem mobil kak Vano.

"Sal, tumben di rumah aja. Nggak hang out sama temen kamu?" Tanya kak Vano memecah keheningan sejak tadi.

"Enggak kak. Mereka lagi pada sok sibuk. Kak Vano sendiri nggak hang out sama temen-temen kakak?" Tanyaku balik.

Kak Vano tersenyum simpul. "Tadi nya sih ada rapat osis di sekolah, cuma gue males buat dateng"

"Males?why?" Tanyaku kepo.

"Daripada ikut rapat osis, mending gue jalan sama lo. Refreshing lah sekali-kali. Lagipula, siapa sih yang nggak mau jalan sama cewek manis kayak lo?" Goda nya.

Gombal! Yapo meleleh dedek bang!

Aku terkekeh pelan. "Jayus banget sih kak"

Kak Vano tertawa.

"Lo mau kemana?" Tanya kak Vano lagi.

Aku mengerutkan dahi bingung. "Maksudnya?"

"Maksud gue kita sekarang mau kemana?" Tanya nya

"Lah gue kira udah ada tujuan. Ikut lo aja deh kak, gue juga nggak tau mau kemana"

"Ada saran?" Tanya nya meminta recomend tempat.

"Ke taman yang di deket tugu aja kak. Disana ada penjual es campur yang enak banget. Recomended banget deh pokok nya" ucap ku bersemangat.

"Yakin mau kesana?"

"Yakin banget kak! Pokok nya es campur nya itu juara. Enak banget pokok nya" ucapku dengan mata berbinar-binar.

"Kok lo bisa tau kalo es campur nya enak? Sering beli?" Tanya kak Vano penasaran.

"Dulu sih, penjual nya jualan di depan SMP gue. Gue sama temen gue rajin beli. Secara dulu gue bawa motor. Daripada rebutan keluar pertama, mending santai sambil minum es campur" terangku.

Hello MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang