14. Anak

5.8K 507 40
                                    


Anime: Naruto
Rated: T
Genre: Friendship, Family & Romance
Cast: Naruto(female) and Friends
Length: Chaptered

Disclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to Masashi Kishimoto.
Warning : Familiar Story, OOC, Typos, Absurd story
Picture's source : Pinterest

CHAPTER XIV


Happy Reading~
.
.

Naruto dan Sasuke berjalan tergesa-gesa ke arah sumber teriakan, di balik semak-semak yang telah disingkapnya Naruto menemukan seorang wanita disana.

BIBI?

"Wanita itu Bibimu, Dobe?" Tanya Sasuke

"Ya bukanlah, kenal saja tidak," sanggah Naruto

"Kenapa memanggilnya Bibi? Memangnya dia menikah dengan Pamanmu apa?"

"Apa aku harus memanggilnya Nenek?" Naruto sangsi

"Arrgh, to-long!" Suara pekikan wanita itu menghentikan perdebatan tak tahu situasi SasuNaru.

"Bibi, apa yang terjadi?" Naruto menghampiri si wanita dan berjongkok di dekatnya.

"Arrghh...to-long!" Pekik Wanita itu lagi. Saat ini tubuh wanita itu tengah terduduk lemah di tanah dengan kaki terjulur ke depan.

"A...apa yang bisa kami bantu Bibi...katakan!" Tanya Naruto panik.

"Dobe, Bibi ini sepertinya mau melahirkan," kata Sasuke setelah melihat jika wanita itu terus menekan-nekan perutnya yang buncit. Apalagi ada cairan yang kini meleleh di betis si wanita. Air ketubannya pecah.

APA?

"Me...melahirkan? Bibi hamil?"

"Dasar Dobe, dari tadi matamu kemana saja? Kau tak lihat perut buncit Bibi itu?" Sasuke mendengus kesal. Si pirang kesukaannya ini entah tidak peka situasi atau terlalu bodoh untuk bisa menyadarinya. Menyebalkan.

"Astaga," Naruto menepuk pelan jidatnya. Kenapa ia bisa setolol ini. Karena panik ia sampai tak memperhatikan perut wanita itu yang memblendung hebat.

"Kau jaga Bibi ini dulu, aku akan mencarikan taxi untuk membawanya ke ru-,"

"Jangan banyak bicara Sasuke. Cepat cari taxi nya!" Potong si pirang kelewat panik.

Sasuke terdiam sejenak. Ia berpikir jika dunia ini serba salah. Ia tidak bicara salah, ia banyak bicara juga salah. Jadi harusnya bagaimana? Daripada memikirkan hal yang tidak akan ada jawaban itu, Sasuke lebih memilih untuk mencari taxi guna membawa wanita bunting itu ke rumah sakit.

Saat ini mereka bertiga-Sasuke-Naruto- wanita hamil- sudah berada di dalam taxi. Wanita itu terus merintih kesakitan sembari terus berteriak 'anakku....anakku'

"Tenang Bibi, sebentar lagi anakmu akan lahir. Sekarang kita dalam perjalanan ke rumah sakit," sahut Naruto

"Anakku......anakku, dimana anakku?"

Beautiful Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang