6

35 2 0
                                    

Meski aku tau ini mimpi dan aku pasti akan terbangun dipagi hari, tapi tetap saja aku merasa sangat bahagia.

"PAGI SEMUA!!!" Aku menyapa teman sekelas dengan penuh semangat

"PAGI!!" Jawab mereka bersahutan

"Pagi, Ra" Balas Mark yang ternyata ada dibelakangku

"Oh? Pagi..." aku kebingungan ketika dia tiba-tiba menyapaku. Karena ini pertama kalinya setelah kejadian itu.

Mark adalah teman sekelasku, kami kenal ditahun kedua SMA. Dan kami punya cerita dimasa lalu.

Hubunganku dengan Mark dulu bisa dibilang sama seperti hubunganku dan Aga. Hampir setiap hari kami bersama, kami terlalu dekat bahkan sampai teman yang lain pernah menganggap bahwa kami pacaran. Sampai akhirnya, Mark mengatakan yang sebenarnya.

*flashback*

"Ra, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu!" Ujar Mark

"Apa?" Tanyaku

"..." beberapa saat dia hanya diam, dia terlihat sedang memikirkan sesuatu

"Hei, kau mau mengatakannya atau tidak?" Tanyaku lagi

"Tunggu sebentar" Ucap Mark "Yang ingin aku katakan adalah.. hmm... aku... " Dia terus terbata-bata

"Sudah ya, aku harus pergi! Aga pasti akan marah jika aku membuatnya menunggu terlalu lama" Ujarku dan berjalan meninggalkannya

"ZAHRA!! TIDAK BISAKAH KAU MENGUTAMAKANKU? MEMANGNYA KENAPA JIKA AGA MARAH PADAMU? MASIH ADA AKU,..... AKU AKAN SELALU BERSAMAMU!

AKU MENYUKAIMU, RA!!!" Teriaknya

Apa yang dikatakan Mark saat itu benar-benar membuatku terkejut. Sesaat aku tidak tau apa yang harus kukatakan padanya. Karena aku tidak pernah memandangnya sebagai seorang laki-laki, aku hanya melihatnya sebagai seorang sahabat dan saudara.

"Maaf Mark, aku tidak bisa menerima perasaanmu. Ini bukan berarti aku lebih memilih Aga, tapi aku sudah menganggapmu sebagai saudaraku sendiri. Aku berterima kasih atas perasaanmu itu, tapi kuharap kau mau melupakannya. Dan, mungkin sulit bagiku untuk memandangmu sama seperti sebelumnya. Maaf, karena aku menyakitimu" Jawabku

Kupikir jawabanku saat itu benar-benar kejam. Aku tidak peduli pada perasaannya. Dan membuat Mark berubah, dia bukan hanya menjauhiku tapi juga menjauhi teman yang lain. Mark tidak lagi berteman dengan siapapun dan itu salahku.

*flashback end*

"Zahra!! Kau sudah belajar?" Tanya Aga

"Belajar? Bukannya kita belajar setiap hari?" Aku balik bertanya

"Yah, itu kan kau!" Kata Aga.  "Dan kau tidak lupakan hari ini kita ada ulangan?" Timpal Fifi

"Ulangan? Ulangan apa?" Tanyaku

"Tuh kan, kemarin sudah kubilang hari ini kita ulangan Matematika" Jawab Fifi

"What?? Matematika??" Aku benar-benar tidak percaya, aku melupakan jadwal ulangan hari ini.

"Berhenti memasang wajah 'bodoh' seperti itu!" Ucap Aga

"Kubilang berhenti mengataiku bodoh, Sean!!" Aku berteriak pada Aga

"Sean? Eh, kau mengganti namaku seenak jidatmu?" Tanya Aga

"Ah..?" Aku kebingungan

"Memangnya kau punya kenalan bernama Sean?" Tanya Gea

"Setauku, kau tidak pernah mengenalkan seseorang dengan nama itu" Ujar Fifi

"..." aku hanya menatap mereka tanpa mengatakan apapun

The Secret Of DreamlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang