Di sarankan menggunakan tema hitam
Banyak orang yang terjebak di lingkaran pertemanan, bukan karena alasan mereka terlalu nyaman. Mereka hanya cemen aja buat ngasih nyawa ke arah hati mereka, tepatnya ke arah cinta.
-Gracias-
Cece menyenderkan tubuhnya ke dinding, merenggangkan otot-otot sudah lelah menunduk membaca sebuah cerita. Difa yang di depan cewek bermata minim itu melirik sebentar sebelum tenggelam kembali pada bacaannya.
"Cinta itu tumbuh sesukanya yah, gak pernah kenal tempat apa lagi waktu.." Cece bersuara meletakan novel terbuka memandang Difa.
Difa mengintip sekilas menaikan sebelah alisnya.
"Mau nyalahin tetep aja gak bisa, ibaratkan bunga bangkai deh. Di ciptain tumbuh dengan alasan menjadi bunga tapi harus nerima kalau dia bau nauzubillah"
"Perumpamaan lo jelek Ce" komen Difa di cibir langsung Cece.
"Yah serah gue lah.. dari pada elo terjebak di lingkaran pertemanan" ejek Cece menjulurkan lidahnya.
Difa hanya berdecak dan kembali pada bacaan, apa korelasinya bunga bangkai sama friendzone, kadang Cece emang rada bego sih kalau mau ngotot.
Tapi, ngomong-ngomong frienzone. Emang gimana cara lihat orang friendzone atau gak?
Soalnya Difa capek denger kata itu melulu keluar dari bibir orang-orang kalau ngedeskripsikan hubungan dia sama Feral.
"Kalau gue yah.. terjebak di lingkaran itu. Udah nyerah dari awal.. gak sanggup sumpah. Resikonya besar banget padahal hanya buat cinta loh.." Seru Cece antusias dengan anggukan yang benar-benar menyatakan jika gadis itu tidak akan mau mencoba masuk ke dalam sana.
Difa menatap Cece, "Menurut lo apa yang harus di lakuin? Nyerah dan ngubur rasa atau tetap setia walau tau gak akan ada hasilnya" jelas Difa.
Cece memutar bola matanya berpikir.
"Kalaupun ngubur rasa itu pasti gak mudah. Setia? Hati lo harus tahan banting..."
"... jujur aja deh.. coba bilang, siapa taukan gak bertepuk sebelah tangan"
..
..
"...Mang.. 300 lah, kan kemarin Amangnya bayar segitu" urat-urat di leher Feral tercekik menahan amarah kesal terhadap Amang-amang di hadapannya kali ini.
Ia sudah berada di tempat ini hampir 1 jam dan selama itu waktunya terbuang percuma.
"Maaf ni Mas, itu beda cerita lagi. 500 udah harga pas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gracias
Teen FictionDari miliaran pasang mata kenapa harus mata sekelam angkasa. Dari ribuan alasan kenapa harus bertajuk pada pengakuan. Tentang segalanya, tentang kamu yang luar biasa manisnya.