Z

19 3 0
                                    

***Levine***

1 tahun  berlangsung cepat.Keadaan Ariana juga sudah baikan.Untung saja pisau yang menancap di dadanya itu tak mengenai jantungnya.Kata dokter itu masih area perut.

Calvin,dia juga sudah baikan.Dia mendapat beberapa jahitan dikaki dan dadanya akibat tembakan dari Galvatron.

Kalau aku,aku hanya melakukan beberapa operasi untuk luka dalamku dan jahitan diperut dan lenganku.

Kini aku,Lily dan Ariana bersatu lagi seperti dulu.Kami berjanji untuk tidak saling kasar lagi satu sama lain,termasuk memaksakan kehendak.

Sedangkan orang tua Calvin,pertama kali mendengar anaknya nyaris tewas,ayahnya Calvin si Jemmie memukuliku hingga mulutku sedikit sobek.

Untung saat itu Lily dan Harvala melerai kami.Jika tidak mungkin aku bisa tewas.Tapi lama-lama dia mengerti juga setelah aku menceritakan kejadian yang menimpa Calvin.

Masalah hukum,sudah kulewati.Hakim memberiku pengampunan.

Masalah sekolah Ariana,dia sekarang kuliah di Universitas di London.Dia sempat tak ikut ujian kelulusan pada hari terakhir.Tapi untungnya ada ujian susulan.Jadi Ariana bisa mengikutinya.Calvin juga mengikuti ujian susulan karena dia nggak ikut ujian dua hari.Kalau Ariana kan cuma satu hari.

Calvin pun begitu,dia kuliah di Universitas yang sama dengan Ariana.Aku sengaja menempatkan Ariana di Universitas yang sama dengan Calvin agar jadi jodoh.Aku dan orang tua Calvin sudah merencakan ini.Jadi dari pihak Ariana ataupun pihak kami,Calvin, sudah setuju dengan ini.

***Calvin***

Tak terasa aku sudah lulus dari SMA konyol itu dengan nilai yang sempurna.Paling baik dari yang terbaik.

Kalian masih ingat masalah International Olympiad ? Perlombaan itu batal digelar karena suatu alasan.Entahlah aku tak terlalu paham apa alasannya,tapi yang jelas itu menguntungkan untuk Ariana.Jadi dia tak mendapat ancaman lagi dari guru serta teman-temannya.Dan aku tak harus mengalah untuknya.

Tak kusangka,setelah kejadian itu aku mulai dekat dengan ayahku,si Jemmie.

"Calvin,apa kau mau sarapan bareng mom dan dad di bawah?" tanya ayahku ketika aku sedang asyik main game di kamarku.

"Baiklah dad.Kau turun saja dulu,nanti aku nyusul !"

"Baiklah nak !"

Akupun mengunci ponselku dan berlari menuruni anak tangga rumahku.

"Pagi bibi,mom and dad !"

"Pagi Calvin !" balas mereka barengan.

"Apa kau tak kuliah pagi ini ?" tanya mom saat aku tengah mengambil nasi.

"Nggak mom,hari ini libur.Aku mau ketemuan sama Ariana,malam ini !"

"Ketemuan kok malam-malam !" balas bibi.

"Ketemuan apa kencan ?" goda dad.

"Ya ampun,cuma jalan-jalan lalu pulang.Gitu aja kok !"

"Pantas saja Ariana sedikit risih denganmu.Kau itu oon,nggak peka lagi !" balas mom.

"Nggak peka gimana sih mom ? Emang sifatku aja yang begini.Terserah dia aja mau nerima aku apa adanya atau nggak !"

"Terserah kau saja.Tapi jangan salahkan mom dan dad jika Ariana berpindah kelain hati !"

"Apa maksudmu,mom ?"

Mom hanya senyum lalu menatap dad.Mereka pun memakan sarapan mereka.Aku tak mengerti apa maksud mom.

I Found You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang