19

14 1 0
                                    

"Zahra, sampai kapan kau akan seperti ini? Sejauh apa kau akan pergi? Aku tahu itu berat bagimu, tapi kami semua ada disini bersamamu. Tolong kembalilah, Zahra"

Aku mengenal Zahra sejak kami masih di taman kanak-kanak. Saat itu aku tidak tahu apa yang menarikku sehingga berada disampingnya hingga sekarang. Jika saja aku tahu semua akan seperti ini, aku pasti akan mendengarkanmu dengan lebih baik.

Bukan hal yang baru jika Zahra menyukai sesuatu dan ketika dia menyukainya, akan sangat sulit untuk dia melepaskan atau meninggalkannya. Dia pernah memelihara seekor kucing dan saat kucing itu mati, dia bersedih lebih dari seminggu bahkan dia sampai masuk rumah sakit karena tidak mau makan. Lalu, kami semua termasuk keluarganya tidak pernah lagi membiarkan dia memelihara apapun, bahkan tumbuhan sekalipun.

Namun, ada yang berbeda sejak dia mengenal Eunhyuk ada sisi lain dari dirinya yaitu dia menjadi sangat ceria, apalagi kalau bercerita tentang Eunhyuk. Sampai suatu hari, dia semakin menyukainya dan mulai membuat kami khawatir. Kami mulai menasehatinya dan lupa untuk tetap mendukungnya. Perlahan dia menganggap kami tidak peduli pada perasaannya, hingga akhirnya aku menyadari bahwa sebenarnya dia sudah bukan Zahra yang kukenal.

Setiap hari kami selalu bersama, jadi aku menyadari bahwa perlahan dia berubah. Awalnya aku tidak tahu apakah perubahan itu positif atau tidak, sampai saat dimana dia benar-benar pergi. Meski dia terlihat masih bersama kami, tapi sebenarnya hati dan perasaannya berada ditempat lain yang tidak kuketahui.

Sejak Zahra koma, aku bingung. Apakah aku harus percaya pada ceritanya tentang dunia yang lain atau tidak? Aku tidak tahu. Akhirnya aku memilih untuk menceritakan hal itu pada keluarganya. Aku tahu mereka pasti juga bingung, tapi hanya itu yang terpikirkan olehku. Aku hanya berharap dia bisa bangun dan kembali bersama kami.

Jika saja aku bisa membawanya kembali?

.
.
.
.

Hari pertama sekolah setelah liburan akhirnya dimulai. Zahra, Sean, Hana dan Brian memulai hari mereka tanpa tahu bahwa ada hal yang besar sedang menanti mereka.

"Anak-anak hari ini kita kedatangan siswa pindahan. Masuklah dan perkenalkan dirimu" Kata guru

"Halo semuanya, aku Lucas. Salam kenal" Sapanya

Zahra yang tadi tidak peduli sontak menatap tajam Lucas.

"Woahh, Ra. Dia tampan sekali" Ujar Hana saat Lucas berjalan ke arah mereka

"Dia orang aneh yang pernah kuceritakan itu" Balas Zahra sambil berbalik ke meja Hana yang duduk dibelakangnya

Lucas yang berdiri disamping meja Zahra kemudian berhenti. "Kita bertemu lagi, Zahra" Kata nya sambil tersenyum

Setelah pelajaran berakhir, seperti sebelumnya Zahra, Sean, Hana dan Brian makan siang bersama.

"Apakah disini sudah penuh?" Tanya Lucas pada mereka

"Ahh, tidak. Duduklah" Kata Brian

"Oh iya Ra, bagaimana keadaanmu?" Tanya Lucas

"Aku sudah pulih sepenuhnya" Jawab Zahra

"Itu karena Sean merawatnya dengan baik. Ya kan Sean?" Ujar Brian yang membuat Zahra dan Sean merasa malu, karena itu Sean memukul kepala Brian

"Eh, tapi kenapa kau bisa tahu? Bukannya kau baru pindah hari ini?" Tanya Brian

"Itu, dia yang menolongku saat aku hampir tenggelam" Ujar Zahra

"Kupikir kau yang menolong Zahra, Sean?" Pertanyaan Brian membuat Sean mengalihkan pandangannya ke arah lain

The Secret Of DreamlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang