15

31 2 0
                                    

"Selamat datang, Tuan Muda Sean" Sapa ART

"Oh iya, jam berapa kakak tiba nanti?" Tanya Sean

"Tuan Muda Mike akan tiba sekitar pukul 15.30, Tuan muda" Jawab ART

"Hmm.. ya sudahlah." Kata Sean. "Ayo masuk" Lanjutnya sambil menatap Zahra

Zahra hanya mengikuti Sean masuk ke dalam rumahnya. Rumah Sean benar-benar megah, mereka terus berjalan ke dalam dan akhirnya tiba di ruangan utama. Ada begitu banyak barang-barang mewah yang harganya mungkin tidak biaa di perkiraan oleh Zahra.

"Aku akan mencari Mama, tunggu disini." Kata Sean dan dibalas anggukan oleh Zahra

Sean berbalik dan tersenyum melihat tingkah Zahra. Kenapa dia tiba-tiba jadi pendiam dan penurut ? Dia sangat menggemaskan.

Zahra melihat-lihat sekitar, namun tanpa sengaja dia menyenggol sebuah vas bunga mewah di atas meja. Sean dan mama nya yang ternyata telah berdiri di depan pintu hanya bisa menatap Zahra. Begitu pun Zahra yang tidak bisa lagi mengatakan apapun. Dia berlutut dengan tujuan untuk membersihkan pecahannya.

"Diam disitu." Kata Sean

Zahra berhenti dan hanya diam menatap Sean yang sedang berjalan ke arahnya.

"Biarkan ART yang membersihkan itu." Kata Sean sambil membantu Zahra untuk berdiri.

"Kau tidak perlu takut begitu, aku bukan orang yang akan memarahimu karena hal semacam ini." Ujar Mama Sean sambil tersenyum

"Tapi Nyonya ..." Timpal Zahra

"Aku sudah pernah bilang untuk tidak memanggilku Nyonya. Lagipula, jika aku marah apa menurutmu Sean akan diam saja?" Ujar nya lagi

Zahra hanya tersenyum canggung melihat respon Mama Sean.

"Sudah, duduklah. Mereka akan segera tiba." Kata Mama Sean

"Apa Papa belum pulang dari kantor?" Tanya Sean

"Dia sedang dalam perjalanan." Jawab Mamanya

"Permisi, tapi jika saya tidak memanggil anda Nyonya, lalu sayaharus memanggil anda dengan ...?" Tanya Zahra

"Mama. Kau bisa memanggilku Mama juga. Sean sudah menjelaskan semuanya padaku. Anggap saja aku ini Mama mu." Jawab nya

"Baik, Nyo .. Eh, maksud saya Mama." Kata Zahra

Setelah itu, mereka berbincang tentang beberapa hal. Mama Sean terlihat sangat menyukai Zahra.

. . . .

"Papa sudah pulang? Wah, kakak juga sudah datang?" Kata Sean

Sean dan kakaknya terlihat sangat dekat, begitupun dengan kakak iparnya.

"Lalu, gadis ini .. ?" Tanya Mike

"Ah. Ayah tahu, dia pasti Zahra. Benarkan?" Kata Ayahnya

"Zahra?" Kata Kakak Ipar nya

"Perkenalkan, saya Zahra. Saya teman Sean." Ujar Zahra

"Wah, benar teman??" Goda kakak ipar nya

"Ishh.. kau ini, jangan menggodanya. Itu akan membuatnya malu" Tegur Mike

"Iya.. maaf, kenalkan aku Rose kakak ipar Sean." Kata Rose

"Sudah ya, bagaimana kalau kita makan saja. Mama sudah lapar karena menunggu kalian." Ujar Mama Sean

. . . .

Mereka berkumpul di ruangan lain, untuk melanjutkan obrolan setelah selesai makan.

"Zahra, kata Sean besok kau sudah bisa masuk sekolah." Ujar ayah Sean

The Secret Of DreamlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang