PILIH

548 110 21
                                    

.

.

.

.

.

Setiap manusia itu selalu memiliki pilihan dalam hidup, baik atau buruk, mudah atau sukar, semua ada dalam genggaman tangan. Namun, terkadang ada pertimbangan lain yang membuah dia melepaskan semua genggaman. Memilih mundur dan diam tanpa melakukan pergerakan sembari menunggu segala hal pudar dalam kurun waktu yang tak kunjung datang. Dan itu seperti halnya abang.

.

Abang Namjoon itu sudah seperti istilah itu, mati segan hidup tak ingin tapi tetap saja makan. Pikir Taehyung kalau abang sudah terlampau jengah bernafas lebih baik dia cepat-cepat menuliskan surat waasiat atas aset-asetnya ini supaya nanti tidak terjadi perebutan harta gono-gini oleh bekas mantan-mantan pacarnya. Tapi, hm. Yaudahlah. Taehyung punya misi penting yang harus dia selesaikan sekarang. Membawa abang menemui Min Suga!!!

.

"Abang kok jahat sama adek, Abang nggak inget Ayah pesen apa waktu dia nggak ada." Taehyung mulai melancarkan jurus jitu andalan yang tak pernah salah sasaran. Hati abang itu selembut kasur busa kok. Walaupun tampak keras tapi kalau tertekan dikit aja dia pasti ambles.

.

"Kamu kan bisa minta Jungkook anterin, jangan ganggu abang kek." Namjoon memandang kesal namun tak sampai hati juga melihat wajah adek yang sudah tertekuk-tekut begitu. Sudah dekil, kecil, kurang perhatian. Ahduuuh... abang kok ya jadi prihatin.

.

"Abang...." Taehyung memelas. Namjoon coba mengacuhkan. "Abang...."

.

Namjoon berdiri, berdecak sebal sembari menyambit kunci mobil yang tergelatak tepat di depan Taehyung sembari berkata. "Cepet berdiri sebelum abang berubah pikiran."

.

Aha!! Abang mah lembut, Taehyung sudah tau hal ini pasti terjadi. Ohohoho... kakak ipar I'm coming!!!

.

.

.

.

.

Taehyung diam-diam melirik abang yang tampak begitu tenang, Taehyung sih bilangnya mau menjenguk teman yang sedang sakit. Ya dia bilangnya begitu. Tapi, mana Taehyung tahu kalau rumah temannya bakal sebesar keraton solo begini. Hm, seumur-umur nih Taehyung Cuma lihat dari tipi yang namanya keraton. Nah ini, haduhhh.. udahlah nggak perlu di jabarin.

.

Apalagi dengan penyambutan yang wah sekali ini. Kakak iparnya ini memang orang ningrat, tch... Taehyung nggak usah khawatir tentang biasa pernihkan dan pembagian hasil gono-gini abang nantinya kalau si abang balikan ama Min Suga. Ohohohoh

.

"Eoh, Taehyungie datang!" Kim Seokjin, ya. Seingat Taehyung pemuda dengan lubang hidung seksi itu bernama Kim Seokjin yang sampai sekarang belum Taehyung ketahui punya hubungan apa dengan calon kakak iparnya aka Min Suga.

.

"Ah, Seokjin-shi. Maaf menganggu, aku ing─"

.

"Ya, aku mengerti. Dia sudah menunggu kalian lama sekali. Ayo." Tanpa menunggu Taehyung menyelesaikan ucapan, tanpa menunggu Namjoon memahami apa yang tengah terjadi, Seokjinmembimbing keduanya pada sebuah kamar yang terletak paling depan. Kamar yang sunyi dan begitu senyap. Kamar seseorang yang tengah begitu di rindukan Namjoon dengan segenap jiwa raganya. Min Suga...

.

.

.

.

.

Taehyung terdiam kaku, Abang sama sekali tak menunjukkan ekspresi apapun ketika mereka telah sampai dan melihat tubuh pucat itu masih terbaring nyaman dalam tidurnya. Min Suga, entah bagaimana pemuda cantik itu membawa pengaruh yang begitu besar pada Abang Namjoon yang terlalu urakan ini dengan begitu drastis. Sungguh, Taehyung tak habis pikir kenapa pemuda itu memutuskan pernikahan mereka dengan begitu drama dan tragis.

.

"Bang..." bahkan panggilannya pun seolah tak terdengar, Abang Namjoon terlalu larut, dia terlalu merindukan pemuda itu dan tak bisa melakukan apapun kecuali diam. Namun, mereka bukan berada disini untuk itu. Mereka disini untuk membantu, baik itu untuk Suga ataupun Abang. Mereka, Seokjin dan Taehyung tengah menyiapkan segala hal agar drama itu berakhir dengan tawa bahagia.

.

.

.

.

.

[a/n : sekilas, mampir sebentar hanya untuk pergi lagi lalu menghilang. Hm, yasudah.. gatau ini apa, hm. Terimakasih udah mampir! Salam Go Green! TianLian]

ABANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang