12

30 2 0
                                    

Setelah kejadian di taman hiburan, Hyuk jarang menghubungi Zahra lagi dan Sean juga jarang mengunjunginya.

Siang itu, Zahra sedang tidur di kamar.

>Zahra Pov<

Teng tong.. teng tong..

Samar-samar aku mendengar bunyi bel, ini pertama kalinya aku mendengarnya. Aku membuka mataku dan berjalan ke arah pintu.

Aku memberanikan diri untuk membuka pintu.

"Halo.. ada yang bisa saya bantu?" Tanyaku pada seorang wanita paruh baya yang usianya terlihat sama seperti ibuku.

"Oh? Kau siapa?" Tanya wanita tersebut sambil kembali melihat untuk memastikan nomor apartemen ini. "Ini apartemen Sean kan?" Tanyanya lagi

"Ah.. benar, Nyonya. Silahkan masuk" Kataku.

Kupikir mengijinkannya masuk bukan hal yang salah, karena dia mengenal Sean

"Silahkan duduk, Nyonya." Ucapku

"Jika boleh saya tau, Nyonya ini siapa?" Tanyaku lagi

"Seharusnya saya yang bertanya, kamu ini siapa? Kenapa kau bisa ada di apartemen putra saya?" Wanita itu balik bertanya dengan tatapan sinis kearahku

Aku kaget setelah mendengarnya. Dia bilang apa? Putra? Berarti dia adalah mamanya Sean?

"Maaf Nyonya, perkenalkan saya Zahra, teman Sean. Saya minta maaf jika tidak mengenali anda sebelumnya." Jawabku sambil berdiri dan membukkukan badan

"Temannya...?? Kupikir anak itu tidak akan punya teman wanita? Tapi, ternyata dia menyembunyikanmu di sini." Ujar Mama Sean sambil sedikit tersenyum dan menggodaku

"Bukan, Nyonya. Ini tidak seperti yang anda pikirkan" Jawabku pelan

Di tempat lain, Sean baru saja tiba di rumahnya

"Bibi, Mama ada di kamarnya kan?" Tanya Sean pada asisten rumah tangganya

"Nyonya...? Tuan muda tidak bertemu dengannya? Beliau bilang ingin ke apartemen Tuan muda." Jawabnya

"Apa??" Mata Sean terbelalak
"Oh tidak. Zahra ada di apartemen sekarang." Sean mulai menggumam sendiri
"Kapan dia pergi, Bi?" Tanya Sean

"Sekitar satu jam yang lalu. Beliau pasti sudah ada di apartemen Tuan muda" Ujarnya

"Ya sudah, Bi. Aku pergi dulu" Ucap Sean dan segera menuju ke apartemennya

Di apartemen Sean, Mama Sean sejak tadi hanya mondar-mandir melihat isi apartemen. Aku sempat menawarinya minum, tapi dia mengatakan tidak.

"Pantas saja ya, Sean mengganti password apartemennya" Ujarnya dengan melihat ke arahku

"Saya benar-benar minta maaf, Nyonya. Saya tidak bermaksud ingin melakukan ini. Sebenarnya..." belum sempat aku menjelaskan padanya, terdengar suara seseorang membanting pintu.

"... akhirnya kau datang juga.." Ujar Mama Sean dengan senyuman ke arah putranya

"Mama? Kenapa Mama disini?" Teriak Sean yang masih berusaha mengatur nafasnya

"Memangnya apa yang salah jika Mama datang ke apartemen putra Mama sendiri?" Kata Mama Sean "Jangan bilang itu karena kau mau menyembunyikan calon menantu Mama?" Lanjutnya

"EIHHHH???" Aku benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja kudengar "Ini tidak seperti itu, Nyonya" Aku berusaha menjelaskan hal itu padanya

"Sudahlah. Kau tidak perlu menyangkalnya. Dan juga, jangan panggil aku nyonya" Ujarnya dan tersenyum lembut sambil mengusap rambutku

The Secret Of DreamlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang