Bagian 6: Ketika Kau Menyapa

3.6K 265 31
                                    

Keesokan paginya

Brian terbangun dan melihat matahari sudah bersinar melalu sebuah jendela kamar. Jendela kamar yang asing. Yang pasti... ini bukan kamarnya. Brian duduk dan langsung merebahkan kepalanya lagi ke bantal. Kepalanya terasa sangat pusing.

Kasur ini jauh lebih empuk dari kasur kamarnya. Hiasan kamarnya pun terlihat feminim. Kamar siapa ini?

Di pojokan kamar terdapat banyak barang barang perempuan, dari tas, jaket, sepatu hingga alat make up yang tertata rapi. Barang barang siapa ini? Brian mencoba mengingat kejadian semalam dan....

"OWW SHIT!!!!"

Brian langsung melihat ke kaca dan menyadari ia tertidur di rumah siapa. "Kenapa bisa?" paniknya. Ia langsung merapikan kemejanya dan berlari ke luar. Apa yang ia lakukan semalam? Jangan-jangan....

Ia melangkah turun dan melihat pintu kamar sebrangnya terbuka. Rizky masih asik molor dan di sebelahnya ada Diba yang juga masih molor. Juga ada beberapa orang lain yang tidak Brian kenal. Sepertinya setelah party, mereka semua langsung menuju ke rumah 'ini.

Brian melihat foto foto yang terpajang di lorong menuju tangga turun. Foto cewek itu waktu masih kecil. "Emang udah cantik dari kecil," kata Brian sambil tersenyum dalam hati.

Brian menuruni tangga dan melihat di ruang tamu tidak ada orang. Namun sepertinya ia mendengar suara lagu dari sisi kanan rumah, tepatnya di sebuah dapur terbuka yang dapat dilihat dari ruang tamu. Suara lagu yang semalam? In Your Eyes? Lagu yang Brian dengarkan saat berkenalan dengan orang itu.

Kirana saat itu sedang memotong motong bawang dan berjoget kecil mengikuti irama lagu. Ia mengenakan kaos polos, celana pendek dan apron yang bermotif kotak kotak. "Lucu...." Lamun Brian melihat pemandangan itu. Kirana tidak menyadari Brian sudah menyandarkan dagu nya ke meja dapur sambil bernyanyi kecil.

Kirana masih asik memasak ketika ia akhirnya menyadari keberadaan Brian. Sikap tubuh Kirana seakan akan berubah. Ia langsung berdiri kaku dan berhenti bergoyang. Kirana pun menyadari sesuatu... mulut Brian menyanyikan lagu yang ia setel, pelan, tapi mulutnya bergerak sesuai lirik lagu.

"Eh... gue ganggu?" tanya Brian sambil menunduk ketika menyadari Kirana berhenti bergoyang..

"Gak kok," kata Kirana sambil melanjutkan memasak.

"Tadi lo masaknya asik gitu, sekarang jadi kaku, kak."

"Kak?" Kirana mengangkat sebelah alisnya.

"Ehh.. panggil apa? Mbak?" kata Brian serba salah.

"Tante aja sekalian!" kata Kirana sarkas.

"Oh. Oke tante," jawab Brian yang jiwanya masih setengah di bantal.

"IH ITU SARKAS. PANGGIL RANA AJA!"

"Eh.. maaf. Iya iya, Ran." Brian mengangguk kembali salting. Kirana tertawa lagi melihat kelakuan Brian. "Lo tuh umur berapa sih?" tanyanya

"18, kak."

"RAN!"

"Eh 18, Ran."

"Gue 26. Berarti pas gue umur 8 tahun, lo baru lahir ya," gumam Kirana.

"Ya gitu."

"Pas gue SMA, lo masih SD dong ya. Hahaha. Bocah," tawa Kirana.

"Tapi sekarang udah gede lah!" kata Brian yang sekarang sudah bisa mengendalikan saltingnya.

"Tadi lo nyanyiin lagu ini Tau Kylie Minogue?"

Brian mengangguk. "Gak selera lagu gue, tapi tau lah."

Mio FiglioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang