5. Jatuh Cinta

8.6K 649 51
                                    

Anime: Naruto
Rated: T
Genre: Friendship, Family & Romance
Cast: Naruto(female) and Friends
Length: Chaptered

Disclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to Masashi Kishimoto.
Warning : Familiar Story, OOC, Typos, Absurd story
Picture's source : Pinterest

CHAPTER V

Happy Reading~
.
.

Pemandangan indah yang ditangkap onyxnya itu benar-benar membuat Sasuke seperti berada di surga dengan seorang bidadari cantik yang menemani. Tak bosan-bosannya ia terus memperhatikan kecantikan gadis di depannya. Wajah dengan kulit putih itu dihiasi dengan tiga guratan halus serupa kumis kucing di setiap pipinya. Hidungnya mancung, bentuk bibirnya yang kecil dan tipis kemerah-merahan. Sangat menggemaskan kelihatannya. Belum lagi dipadukan dengan kedua manik saphire seindah lautan miliknya. Sungguh semua keindahan di depan mata dirinya itu begitu sempurna.

"Kimi....?"

Saphire dan onyx itu masih berpandangan dalam diam.

Naruto, gadis jelita bersurai pirang panjang ini sungguh kaget melihat pemuda yang kini tengah menatapnya tak percaya. Wajah meronanya seketika berubah pucat pasi.

'Sa....sasuke?'

Bibirnya terkatup rapat namun hatinya berteriak, Naruto bertemu dengan Sasuke dalam wujudnya sebagai seorang perempuan.

"Eeeh...., ka...kau mengenalku?" Tanya Naruto panik. Ia sangat takut jika Sasuke mengenalinya sebagai Naruto.

"Hn," angguk pemuda itu

'Mati aku,'

"Kita pernah bertemu sekali di sebuah restoran," lanjutnya

"Eh? Re...re....restoran?" Naruto cengo. Restoran? Kapan memangnya? Dia sama sekali tak ingat. Atau mungkin Sasuke salah lihat.

"Hn," gumam pemuda itu mengiyakan

Naruto mulai berpikir, bagus jika Sasuke tak mengenalinya. Padahal bentukannya sebagai laki-laki dan perempuan tidaklah jauh berbeda. Hanya rambut dan penampilannya saja yang berbeda.

"Ha.....ah, ya. Aku ingat," sebenarnya Naruto tak ingat. Tapi biarlah agar tak dicurigai ia memilih mengangguk-angguk saja.

"Ayo!"

"Apa?"

Naruto tersentak begitu Sasuke meraih dan mengenggam telapak tangannya, membawanya pergi entah kemana.

Sampailah di sebuah bangku taman yang tak terlalu jauh dari tempat si pirang jatuh tadi.

"Duduklah! Aku akan kembali," setelah menyuruhnya duduk, si raven pergi

Naruto mengedip-ngedipkan matanya tak percaya dengan situasi yang ia alami saat ini. Apa ini? Dia tengah bersama dengan Sasuke? Pemuda yang selalu membuatnya kesal, kini malah berbuat baik padanya. Mimpikah ini? Tolong bangunkan Naruto.

Sibuk dengan pemikirannya, manik Naruto tiba-tiba melihat benda besar di samping tempat duduknya. Sebuah gitar, milik Sasuke sepertinya. Tanpa izin, Naruto mengambil gitar itu dan mencoba memainkannya.

Petikan demi petikan terdengar, walau iramanya tidak jelas setidaknya nadanya tidak menganggu telinga. Naruto memainkannya asal.

"Kau bisa bermain gitar?" Sasuke datang dengan membawa sebuah bungkusan.

"Eh? Ie..., asal petik saja," jawabnya malu.

"Hn,"

Sasuke berjongkok di hadapan Naruto, ia mengeluarkan sesuatu dari dalam bungkusan yang ia bawa tadi. Sebuah plester.

Beautiful Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang