13. Perasaan

6.2K 457 32
                                    

Anime: Naruto
Rated: T
Genre: Friendship, Family & Romance
Cast: Naruto(female) and Friends
Length: Chaptered

Disclaimer : This story is belong to me and Naruto always belongs to Masashi Kishimoto.
Warning : Familiar Story, OOC, Typos, Absurd story
Picture's source : Pinterest & Google

CHAPTER XIII

Happy Reading~
.
.

Seorang pemuda bersurai pirang panjang yang dikuncir di atasnya tampak tengah menghubungi seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda bersurai pirang panjang yang dikuncir di atasnya tampak tengah menghubungi seseorang.

"Dimana un?"

"Aku sedang di toko buku, sebentar lagi aku kesana,"

"Baiklah, ku tunggu di cafe. Jangan lama, kau mengerti un?"

"Iya, aku mengerti,"

"Baiklah, aku membawa teman. Akan ku perkenalkan dia nanti padam-,"

Tit....

"Anak itu," Pemuda itu lantas menyimpan kembali telepon genggam miliknya setelah orang di seberang sana mematikannya secara sepihak.

"Bagaimana?" Tanya seorang pemuda lainnya dengan surai merah maroon.

"Kita langsung ke cafe dan bertemu dengannya disana," jawab si pirang yang dibalas anggukan pemuda yang bersamanya.

Mereka berdua berjalan menuju cafe

"Oh ya Dei, bagaimana sepupumu itu?" Tanya pemuda merah dengan manik jade yang penuh rasa ingin tahu.

"Ajaib," jawabnya singkat

"Maksudmu?" Jawaban singkat si pirang yang dipanggil Dei itu menuai tanda tanya besar di benak si merah

"Oh ayolah Gaara, kau akan mengetahuinya nanti un," pemuda bernama Deidara itu tersenyum penuh arti

"Terserah kau sajalah."
.
.

Di salah satu meja cafe, tampak tiga orang tengah duduk. Satu diantaranya sedang mengelus-elus pipinya yang habis terkena tonjokan maut seseorang, dan satu yang lainnya tengah terkikik tertahankan dan sisanya, satu-satunya perempuan disana nampak kesal dengan kedua tangan dilipat di depan dada.

"Jadi kau salah masuk toilet hmm?" Pemuda bersurai kuning bernama Deidara bertanya pada temannya yang kini sedang sibuk merintih ria akibat luka lebam yang didapatnya tiga kali berturut-turut.

"Ya. Kupikir dia laki-laki jadi aku mengikutinya tanpa melihat tanda di depan pintu terlebih dahulu," jawabnya penuh sesal

"Meh...," si perempuan mendengus. "Memang dasarnya kau itu Hentai!" Cacinya untuk yang kesekian kali

"Cukup! Ku akui aku salah. Aku minta maaf. Jadi berhentilah memanggilku dengan sebutan itu!" Lama-lama Gaara geram juga karena terus-terusan disebut hentai oleh gadis jadian-jadian di sampingnya ini.

Beautiful Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang