Sa(tu)end

3.7K 187 9
                                    

Saat dua orang saling mencintai tapi tak pernah saling mengungkapkan, saat dua orang saling mengagumi tapi tak pernah saling tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat dua orang saling mencintai tapi tak pernah saling mengungkapkan, saat dua orang saling mengagumi tapi tak pernah saling tahu.

...

Sejak awal harusnya kita sadar, sejak awal harusnya kita saling jujur dan sejak awal yang tidak akan pernah menjadi apa-apa.

...

Feral merentangkan tanganya ke atas dan mengucek matanya, cowok itu baru saja sadar dari tidurnya. Baru saja mengarung mimpi indah.

Turun dari anak tangga, Feral menatap sang Bunda yang masuk dengan, Fema cowok itu mengeryit dahinya sebelum berlalu ke meja makan menuangkan air ke dalam gelas dan meneguknya tanpa sisa.

"Kenapa harus Kak Difa sama Papa aja? Kak Langga dan Mama Talia enggak ikut juga?" Tanya Fema dapat gelengan serta senyuman dari Bunda.

"Mama Talia sama Kak Langga harus jaga rumah" jelas Bunda sedangkan Fema mengangguk polos saja.

Feral yang mendengar obrolan bunda dan Fema meletakan gelasnya dan kembali menuangkan air. "Emangnya kenapa?" Tanya Feral akhirnya ikutan nibrung. Pertanyaan barusan membuat cowok itu langsung di tatap Bunda dan Fema.

"Abang gak tau?"

Bunda mendekat ke arah anak sulungnya, menatap sang anak dengan seksama dan Feral benar-benar mengeryit dahinya.

"Ada apa sih Bun?" Feral bingung bukan main, melihat bundanya.

"Kamu benar-benar gak tau, apa pura-pura gak tau?" Tanya Bunda memastikan.

Feral diam seolah memikirkan sesuatu, apa yang dia tidak tahu dari apa yang Bunda dan Fema tahu.

"Emang Difa gak cerita?"

"Apa?"

"Kamu berantem sama Difa, Feral?!" Bunda memukul lengan Feral, membuat Fema tertawa melihatnya.

"Ihh.. e-enggak siapa bilang" Feral mengelus lengannya yang habis di pukul dan menunduk.

Bunda menatap Feral lagi sebelum menghembuskan napas panjang.

"Kamu mendingan temuin Difa, mungkin ada yang pengen di ucapin sebelum gak ke temu lagi"

Feral tersedak "Bunda ngomong, astagfirullah..." Feral mengelus dadanya pelan.

"Bunda gak lagi bercanda Feral" suara Bunda serius dan pandangan benar-benar menjelaskan tidak ada kesan ingin bercanda kali ini.

"Hari ini Difa pindah sama Papanya, kamu harus tau, Difa gak baik-baik aja beberapa hari ini"

...

Feral menatap pintu rumah Difa dari luar halaman, cowok itu duduk di sepedanya tepat di depan pagar rumah Difa. Menunggu beberapa saat sampai seseorang yang ia nanti keluar.

GraciasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang