Andai aku bisa menangkap halilintar dan melemparkannya padamu.

1K 57 0
                                    

Buat yang udh read n vote,aku lanjutin cerita ini buat kamu.

Smoga suka ^^
***

Siang hari saat matahari tepat di atas kepala. Josh, Doni, Keyra, Hilda berada di proyek apartemen berlantai dua puluh, mereka menggunakan topi proyek berwarna kuning. Membuka gambar kerja dan sesekali mengukur ulang posisi kolom yang di duga tidak sesuai dengan gambar, dan mengecek sejauh mana perkembangan di lapangan. Matahari mulai bergeser da ri tempatnya, dan perutpun tidak kuasa menahan lapar. Josh melihat ke arah jam tangannya dan waktu menunjukkan jam 3 sore.

"Makan yuk. Udah sore ni." Ajak Bu Hilda kepada yang lain.

"Ayuk", jawab yang lain dengan semangat. Mereka akhirnya mampir di sebuah mall terdekat.

"Saya mau ke toilet sebentar." Keyra ijin kepada yang lain.

Dalam perjalanan ke toilet, sekilas ia melihat seorang yang mirip Aldo sedang jalan dengan seorang perempuan. Karena penasaran ia membuntutinya sampai masuk ke XXI. Saat perempuan di samping Aldo ke toilet XXI, Keyra menghampiri Aldo. Kemudian menepuk pundak Aldo. Aldo menoleh. Hal yang paling menyebalkan adalah saat seorang berbuat salah kepadamu, namun ia tidak merasa bersalah. Seperti wajah Aldo saat ini, ekspresinya datar. Tidak ada rasa penyesalan. Keyra serasa ingin memukulnya, memakinya, namun karena ini di tempat umum ia berusaha menahan amarahnya.

"Keyra? Kok kamu bisa ada di sini?"Aldo malah tersenyum seperti tidak ada yang terjadi di antara mereka.

"Kenapa kamu menghilang tanpa kabar?" Suara Keyra bergetar menahan kekesalannya yang hampir meledak.

"Kamu yakin mau mendengarnya? Tapi karena kamu yang minta, ok aku jelasin. Karena kamu membosankan."jawab Aldo datar.

"Maksud kamu membosankan?"nada suara Keyra makin tinggi.

"Selama kita pacaran, sekalipun belum pernah aku menciummu, padahal sudah hampir 5 tahun kita pacaran." Aldo tersenyum sinis.

"Itu tidak boleh dilakukan sebelum kita menikah."bela Keyra.

"Please deh , hari gini gitu loh pake acara nunggu sampe married."

"Kamu...ok kalo aku membosankan , terus kamu apa? cowok murahan?" nada Keyra makin tinggi.

"Apa?Cowok murahan?"emosi Aldo terpancing.

"Cowok yang gampang selingkuh, dan mencium setiap cewek yang dipacarinya. Cowok murahan namanya. Untung aku ga pernah dicium olehmu."

"Apa kamu bilang!"Aldo mulai meninggi.

Seseorang bertubuh tinggi berdiri di sampingnya. Keyra tidak menyadarinya sampai orang itu bersuara.

"Key kita harus segera kembali, mama papa menunggu kita."Kali ini tangan pria itu berada di bahu Keyra, dan menariknya menjauh dari Aldo.

"Mama papa?"Aldo bingung dan penasaran.

"Oya kita belom kenalan ya. Kamu Aldo kan? Aku tunangan Keyra, namaku Josh. Aku harap kamu tidak mengganggu Keyra lagi. Sepertinya kami harus duluan." Josh menarik Keyra dan meninggalkan Aldo dalam kebingungan.

Keyra menunduk menahan air matanya yang hamper menetes, karena amarah yang tidak bisa terungkapkan. Setelah agak jauh dari Aldo, Keyra menepiskan tangan Josh dari bahunya.

"Kenapa sih kamu selalu ikut campur dengan urusan pribadiku?" omel Keyra dengan mata yang berkaca-kaca.

Josh tertegun sejenak melihat mata itu. Dan pura-pura tidak tahu.

"Ikut campur? Apa kamu tidak sadar kalau aku barusan menyelamatkanmu? Kamu ga malu apa berantem di tempat umum begitu?"

"Aku ga butuh diselamatkan." Keyra meninggalkan Josh, berjalan lebih cepat. Menuju ke toilet dan membasuh mukanya.

CINTA DI ATAS KERTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang