ADEK DIEM

1.3K 206 48
                                    

.

.

.

.

.

Taehyung mengantar kepergian Jungkook tak rela, tangannya bertaut pasrah saat Abang-nya tersayang aka Kim Namjoon ikut serta menunggu acara perpisahan Adek Taehyung dan Mas Jungkook di depan pintu apartemen Abang. Sungguh, Adek itu nggak habis pikir kenapa Abang tersayangnya ini jadi jahat pada Adek Taehyung yang suka sekali pada anak-anak kecil dan sudah ngebet pengen buat sendiri bersama Kang Mas Jungkook.

.

"Jungkook hati-hati ya kalo nyebrang, jangan pikirin Taehyung, jangan lupa pake pengaman, terus jangan jajan sembarangan juga, jangan lupa kirim pesan ke Taehyung kalo udah sampe rumah, hati-hati loh, beneran. Jangan bohong sama Taehyung."

.

Jungkook tersenyuh sesaat, dan kembali kaku saat wajah Abang Namjoon ikut serta dalam sudut pandangnya. Hufp, salah Jungkook itu apa sebenarnya pada abang Namjoon ini. Kenapa rencanan pernihakannya yang hampir rampung harus tertunda karena acara pencarian jodoh dadakan untuk Bang Namjoon huh? Astaga, kepala Jungkook bisa botak sebelum waktunya jika terus-terusan berpikir keras seperti ini.

.

"Iya, Taehyung juga jangan lupa makan. Jungkook pulang dulu ya." Tersenyum pada Taehyung lantas menunduk hormat pada Abang Namjoon yang hanya berdeham. Gila, Jungkook berasa ada dipenjara dan Bang Namjoon adalah buronan paling berbahaya bagi umat manusia.

.

Selepas kepergian Jungkook yang menhilang dalam lift. Taehyung berjalan jengkel menuju sofa panjang yang menghadap lansung pada televisi besar. Hiraukan Abang-nya yang kurang belaian itu, hiraukan saja semuanya dan mari melihat gossip terkini agar pengetahuannya semakin meningkat.

.

"Bang, ambilin adek sereal dong." Pinta Taehyung sambil memencet-mencet remote control ditangan. Namjoon sendiri seolah terbiasa sudah berjalan menuju lemari es, mengeluarkan satu sereal coklat dalam kotak besar dan membawanya ditangan.

.

"Biasain makan nasi Dek, mau sekurus apa lagi?" pertuah Abang Namjoon tersayang memang selalu di dengar Taehyung tanpa perotes. Bibir plum indahnya mengecap manis dari sereal yang dia makan dengan khidmat. Bersandar pada bahu Abang yang tegap luar biasa karena biasa angkat-angkat barang belanjaan bunda sejak mereka masih bocah TK kelas kakap. Lalu memilih fokus pada berita infotaiment di layar.

.

"Ganti channel napa dek, sekali-kali lihat berita apa kek yang agak berbobot." Dengus Namjoon sembari ikut mencomot butir-butir sereal dalam telapak tangan Taehyung.

.

"Bentaran Bang, nanggung." Elak Taehyung.

.

"Bunda apakabar?"

.

"Masih baik, masih hobi arisan sama senam zumba. Kenapa?"

.

"Tanya doang, ellah."

.

"Hm hmm.."

.

"Ganti channelnya dek, lihat berita gih."

.

"Iyaa.. sabar du─"

.

'BERITA MENGEJUTKAN DATANG DARI PENYANYI SERTA PRODUSER MUSIK MIN SUGA. ARTIS BERUSIA DUA PULUH ENAM TAHUN ITU DITEMUKAN MERENGGANG NYAWA DIRUMAH DAN KINI TENGAH DILARIKAN KE RUMAH SAKIT TERDEKAT. KABAR MENGEJUTKAN ITU LANTAS MENIMBULKAN BERMACAM OPINI SEHUBUNGAN DENGAN GAGALNYA PERNIKAHAN MIN SUGA DENGAN SEORANG PENGUSAHA MUDA BERNAMA KIM NAMJOO─'

.

Taehyung menatap Abang tersayangnya iba, wajah tegas itu kini tampak begitu terluka dan kesakitan dalam waktu yang bersamaan. Min Suga, pemuda cantik itu adalah detak nafas dari Abang terkasihnya. "Bang..."

.

"Diem dek, Abang anter kamu pulang sekarang."

.

Abang itu batu karang yang kokoh diterjang gulungan ombak, dia akan tetap tegak bertahan walaupun kesakitan. Walaupun dia tahu dia tak akan bertahan selamanya, walaupun dia paham air dan angin lambat laut akan menggerusnya menjadi serpihan, dia masih tetap berdiri di sana. Menatap matahari dengan rasa yang sama yang tak pernah berubah walau matahari meninggalkannya.

.

.

.

.

.

[a/n : Dan Abang pun punya sisi kelam yang lebih patut dikasihani daripada adek Taehyung. Yodah, sekian! Terimakasih! Salam Go Green! TianLian]

ABANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang