.
.
.
.
.
"Oke, kita nggak bisa begini terus. Tae." Kerutan dahi Jungkook mulai mengakar. Bibirnya sudah terlampau kering untuk berkecap barang sepatah atau dua lebih kata untuk menyakini jika yang Taehyung lakukan adalah benar adanya.
.
Dengan gerakan tangan yang terlampau lincah dan sulit untuk diterka, Taehyung. Calon mempelai serta ibu bagi anak-anaknya itu tengah dalam mode serius untuk membujuk abang-nya tercinta demi kelangsungan rumah tangga mereka yang akan berada diambang kesialan jika semua upaya Taehyung sia-sia.
.
Dengan wajah yang terlampau mempesona, mata cantik itu berbinar penuh makna. "Abang?" Jungkook spontan mengambil alih handphone Taehyung.
.
Membaca sederet kalimat panjang penuh bold dan capslock yang sungguh menyakitkan untuk hati serta batin-nya.
.
'KALIAN BOLEH NGELANGKAHIN ABANG, ABANG RESTUIN KALIAN. TAPI, KALIAN HARUS CARIIN ABANG JODOH LEBIH DULU SEBELUM KALIAN JADI NIKAH.'
.
Cariin jodoh?
.
Dikira nyariin jodoh orang segampang milih ukuran sempak?
.
Jungkook menggeram, menatap kesal Taehyung yang malah cengengesan karena tingkah polah abang-nya yang sudah tak tergolong kewarasanya.
.
Jadi, bagaimana bisa Jungkook mencari jodoh untuk abang Taehyung sedangkan pernikahan mereka akan dilaksanakan tak sampai satu bulan? Sialan.
.
.
.
.
.
[a/n : ini adalah pilihan kalian untuk terjerumus dalam ff nista saya. Sekian, terima kasih. Salam Go Green! TianLian]