Api Kemarahan

1.4K 63 0
                                    

Alarm Keyra berdering. Keyra mematikan bunyi alarm handphone yang berada di samping tempat tidurnya,dan kembali bergulat dengan selimutnya, ia ingin buang air kecil namun malas bangun. Ditariknya selimut menutupi kepalanya. Namun beberapa menit kemudian ia beranjak dari tempat tidur, menuju ke kamar mandi karena tak tahan. Setelah buang air kecil, ia mencium bau masakan dan menuju ruang makan. Di lihatnya mejanya sudah tersedia makanan kesukaannya, rawon bikinan mamanya.

"Kamu baru bangun? Udah jam berapa ini? Udah jam setengah delapan. Jangan mepet-mepet berangkat kerja. Nanti telat. Dipotong lagi uang makannya. Mandi sana!"

Mama mendorong Keyra yang masih asyik mencomot tempe goreng di meja.
***
Angkot yang dinaiki Keyra turun di depan perkantoran, ia berlari dengan cepat. Setelah dilihat ke arah jam tangannya, kurang lima menit sebelum jam masuk.

"Wah pas banget, Bu Keyra.Setengah Sembilan pas." Yadi menunjukkan jam di sebelah tempat absen. Nafas Keyra tersengal-sengal, ia lalu duduk di sofa.

"Bu Keyra ada surat buat ibu." Yadi memberikan Keyra, beberapa tumpuk dokumen.

"Thanks, Di." Keyra kembali duduk di sofa sambil memeriksa tagihan dan promo kartu kredit. Dan sampai ke amplop coklat yang di beri Yadi tadi, tidak ada nama pengirimnya. Dan begitu di buka ada sebuah kartu warna putih dan bertulisan tinta merah.

"CALL ME 086942628270 WE MUST TALK"

Di balik kartu itu ada foto-foto ia merusak mobil Josh. Keyra segera memasukkan foto itu ke dalam amplop supaya jangan sampai ada yang melihat.
***
Hari- hari berikutnya Keyra menerima lagi amplop coklat dengan ukuran yang sama, dengan kartu warna putih, hanya yang berbeda tulisan di dalamnya.

DAY 2 : Note " I KNOW WHAT YOU DID TO MY CAR"

DAY 3 : Note "BE RESPONSIBLE!!"

Keyra menyobek-nyobek kartu itu, dan membuangnya ke tong sampah dengan kesal. Baru saja Keyra sampai di meja kerjanya telepon berdering, Keyra mengangkatnya. Suara Bu Hilda di ujung telepon.

"Key, tolong telpon Pak Josh. Ingatkan besok kita meeting di proyek." Suara Bu Hilda dari pesawat telpon yang ada di ujung ruangan.

"Iya,Bu." Keyra yang semula ceria di awal menerima telpon, menjadi tidak bersemangat saat nama Josh terdengar. Keyra membuka buku telpon mencari kartu nama Josh, dan menekan nomor handphone Josh.

"Halo." Suara Josh di seberang sana.

"Siang Pak Josh ini dari kantor PT Jaya Perkasa, kami mengingatkan bahwa besok ada meeting di proyek." Keyra merubah suaranya agar tidak dikenali. Namun Josh tetap mengenali suara keyra,"Oya Bu Keyra, saya ingat. Tapi saya tidak ingat kapan kita akan bicara mengenai mobil saya. Saya kuatir terlalu lama ibu menghindar. Ibu Hildapun bisa tahu perbuatan ibu yang suka merusak ."

"Apa suka merusak?" katanya dalam hati.

"Apa bapak bermaksud melaporkan saya ke Bu Hilda?" tanyanya.

"Tentu tidak, jika Bu Keyra segera menyelesaikannya dengan baik-baik." tersenyum kemenangan."Bagaimana jika besok kita bicarakan jam 7 di Café Bless ? Café di samping kantor ibu, ibu tau kan."

" Ok siapa takut!" Keyra mulai emosi dan suaranya terdengar mulai meninggi.

Bu Hilda lewat di depan mejanya dan melirik ke arah Keyra. Keyra merendahkan kembali suaranya dan mengatur intonasinya sehalus mungkin.

"Terima kasih Pak Josh."Dan menutup telepon.

"Pak Josh sudah OK untuk meeting besok,bu" lapor Keyra ke Bu Hilda, yang masih memperhatikannya dari jauh.

CINTA DI ATAS KERTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang