Ketika Tuhan menjaga seseorang

669 34 0
                                    

Josh baru selesai meeting dengan salah satu klien di sebuah cafe. Kliennya baru saja pergi, tinggal dirinya yang meyeruput frappucino favoritnya, menghirup hawa kelegaan, setelah proyek rumah tingga ini deal. Seorang cowo yang familiar baginya duduk di posisi yang menghadap dirinya, sedangkan wanitanya duduk pada posisi yang memunggunginya. Ia mencoba mengingat ingat dan teringatlah bahwa itu cowo yang membonceng Keyra. Pikirannya mulai jahil untuk meledek Keyra yang sedang ngedate. Ia mengambil majalah yang berada di meja sebelah kiri Rico. Saat Josh memutar badannya sehingga kali ini ia bisa melihat cewe didepan Rico dengan jelas, ternyata ia bukan Keyra. Josh kembali ke tempat duduknya, ia memperhatikan Rico, dari bahasa tubuhnya terlihat hubungan di antara keduanya bukan cuma sekedar teman.Tak berapa lama cewe itu pergi, Rico membuang minuman bekas wanita itu ke tong sampah dan melap meja dengan tissue kering, sesekali melihat ke arah jam tangan. Dan tak lama kemudian datang seorang cewe lagi, perlakuan Rico itu ke cewe yang ke dua ini sama dengan cewe yang pertama.

***

Hari ini hari Jumat, Keyra di apartement Josh membantunya membuat gambar kerja seperti biasanya.

"Weekend ga jalan?"tanya Josh sambil membuat sketch.

"Ga."jawab Keyra singkat, sambil mengambil handphone, mengetik dan meletakkan handphone di samping laptop. Josh membuka buka majalah sambil sesekali melirik ke arah Keyra, yang dilihatnya bolak balik mengetik handphonenya.

"Waktunya kerja kerja,waktunya pacaran, pacaran."celetuk Josh.

"Siapa yang pacaran?"balas Keyra.

"Kemarin aku lihat kamu boncengan dengan cowo."selidik Josh.

"Mang klo boncengan udah berarti pacaran?" Keyra menjawab Josh tanpa melihat ke arahnya.

Josh menghela nafas,"Jangan dekat dekat sama cowo itu, cowo ga bener itu."

"Tau dari mana kalo cowo ga bener, emang kenal?"Kali ini ia melihat ke arah Josh untuk memastikan apakah Josh mengatakannya karena tahu sesuatu atau asal bicara.

"Kemarin aku lihat cowo itu ngedate dengan dua cewe."

Sejenak jantungnya serasa berhenti saat mendengar hal itu. Apakah ia marah atau cemburu,ia tidak tahu. Namun yang ia tahu,dia harus terlihat tenang di depan Josh. Jika ini hanya pernyataan jebakan untuk tahu reaksinya yang akan berlanjut ke jebakan berikutnya , maka ia tidak akan terjebak.

"Dimana?Kapan?"Ia berlagak cuek dan kembali mengalihkan pandangan ke laptop, mencoba konsentrasi dengan apa yang sedang dikerjakan. Namun gagal. Karena telinganya tidak sabar menunggu ucapan Josh selanjutnya.Josh mengetahui sesuatu tentang Rico, yang ia tidak tahu.

Josh malas menjelaskan detailnya,"Di Café Snow, sore kemarin. Pokoknya kamu jauhi saja dia. Daripada kamu menyesal."

Josh masuk ke kamarnya.
Ucapan Josh itu sempat menimbulkan kegelisahan dalam diri Keyra, ia memutuskan untuk mencari kebenarannya.

Sebelum ia menemukan kebenaran dari ucapan Josh, ia menjaga jarak dulu dari Rico. Agar perasaannya tidak semakin dalam, agar teman-temannya tidak selalu menggodanya dengan Rico, yang sering membuatnya jadi salah tingkah.

Hampir setiap hari Rico datang ke lantai tempat Pak Fredy, seperti biasa kemudian Pak Fredy memanggil Kayra. Namun kali ini Keyra sengaja menyibukkan diri. Saat keyra kembali ke meja kerja, Pak Fredy menghampirinya.

"Keyra kemana aja sih? Dicariin Rico." lapor Pak Fredy.

"Boong ni,Pak Fredy."

"Beneran,klo ga percaya tanya sama yang lain. Dari saya belom sholat, sampai saya selesai sholat, masih nunggu disini. Kamu keterlaluan, bukannya disamperin." Ucapan Pak Fredy seperti sedang mengomeli Keyra.

"Kalo ada orang sayang sama kamu, jangan di sia siain ,harus diperjuangkan. Kalau hilang, nyesel lo."sambung Clara.

"Cie .. Selamat ya jadi istri kedua."ledek Lana.

Keyra cukup terkejut dengan ucapan Lana, selama ini tidak pernah terbersit dalam pikirannya untuk jadi istri kedua.

Keesokan harinya pun Rico datang, teman teman Keyra meledeknya,

"Ciee yang disamperin tiap hari."Keyra pura pura sibuk karena malu.

"Key, itu orangnya datang." Clara menyikutnya.

Candra, memanggil manggil dari jauh,"Oii..dicariin."

"Orangnya ngelihatin terus ke sini ,Ke."Clara menyikut Keyra untuk kedua kali, sambil melirik ke arah Rico.

"Berisik ahh" muka Keyra merah karena di goda terus. Dan hari itu Keyra tidak menemui Rico yang seperti biasa duduk di tempat Pak Fredy.



CINTA DI ATAS KERTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang