T

19 4 2
                                    


Akupun berjalan menaiki tangga.Ketika aku sampai di depan kamarku,aku berpikir sejenak.

'Kenapa Calvin bisa membawa mobilku,padahal kuncinya aja ada di sakuku.Sebentar,kuperiksa dulu' batinku sambil merogoh sakuku.Memang aku masih memakai seragam sekolah hari ini karena aku nggak bawa baju ganti.Dan yang aku sama Calvin cuci itu seragam hari senin kemarin,cukup banyak kalau disatuin.

'What ? Kunciku aja masih di sakuku.Apa kakek berbohong padaku ? Apa perasaanku yang nggak enak ini pertanda jika Calvin dalam bahaya.Uuh,kepalaku semakin pusing 'batinku lagi.

Akupun masuk ke dalam kamar,siapa tahu Calvin ada di dalam.Tapi kacau,Calvin tidak ada di sana.Ke mana si idiot itu ?

Aku mengambil ponselku berniat menghubungi Calvin.

Dreet....dreet.....

Astaga,ponsel Calvin ada di atas ranjangnya.Dasar bodoh,jaman sekarang tuh jarang orang nggak pegang ponsel.Ke mana-mana ponsel nomer satu.Hadech,Calvin.... Calvin.

••23.17 malam••

Malam yang indah dengan cuaca sedikit mendung menutupi rembulan.Bintang hari ini tidak menampakkan cahayanya.Mungkin dia takut sama pak mendung,mungkin saja.Rembulan aja berani sama pak mendung.Walaupun cahaya rembulan sedikit terkalahkan oleh pak mendung,tapi rembulan masih berani menampakkan cahayanya.

Udara malam hari yang dingin menembus seragamku.Rok pas selutut dan juga baju rompi pendek selengan.

Akupun duduk di balkon kamarku.Memikirkan keadaan Calvin yang sampai saat ini belum pulang.Yang menjadi masalah adalah,bagaimana Calvin bisa mengendarai mobilku sementara kuncinya ada padaku.Hadech,memikiran ini membuatku melamun cukup lama.

Akupun kembali masuk ke kamarku meninggalkan balkon dan udara dingin di luar.Aku berbaring di sofa.Malam ini rasanya sepi.Sangat sepi.Jika ada Calvin,kesepian ini berganti keceriaan.Tapi sayang,urusannya dari tadi siang belum kelar.Nyatanya dia belum balik juga,udah mobilku di bawa lagi.

Aku belum bisa tidur sampai jam 12 malam.Akupun bangkit dan pergi ke dapur untuk minum.Rasanya haus sekali setelah mencoba untuk tidur.

"Haaah,rasanya lega.Nggak kusangka,usaha kerasku untuk tidur membuatku merasa haus.Sudahlah,aku mau balik ke kamar !" gumamku.

Ketika aku melewati ruang keluarga,aku melihat kakek Galva tertidur pulas di sofo di ruang keluarga.Kenapa kakek tidur di sini ? Memangnya dia nggak mau tidur di kamar apa.Aku tidak memperdulikan itu.

Aku berjalan menaiki tangga.Ketika aku ingin membuka pintu kamarku,aku mendengar suara rintihan seseorang.Suara itu terdengar samar ditelingaku.Suara itu berasal dari kamar kakek Galva.

"T-to...long....aku...butuh bantuan.T-tolong....aku,awh,awh,hiks.....!

Sepertinya aku kenal suara itu.Kayak suara Calvin aja,tapi kata kakek dia pergi jadi nggak mungkin dong di dalam itu Calvin,dan nggak mungkin juga kalau kakek.Karena dia lagi tidur di ruang keluarga.

Akupun mencoba mendekati kamar kakek Galva.Benar saja.Suara itu semakin jelas ketika aku sampai di depan pintu kamar kakek.

"Hallo,kau siapa ?" tanyaku.

"Se-seseorang....tolong.....ak-uhuk huk huk,aku !"

"Kau siapa ? Apa perlu aku buka pintu ini ?"

"Ar-uhuk Ariana,bantu...aku....aku di-----" tiba-tiba saja suara itu menghilang.Aku khawatir.Apa dia Calvin ? Mungkin saja karena dia tahu namaku.

"Hallo,hay,apa ada masalah di dalam ?"

"......"

"Baiklah,aku akan membuk----"

"Hentikan nak !"

Ketika aku ingin memutar gagang pintu ini,kakek Galva datang mencegahku.Dia mencengkeram tanganku cukup kuat sampai aku merintih kesakitan.

"Awwh...tanganku !"

"Maaf nak.Begini,kau jangan masuk ke sana !"

"Memangnya kenapa ?"

"Maaf aku tidak memberitahumu sebelumnya.Setiap malam rabu,aku selalu mengadakan ritual untuk mengenang keluargaku.Juga memperingati hari di mana keluargaku dibantai.Maka dari itu aku membuat ritual pemanggil roh !"

"ROH ?"

"Ssst,jangan keras-keras,nanti roh di dalam keluar dan marah pada kita.Roh itu adalah istriku.Entah kenapa aku nggak bisa manggil roh anakku ataupun cucunya,aku hanya bisa memanggil roh istriku !"

"Jadi yang di dalam itu istrimu ? Bibi.....umm !"

"Chole !"

"Ya...bibi Chole ? Jadi yang merintih tadi hantu ?"

Kakek Galva hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.Tak kusangka ada hantu di rumah ini.Udah kamarnya bersebelahan lagi dengan kamar yang kutempati,rasanya jadi agak ngeri.

"Umm maaf sebelumnya aku sudah lancang ingin masuk ke kamarmu !"

"Tidak apa-apa.Oh ya,kenapa kau belum tidur ?"

"Terkadang,jam dua pagi aku baru bisa tidur.Kalau jam 10-12 malam aku baru tutup mata aja,tidurku belum bisa pulas.Tapi,huuuh entahlah.Aku pusing,aku pusing memikirkan Calvin yang belum juga pulang.Maksudku,apa dia bodoh.Besok masih ada ujian kelulusan,dan tinggal dua hari lagi.Aku bingung.Terus besok aku berangkat sekolah naik apa ? Udah sekolahku jauh !"

"Kau jangan khawatir,aku akan mengantarmu besok.Tidurlah,besok kau terlambat lagi.Nanti saat kau di sekolah dan Calvin sudah pulang,aku akan mengabarimu !"

"Tapi jika Calvin belum pulang ?"

"Aku nggak jadi mengabarimu !"

"Huuuh,okelah.Selamat malam kakek !"

Kakek Galva hanya tersenyum sambil menatapku pergi ke kamarku.Entah apa yang kurasakan sepertinya ada yang disembunyikan dari kakek.Hanya saja aku tidak mengetahuinya.Ku harap tidak ada sangkut pautnya sama Calvin.

Setelah sampai di kamar,aku langsung menutup pintu.Sebelum pintu itu benar-benar tertutup rapat,aku mendengar kakek Galva sedang menelpon seseorang.Karena penasaran,aku menguping pembicaraan mereka.








I Found You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang