LAGI?

552 103 18
                                    

.

.

.

.

.

Namjoon tak tahu apa yang harusnya dia rasakan saat ini, marah, gelisah, lega, dan bahagia itu bercampur baur dalam satu tempat. Hatinya yang dia kukuhkan untuk bertahan, namun nyatanya terlalu rapuh untuk tegak berjalan. Bahkan menatap sosoknya saja dia sudah jngin berlari, menghambur untuk memeluk dan mendekapnya dalam rengkuhan. Sungguh, kenapa Tuhan harus menyiksanya dengan melihat Suga kesakitan seperti itu. Kenapa?

.

"Untuk apa sebenarnya semua ini, Tae?" Taehyung menoleh takut, Abang tak pernah memanggil namanya tanpa embel-embel adek. Abang tak pernah seperti itu kecuali dia tengah marah.

.

Ya, Abang marah padanya sekarang. "A—adek cuma pengen abang sama Suga—"

.

"Aku yang meminta Taehyung melakukan ini." Seokjin memenggal kalimat Taehyung, pemuda yang masih belum Taehyung ketahui asal usul serta identitasnya itu menatap Abang dengan mata memukau. Sial, Taehyung terpesona sesaat padanya. Tapi tidak, Jungkook masih lebih menggoda kok.

.

"Apa maksudmu?" ya, Abang memang selalu seperti itu. Bertanya saja nadanya sudah seperti ingin memenggal kepala orang. Hhh, untung Taehyung itu lemah lembut meski tak gemulai.

.

"Suga membutuhkanmu." sebaris kalimat singkat, hanya sebaris kalimat singkat dan Abang terdiam karenanya. Matanya kini menatap Suga dalam diam seolah mencari celah untuk kembali berlari dari kenyataan. "Tidak, Kau salah." dan menyangkal.

.

Seokjin menghela nafas, berjalan menuju nakas kecil tepat disamping ranjang Suga lantas mengambil satu-satunya frame yang tertata cantik disana. Dengan langkah senyap yang menghanguskan detik berlalu bersama tanya yang kian menguar dalam pikiran masing-masing. Taehyung menjadi salah satu dari penonton yang kebingungan untuk apa Seokjin mengambil frame itu?

.

"Dia masih begitu mencintaimu, Namjoon." membawa frame itu pada Namjoon, Seokjin berdiri tegap. Menunggu reaksi Namjoon yang masih terpekur di tempat.

.

Frame kecil itu berisi foto Namjoon bersama Suga, foto keduanya yang masih terlihat begitu bahagia. Foto yang menyisakan begitu banyak gurat luka.

.

"Bodoh..." monolog hambar itu turut serta, membawa Namjoon melanglangbuana pada kisah keduanya yang hanya berakhir tragis dan penuh drama. Min Suga, ya. Pemuda pucat itu begitu bodoh. Untuk apa sebenarnya semua drama murahan itu jika dia masih mencintainya.

.

"Suga memang bodoh, dia selalu bodoh jika menyangkut dirimu." Seokjin seolah menerawang, pemuda itu menggantung kalimatnya seraya berjalan menuju ranjang Suga, duduk disampingnya memandang lekat sang pemuda pucat dengan senyum penuh kasih serta luka. "Bahkan ketika dia melakukan banyak percobaan bunuh diri, dia masih bertahan hanya karena foto usang itu."

.

Ada yang janggal pikir Taehyung, ada yang aneh dengan pemuda bernama Seokjin itu. Pemuda itu sekarang tampak mencurigakan dan patut dicurigai terlepas bagaimana lubang hidungnya yang seksi dan mata memukau itu sempat membuat Taehyung gelap mata beberapa detik. Taehyung penasaran, sungguh. Siapa Seokjin ini? Kenapa dia begitu dekat dengan Suga? Kenapa dia— "Tuan, tuan muda  menangis mencari anda."

.

Datang tanpa prasangka, sosok wanita paruh baya dengan seragam suster bersama balita lucu menggemaskan yang begitu mirip Min Suga. Tunggu! Mirip Min Suga?! Taehyung tidak salah lihat kan?!

.

Mencoba menoleh pada Abang, Taehyung pun melihat wajah itu tampak mengkerut. Ada yang salah, ada yang tak mereka ketahui, dan itu berhubungan dengan manusia bernama Hoseok yang tersenyun menyambut balita mungil itu dalam gendongannya. Ya, tapi ap— "Yoon pasti kangen sama mama, lihat... Mama masih tidur, Yoon harus jadi anak yang baik selama mama tidur. Ok."

.

Tanya itu terjawab, tanpa harus kedua saudara Kim itu bertanya. Jadi, Seokjin dan Suga telah menikah?

.

Drama apalagi ini?!

.

.

.

.

.

[a/n : dunia ini penuh dramaaaa!!!! Uughhh, kau menyakiti hati namjoonieku Jiiiinnn!!! Kkkk, oke. Semoga suka! Jangan lupa bahagia! Salam Go Green! TianLian]


MET NAMBAH TUA BUAT JUNGKOOK YG KALI INI G ADA DALAM FRAME, GPP YA KOOK NNTI KAMU MUNCUL KOK DI CERITA LAIN, AHAHHAHA

ABANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang