Bagian 18: Sahabat

2.7K 189 26
                                    


Maaf untuk episode ini ada rating: 18+

.

.

Di sebuah ruangan apartemen

Cahaya matahari memasuki ruangan itu membangunkan sepasang pria dan wanita yang masih tidur dalam keadaan berpelukan. Sang perempuan mengecup sang pria yang masih setengah sadar dan sedang berusaha mengumpulkan kesadarannya.

Rizky Renardi mengucek matanya dan berusaha mengingat kejadian semalam. "S..h..i..t." Rizky menyadari bahwa perempuan yang disebelahnya bukanlah Diba. Perempuan ini merupakan perempuan yang semalam ia temui di club dan ini jelas bukan kali pertamanya bermain di apartemen ini.

"Hai sayang," sapa Amara sambil memeluk Rizky yang masih bertelanjang dada. Rizky hanya melamun dan tidak membalas perkataan Amara. "That was a great night. I miss you, Ky."

Rizky mengingat memori-memori kelam itu ketika ia diam diam mengendap ke apartemen Amara tanpa sepengatuhan Brian. Ketika berkali kali ia bermain dengan seorang perempuan yang gak seharusnya disentuhnya.

Brian mungkin lugu tapi ia tidak sebodoh itu dan ia menyadari Amara berselingkuh dengan seorang pria. Amara merasa dapat mengendalikan Brian dan tidak meresponnya serius. Hingga suatu hari Brian merasa muak dan memutuskan Amara. Amara awalnya santai hingga ternyata Rizky jadian sama Diba. Rizky hanya menjadikannya pelampiasan nafsu dan teman bersenang senang.

"Diam aja."

"Gue balik, Mar." Rizky merapikan celana jeans dan mengenakan kemejanya. Ia mencari kunci mobil dan dompetnya dan hendak melangkah keluar ketika Amara berteriak.

"Lo gila!"

"Gue mabok semalam!" balas Rizky berteriak.

"Ohh. Ini? Sekarang lo pergi? Lo kira gue cewek apaan!"

Rizky tertawa mendengar perkataan Amara barusan. "Sejak kapan lo cewek baik baik sih?"

Sindiran Rizky ini membuat Amara emosi dan melangkah ke depan Rizky dan menamparnya. "Jangan omongan lo!"

"Mar, gue gak keberatan kalau lo mau sekedar have fun. Tapi ini masalah lo! Ini! Lo selalu pengen kelanjutan dan kepastian. Lo tau gue gak bisa. Gue punya pacar. Lo mantannya sahabat gue!"

Amara balik tertawa sinis mendengar perkataan Rizky. "Lo orang paling munafik untuk sebut Brian sahabat. Lo pikir lo masih pantes dibilang sahabat, hah? Lo lupa lo juga yang ngekhianatin dia! Lo yang muka dua. Gue ketawa pas denger Brian curhat ke lo soal gue selingkuh. Gue bener bener pengen lihat muka Brian pas tau gue selingkuhnya sama lo!"

"Mar, lo tau kan? Jangan coba coba."

Amara menatap Rizky dan memegang dagu Rizky. "Oh no, boy. No more threat. Gue bisa dengan gampangnya ngasih foto kita semalam ke Diba. Lo selalu mikir lo lebih pinter, Ky. Salah. Lo cowok paling GOBLOK yang pernah gue temuin."

"Mau lo apa?" tanya Rizky lagi.

"Lo, Ky. Sejak awal sama Brian gue selalu naksir sama lo."

"Lo gila, Mar! Brian sayang sama lo. Dia tulus sama lo!"

"Kenapa dlu kita lakuin itu kalo gitu? Dia udah bahagia sekarang sama pacar barunya. Sekarang kita bisa bahagia kan?" Amara berusaha memeluk Rizky namun Rizky melepaskan pelukan Amara dengan kasar. "Cewek gila!"

Rizky mengambil kunci mobilnya dan melangkah keluar. Amara menangis tepat setelah Rizky melangkahkan kakinya keluar dari unit apartemennya.

Ia selalu mengagumi Rizky dan ketampanannya. Namun saat itu Rizky seperti sangat sulit untuk diraih. Tiba tiba datanglah Brian yang tiba tiba pdkt. "Brian juga not bad"pikirnya saat itu.

Mio FiglioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang