Bagian 17: Mike 'Frickin' Rogers

3K 200 16
                                    


PS: Jangan lupa komennya ya!



Di sebuah Club

"Ky..." ujar Diba manja.

"Iya, Dib."

"Fans kamu ada yang ngehate aku."

Rizky tertawa melihat keluhan Diba. "Kamu harusnya udah terbiasa dong. Maafin aja. Emang suka gitu kan.

Omongan mereka terpotong oleh kedatangan Mike dan Lutfi. "Brader! Pakabar lo!" Mike dan Lutfi menghampiri meja Diba dan Rizky.

"OH MY GOD! THAT'S MIKE 'FRICKIN' ROGERS! Ahhh ganteng" ujar orang di meja sebelah Rizky dan Diba sambil heboh bersama teman temannya. Mike dan Lutfi mendekat ke arah meja mereka dan menyalami Rizky.

"HEY BROH!"

"Sehat sehat. Berdua aja lo?" tanya Rizky lagi.

"Sehat as always. Hello, Dib? Sendiri aja? Temennya mana?" tanya Mike bercanda. Diba hanya membalas seadanya, "lagi pergi."

"Ky, ada yang mau gue omongin sama lo," kata Mike tiba tiba.

"Wah kenapa tuh?" tanya Rizky penasaran.

"Bentar ya, Dib." Rizky berjalan mengikuti Mike ke sofa sebelah sementara Diba menebak nebak apa yang dibicarakan cowok-cowok itu.

"Gue kemarin denger lo nyanyi nyanyi di kantor Fireworks. Itu lagu buatan sendiri?" ujar Mike.

Rizky mengangguk. "Yap. Buatan gue sendiri."

"Itu brilian. Lo udah kasih ke produser?"

"Baru kirim demo sih. Gak tau deh diterima apa gak," ujar Rizky pasrah dan tidak mau terlalu banyak berharap.

"Melodi nya agak dark ya. Cocok sama film yang mau gue mainin," lanjut Mike membuat Rizky penasaran dan sedikit berharap. Kenapa Mike membahas lagunya. "Gue kenal produser dan arranger musik di di film ini. Gimana kalau gue bantu lo untuk ngajuin lagi lo untuk jadi soundtrack di film baru gue."

Rizky harus menelaah dua kali omongan Mike untuk percaya bahwa hal ini beneran terjadi. "Jadi.. gue ngisi soundtrack?"

"Yap," Mike mengangguk.

"Nyanyi?"

"Iyalah, Bro," lanjut Mike sambil tertawa. "This could be your big break, bro!"

Rizky tersenyum lebar sambil menjabat tangan Mike. "Mike, makasih banget. Gila gue gak bisa bilang apa-apa."

"Santai. Sabtu ini kali ya ketemu produsernya. Entar gue kabarin," lanjut Mike.

"Sabi. Thanks berat!"

Rizky setengah meloncat dan berkata "yes!"

Mungkin inilah yang Rizky butuhkan. This is his big break. Impian impian itu kembali membajiri pikiran Rizky. Meskipun terkadang tidak mau mengakuinya, ambisinya adalah untuk menjadi musisi yang dikenal orang. Akhirnya ia bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pengakuan dari ayahnya.

"Lo mau kemana, Bro?" tanya Lutfi melihat Rizky yang langsung ngeluyur.

"Biasa nih, Diba minta dianter pulang," jawab Rizky sambil menunjukkan pesan chat Diba. Mike tertawa dan berbisik. "Kalau cewek lo udah lo anter pulang, sini lag iaja. Entar ada temen temen gue, mayan lah ngilangin bosan," ujar Mike tertawa. Rizky tersenyum dan mengangguk. "Ready mah gue. Tunggu ya."

Ketiga cowok itu sudah berencana untuk bersenang senang hari ini. Melupakan pacar-pacar mereka.

Beberapa hari kemudian di kampus.

Mio FiglioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang