12. Kebahagiaan

6.2K 484 28
                                    

Anime: Naruto
Rated: T
Genre: Friendship, Family & Romance
Cast: Naruto(female) and Friends
Length: Chaptered

Disclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to Masashi Kishimoto.
Warning : Familiar Story, OOC, Typos, Absurd story
Picture's source : Pinterest

CHAPTER XII

Happy Reading~
.
.

Hari ini Naruto keluar dari rumahnya dengan berpenampilan seperti seorang perempuan karena Sasuke lah yang memintanya. Si pirang berani menjadi perempuan di rumahnya karena kedua orang tuanya sedang tidak berada di rumah saat ini.

BRUM.....BRUM....BRUM....

Terdengar bunyi motor yang digas tepat di depan rumahnya, Naruto langsung melirik siapa yang datang, itu pasti Sasuke pikirnya. Untuk sesaat si pirang terpesona, bukan terpesona pada orang yang datang namun pada motor yang dikendarai oleh Sasuke. Sebuah Suzuki Hayabusa dengan warna Pearl Vigor Blue and Mystic Silver Metallic yang sangat keren. Naruto segera saja menghampiri Sasuke dan motor sport canggihnya. Ya, mereka tidak jadi bertemu di taman karena Sasuke ingin menjemput si pirang.

"Sugoi, ini motor atau kerbau?" Tanya Naruto kagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sugoi, ini motor atau kerbau?" Tanya Naruto kagum. Pasalnya motor yang dibawa Sasuke besarnya tak ubah seperti seekor kerbau. Sangat besar.

"Apa kau buta? Tak bisa membedakan yang mana motor dan yang mana kerbau," onyx itu menyorot tajam

"Aku hanya bercanda Teme," bibir Naruto mengerucut lucu. Ia kan hanya bercanda tapi Sasuke malah menanggapinya serius. Ngak asyik memang.

"Ini pakai!"

Sasuke menyodorkan helm yang dibawanya pada Naruto dan gadis itu langsung memasangnya dan kemudian duduk di jok kursi belakang si raven setelah pemuda itu membuka kop penutup kursi penumpangnya.

Motor sport mahal itupun melaju meninggalkan kediaman mewah Namikaze.

"Nee Sasuke, motormu keren. Kenapa ke sekolah kau tidak membawanya?" Tanya Naruto di sela perjalanan mereka.

"Ribet, lagian sekarang juga sudah ada supir."

"Supir?" Si pirang mengernyitkan kening. Setahunya, Sasuke tak pernah memiliki supir, soalnya ia kan selalu pulang pergi dengan kakaknya, Itachi. Apa jangan-jangan yang dimaksud Sasuke supir itu adalah kakaknya sendiri? "Itachi-Sensei maksudmu?" Tanyanya memastikan.

"Hn," si raven mengiyakan

"Jahat kau Sasuke, masa kakak sendiri dianggap supir. Lagian ya, Itachi-Sensei itu terlalu tampan untuk jadi supir," Naruto memukul pelan punggung pemuda di depannya

"Tampan darimana? Belum tua kok sudah keriputan begitu," ejek Sasuke

"Kau punya dendam apa sih pada Itachi-Sensei?"

Beautiful Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang