Di Kantin FE
Brian asik menghisap vape nya sambil mengerjakan tugas yang sudah ia tunda selama beberapa minggu. Brian menggunakan sistem kebut sehari dan bahkan cabut pelajaran lain yang rada gak penting demi ngerjain tugas ini. Mengorbankan mata kuliah SKS kecil demi mata kuliah 6 SKS yang sebenernya isinya cumang ngemeng doang.
Tak lama kemudian Rizky datang dan duduk di depan Brian sambil menguap.
"Dugem lagi?" tanya Brian. Rizky mengangguk.
"Gue heran sama lo berdua," timpa Valen, "Yang satu dugem mulu, yang satu bucin mulu. Gue gak ada kerjaan! Gue depresi!" ujar Valen setengah berteriak.
"Len, gue abis berantem sama Diba. Udah jangan drama," balas Rizky sambil menaikkan tudung hoodie nya.
"Ky, gue nanya dong. Lo sering dugem sama Mike Rogers ya?" ujar Brian penasaran.
Rizky akhirnya menyadari bahwa topik ini akan dibahas oleh Brian.
"Iya. Satu circle permainan gitu, Bri. Sama Lutfi dan lain lain juga. Lo selow kan gue main ama mantannya Kirana?"
Brian memaksakan mengangguk. "Selow lah, fakuy. Kayak pacar jir ngelarang-larang," ujarnya.
"Haha. Tenang aja. Lo tetep sahabat gue, Bri. Mereka temen nongkrong doang kok," ujar Rizky yang tidak menyadari bahwa akhir akhir ini waktunya habis ia gunakan bersama teman barunya.
"Gue beneran kangen sama lu bedua," ujar Valen sambil berusaha memeluk Rizky dan Brian yang sama sama menepis tepukan Valen.
"Parah. Gue ngerasa gak bisa apa apa pelajaran. Gue bisa apa ya? PA yang itungan gue ancur. Pengma yang hafalan gak masuk-masuk. Keluar aja apa gue?" keluh Rizky
"Selow, Bro. Pas UAS kita belajar bareng entar. Eh, lo bisa nonton gue kan Sabtu?" tanya Brian.
"Bisa bisa," jawab Rizky sambil melihat jadwal. "Gue bawa spanduk gede!"
"Gak usah. Gue cuman cadangan," jawab Brian dengan nada sedikit kecewa.
Rizky menyamangati sahabatnya. "Selow brother! Kita tetep dukung lo."
Brian mengangguk. Di babak 16 besar ini sudah saatnya ia meningkatkan performanya.
"Janji ya lo pada harus nonton. Kalau lolos, 8 besar dan semifinal nya bisa di kota lain. Soalnya liga nasional nih."
"SANTI!" ujar Rizky dan Valen bersamaan.
Hari Sabtu
Beberapa menit menjelang pertandingan, Brian sudah bersiap di pinggir lapangan. Ia melihat sekeliling dan menunggu nunggu tamu spesial yang akan menontonnya hari ini.
Bagas menunggu di pinggir lapangan dan mengeluarkan kamera dengan tripodnya. Valen mendampinginya dan membawakan tas kamera milik Bagas. Brian menyadari Rizky tak ada di sana. Mungkin dia bakal nyusul.
"Bri. Sini!" panggil Coach Danang tiba tiba. Ternyata para pemain sudah berkumpul untuk briefing. Brian menyadari Kirana belum terlihat.
Brian berdoa dalam hati agar ia bisa dimainkan. Ia ingin Kirana melihat aksinya bermain sepak bola.
Saat itu di pinggir lapangan, Bagas asik mengotak ngatik tripodnya ketika ia mendengar suara orang menyapanya. "Om."
Kirana datang dengan kaos putih dibalut pashmina dan kacamata hitam untuk menutupi silaunya matahari. Keberadaan Kirana mengundang perbincangan orang orang.
"Itu pacarnya Brian."
"Kirana yang artis ig kan?"
"Cakep ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mio Figlio
Teen FictionNongkrong bareng, tukar-tukaran jeans, hingga sharing masalah cewek bukanlah hal yang aneh bagi Bagaskara Prasaja dan anak laki-lakinya yang sudah menginjak 18 tahun, Briantama Satrya Prasaja. Bagi Bagas yang harus menjadi sosok ayah di usia sanga...