17

15 2 0
                                    

"Kenapa aku menyarankan ini sih?" Gumam Zahra sambil menutupi wajahnya

"Bodoh, kau tidak mandi?" Tanya Sean yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan memakai sehelai handuk dibadannya

"Kyyakkk!! kau ini kenapa? kenapa kau tidak pakai baju?" Zahra panik dan kembali menutup wajahnya

"Bagaimana aku akan pakai baju jika bajuku masih didalam koper. Sudah sana mandi." Kata Sean, tapi Zahra masih belum beranjak dari sofa dengan mata masih tertutup. "Buka matamu, aku sudah pakai baju" Lanjut Sean

Zahra perlahan membuka matanya.

"Kyyaaakkk!!! kau gila!!! dasar mesum!!!" Zahra berteriak dan menjambak rambut Sean yang duduk disampingnya dengan masih mengenakan handuk

Akhirnya Zahra beranjak dari sofa sambil kembali menutup matanya. "Hati-hati" Ujar Sean

Setelah itu, akhirnya mereka kembali pada urusan masing-masing. Zahra sibuk mengotak-atik ponselnya, tapi ia tiba-tiba teringat sesuatu.

"Sean.. Sean.." Panggilnya

"Ada apa?" Tanya Sean

"Kau sadar tidak, kau selalu memanggil dengan namaku didepan orang lain" Ujar Zahra

"Tentu saja aku sadar" Jawab Sean

"Tapi, kenapa?" Tanya Zahra

"Agar mereka tidak tahu bahwa kau itu 'bodoh' " Jawab Sean

"Hnn. Kau memang tidak bisa diajak ngobrol. Sudah, aku mau jalan-jalan keluar" Tegas Zahra dan berjalan keluar kamar

. . .

"Dia itu memang menyebalkan. Padahal sudah jauh-jauh kesini, tapi malah tinggal dikamar dan gak ngajak jalan-jalan." Gumam Zahra sambil berjalan keluar dari hotel

.  . 30 menit kemudian . .

"Anak itu dimana, kupikir dia akan kembali cepat kalau tidak kususul, tapi sampai sekarang malah belum kembali." Sean mulai khawatir dan menyusul Zahra

Dari kejauhan dia bisa melihat Zahra sedang duduk bersama dengan seseorang. "Siapa ?"

"Kau itu ada-ada saja. Mana ada hal semacam itu disini." Kata Zahra pada orang disampingnya

"Ihh.. malah gak percaya. aku serius, Ra" Ujar orang tersebut

. .

"Kau disini ternyata" Tegur Sean

"Sean, kupikir kau tidak mau jalan-jalan" Ujar Zahra

"Jadi ini yang namanya Sean? Halo, saya Lucas" Sapanya

"Oh, hai" Singkat Sean

"Maaf yah, dia memang gak ramah sama orang" Ujar Zahra sambil menatap Sean dan ditatap balik oleh Sean

"Ahh.. tidak apa-apa. Aku permisi yah, sepertinya kalian perlu waktu untuk bicara" Ujar Lucas. "Sampai jumpa, Ra" Lanjutnya

"Iya.. sampai jumpa" Kata Zahra. "Apanya yang sampai jumpa?" Gumam Sean

Kemudian Sean dan Zahra bertatapan. 

"Apa? Kau mau marah padaku karena mengacaukan obrolan kalian." Ketus Sean

"Kau itu kenapa? Daritadi kau diam aja dikamar, jadi kupikir kau lagi badmood. Kenapa sekarang malah keluar?" Balas Zahra. "Karena kau lama, bodoh"

"Sudahlah, kita kesini itu mau bersenang-senang bukannya berantem" Ujar Sean

"Kan kau yang mulai duluan" Ujar Zahra. "Yah kan, aku khawatir kau keluar sendirian selama itu" Jawab Sean

The Secret Of DreamlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang