Semicolon 2: Lo Siento

198 15 4
                                    

[Instagram]

starxcloud22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

starxcloud22

Need to stop. But I have to choose to keep going.

Aku menghela napas kasar seiring tangan kananku menjejalkan ponsel ke dalam saku kemeja. Setelah melihat unggahan gambar di akun SNS Ji-Mi beberapa hari terakhir, entah kenapa aku tidak dapat merasa tenang. Yang kurasakan hanya cemas dan khawatir yang tidak berkesudahan.

Beberapa minggu ini aku sibuk mempersiapkan album repackage terbaru grupku, hingga aku tidak punya waktu untuk melihat keadaan Ji-Mi. Aku yakin fase itu datang lagi, memaksa gadisku untuk meluapkan segalanya di media sosial, kebiasaanya yang sudah kuhapal baik, dan di saat seperti ini, aku biasanya ada di sisinya.

Saat aku mengusap wajah kasar dengan kedua telapak tangan, saat itulah Jung-Soo Hyung menghampiriku, mengambil tempat di sebelah kanan, dia duduk dan kedua alisnya yang menyatu membuatku meliriknya sekilas, sebelum memandang kosong pada beberapa staff yang berlalu di depan kami.

"Kenapa?" Nah. Dia bertanya.

Aku mencoba tersenyum, tapi jelas gagal membuat rasa penasaran seorang Park Jung-Soo padam. Dia sudah menghapal segala kebiasaan kami, dan aku yakin dia tahu aku sedang menyembunyikan sesuatu. "Tidak ada, Hyung." Kataku, masih mencoba tersenyum, membuat Jung-Soo Hyung menatapku tidak percaya, lalu dia melingkarkan lengan kirinya di pundakku, meremasnya pelan.

"Aku sudah melihat unggahan-unggahan Ji-Mi, kau tidak bisa berbohong, Bodoh."

Aku ketahuan. Dan bodohnya aku masih saja mencoba berkelit. Aku hanya tidak mau menambah beban seorang Park Jung-Soo, dia sudah terlalu banyak menderita, dan kami sebagai anggotanya sudah membuat perjanjian untuk membantunya agar tidak terlalu stress, dan tidak membuatnya banyak pikiran.

"Kau khawatir?" dia bertanya lagi, "pergilah ke rumahnya kalau kau sekhawatir itu. Urusan kita di sini sebentar lagi selesai. Ada beberapa hal yang harus aku bicarakan pada produser acara, setelah itu kita langsung pulang." Dan senyum Park Jung-Soo yang selama ini selalu menetralkan kami saat berada di situasi tegang muncul, membuatku mengangguk lemas dan sedikit merasa tenang.

"Aku takut pemicunya kali ini karena music video kita. Itu terlalu parah, Hyung. Aku takut Ji-Mi cemburu dan itu menyulut fase depresi sialan datang hingga membuatnya semakin tertekan," Akhirnya aku mengatakan apa yang membuatku sekalut ini. "Aku pernah menemukannya berada di sekitar sungai Han pagi-pagi sekali saat dia berada di titik terendahnya. Aku takut... kali ini dia kembali melukai dirinya sendiri." Aku mengigit bibir, mencoba tidak terlihat emosional karena bagaimana pun kami masih berada di ruang publik.

Tanpa kuduga, Jung-Soo Hyung malah tertawa, membuat mataku tanpa dapat dicegah memicing tajam padanya. "Kenapa tertawa, Hyung?"

"Astaga. Bagianmu tidak separah bagianku, apalagi Hyuk-Jae."

Love TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang